13.925 Jadi Anggota Sidi Baru GPM Akan Diteguhkan | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

13.925 Jadi Anggota Sidi Baru GPM Akan Diteguhkan

Malam Pembedahan Calon Anggota Sidi Baru Jemaat Pandan Kasturi


AMBON - BERITA MALUKU.
Sebanyak 13.925 orang akan diteguhkan menjadi anggota sidi baru Gereja Protestan Maluku (GPM) 


Peneguhan yang akan dilakukan Minggu (13/05/2025), tersebar di 34 Klasis GPM. Terbanyak berada di Klasis Pulau Ambon  sebanyak 1.327 orang dan Klasis Pulau Ambon Timur 1.296 orang. Sedangkan Klasis Seram Timur terdapat 11 orang. 


"Ini sesuai dengan jumlah warga gereja di Klasis yang hanya terdiri dari enam jemaat mandiri,"ungkap Ketua MPH Sinode GPM, Pdt. Elifas Tomix Maspaitella, Jumat (11/05/2025).


Sementara di Maluku Utara, untuk Klasis Ternate yang terdiri dari empat jemaat, terdapat 32 calon sidi baru, sementara Klasis Bacan 196 orang, Obi 220 orang, dan Sula Taliabu 106 orang. Semua calon anggota sidi baru ini berusia 17 tahun ke atas, sesuai ketentuan PFG GPM.


Dikatakan, pengakuan Iman merupakan tahapan puncak dalam seluruh proses Pendidikan Formal Gereja (PFG) di Gereja Protestan Maluku. Akta itu sendiri akan berlangsung dalam ibadah Peneguhan Sidi. Para calon sidi merupakan siswa PFG yang telah menempuh pendidikan tersebut sejak usia 0 tahun atau melewati dua lembaga PFG GPM yaitu Sekolah Minggu-Tunas Pekabaran Injil (SM-TPI) dan Katekhisasi.


Sedangkan peneguhan sidi sendiri merupakan suatu rangkaian pendewasaan iman, dimana mereka (calon sidi) akan menjadi warga gereja yang dewasa dalam iman, dan untuk itu telah siap untuk menjalankan tugas pelayanan dalam misi gereja GPM yang utuh. 


Menurut Elifas, semua anggota sidi baru telah mengikuti waktu Katekhisasi selama 1 tahun,  sebagai proses berkelanjutan, anak-anak ini (calon sidi, red) telah dibina dengan seluruh perangkat kurikulum PFG selama 15 tahun, ditambah pembinaan yang berlangsung dalam keluarga. Sehingga tidak bisa melihat sidi itu hanya sebatas pada katekhisasi, dan merasa bahwa satu tahun itu tidak cukup. 


Prosesnya panjang, yaitu 15 tahun secara reguler dan berkelanjutan. Perpindahan anak dari satu Sub Jenjang dan Jenjang SM-TPI, mulai dari Kelas Indria sampai Remaja, adalah masa bina yang sangat penting dan telah dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh para pengasuh GPM. 


Anak-anak itu, setelah selesai masa WASMI, melanjutkan ke katehisasi, sebagai tahapan pembentukan berkelanjutan. Karena itu jika dikatakan mereka sudah matang dan dewasa maka itu harus dilihat dalam totalitas masa PFG itu ditambah dengan pembinaan dalam keluarga yang sudah tentu berlangsung setiap hari, urai Maspaitella.


Lebih lanjut, Calon Sidi GPM yang baru ini umumnya adalah generasi Z. Suatu generasi yang telah merambah dunia digital dan menjadikan dunia itu sebagai dunia seseharinya. Artinya ada tantangan serius dalam proses pembinaan berkelanjutan sebagai warga sidi baru. Setelah peneguhan sidi mereka akan masuk dalam suatu lingkungan digitalisasi. Ini memberi pesan kepada gereja dan semua keluarga tentang penting pendidikan intergenerasional, terutama untuk menurunalihkan nilai-nilai kehidupan dan pengaruh positif kepada anak-anak ini. Gereja harus melakukan inovasi pembinaan umat kepada generasi Z, sebab selain mereka, telah ada pula generasi Alpha dan generasi Beta yang sudah lahir tahun 2025 dan akan ada sampai tahun 2039 nanti.


Ia berharap agar calon sidi baru nanti meresapi semua pengajaran iman yang telah mereka terima selama menempuh PFG, serta meneladani Yesus Kristus, sambil melihat pada pola-pola hidup-Nya serta sifat-sifat dasar yang ditunjukkan-Nya selama Ia ada di dunia. 


Di sisi lain, orang tua harus lebih peka dan harus menciptakan ruang komunikasi yang intensif dan hangat dengan anak, agar tidak ada waktu dan ruang kosong tanpa komunikasi langsung (in-touch), karena digitalisasi akan menciptakan ruang nir-touch, dan jika itu dibiarkan tanpa sentuhan orang tua, anak akan mengambil nilai dari sumber-sumber lain dan bisa saja belum selesai disaring.

 

11 ORANG AKAN DITEGUHKAN DI JEMAAT MASIHULAN


Meski baru saja dilanda konflik, dan rumah-rumah terbakar, tetapi 11 calon sidi baru akan diteguhkan di Jemaat GPM Masihulan, Klasis Seram Utara Barat. Perlengkapan sidi mereka, yaitu pakaian hitam yang sudah dipersiapkan telah turut terbakar tetapi sudah ditanggulangi oleh MPH Sinode. Karena itu diharapkan pada momentum peneguhannya nantinya, mereka akan diteguhkan dalam ibadah jemaat di sana tanpa ada hambatan.


Mengenai hal itu, Maspaitella tetap berharap agar situasi kondusif terus tercipta, dan semua orang bisa menjadikan peristiwa tanggal 13 April itu sebagai pelajaran untuk menyadari bahwa jauh lebih penting hidup dalam damai daripada pertikaian. 


”Saya mengajak kita semua berdoa, supaya melalui moment-moment kudus ini, kita membuka diri satu dengan lain, jujur satu dengan lain, seperti kita terbuka dan jujur kepada Tuhan, supaya damai itu menjadi berkat yang tidak bisa dirampas lagi dari hidup kita semua,"ajaknya.


Ambon 8078804391458263129
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks