Utang Pemda Maluku Menumpuk
AMBON - BERITA MALUKU. Saat ini Pemerintah Daerah (Pemda) Maluku dibawah kepemimpin Hendrik Lewerissa-Abdullah Vanath selaku Gubernur dan Wakil Gubernur dibuat pusing, dikarenakan utang yang kian menumpuk.
Besaran utang peninggalan Murad Ismail dan Barnabas terbilang fantastis, berupa pinjaman ke PT SMI senilai Rp700 Miliar, dengan biaya cicilan Rp137 miliar selama 7 tahun. Ditambah dengan utang kepada pihak yang mencapai Rp70-an miliar. Belum lagi adanya efesiensi anggaran sesuai Inpres nomor 1 tahun 2025.
Hal ini tentu berdampak ke berbagai hal dalam pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan daerah, hingga terhambatnya belanja untuk kepentingan layanan publik, hingga pembangunan.
"Maluku ini mau dikemanakan. APBD sudah kecil ditambah utang, masalahnya banyak yang mesti diselesaikan. Oleh karena itu, ini tugas berat bagi Gubernur dan Wakil Gubernur,"ungkap Anggota DPRD Maluku, Lucky Wattimury.
Menurutnya, DPRD akan selalu siap bekerjasama dengan Gubernur, untuk mencari solusi terkait permasalahan. Namun, Gubernur juga bisa memanfaatkan kedekatan Gubernur dengan Presiden Prabowo Subianto
"Gubernur punya kedekatan dengan Presiden Prabowo. Bahkan dalam kampanye kan selalu disampaikan Wagub, pilih pemimpin yang dekat dengan Presiden. Jadi ini bisa dibicarakan itu baik-baik, karena masalah kita rumit, manfaatkan kedekatan itu untuk Maluku,"ucapnya.
Namun demikian, Ia percaya kedekatan Presiden, akan dimanfaatkan dengan baik oleh Gubernur, satu tujuan untuk membawa Maluku yang lebih maju dan sejahtera.
"Mereka baru saja dilantik. Jadi mari kita berikan kesempatan buat mereka, untuk membuktikan kinerjanya,"cetusnya.
