Pastikan Promosi Jabatan Berdasarkan Kompetensi, Lewerissa: Tidak Ada Lagi Unsur Suka Tidak Suka
AMBON - BERITA MALUKU. Selain kebijakan efesiensi anggaran, Gubernur dan Wakil Gubernur, Hendrik Lewerissa dan Abdullah juga saat ini diperhadapkan dengan tata kelola birokrasi yang semakin semrawut, yang merupakan peninggalan dari era kepemimpinan mantan Gubernur dan Wakil Gubernur, Murad Ismail dan Barnabas Orno.
Pasalnya sejumlah jabatan di lingkup Pemerintah Daerah Provinsi Maluku saat ini masih banyak yang kosong atau diisi oleh Pelaksana Tugas (Plt), bahkan penempatan jabatan juga tidak berdasarkan kompetensi atau bidang yang dimiliki.
Terhadap persoalan tersebut, Gubernur Hendrik mengaku tata kelola birokrasi menjadi fokus ia bersama Wakil Gubernur untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance), termasuk meningkatkan kepercayaan publik.
Untuk itu, Lewerissa meminta publik untuk bersabar, berikan waktu ia bersama Wakil Gubernur untuk menata kelola birokrasi dengan baik.
"Kami baru bekerja, berikan kami waktu untuk menata kelola birokrasi,"ucapnya.
Ia memastikan, pengisian jabatan, promosi, dan mutasi nantinya akan dilakukan berdasarkan kompetensi, kemampuan kapasitas, dan karakter yang baik, dalam mewujudkan "Sapta Cipta Lawamena".
"Jadi tidak ada lagi promosi jabatan di Provinsi Maluku yang dilakukan karena faktor suka atau tidak suka, karena dipastikan itu tidak akan terjadi di pemerintahannya lima tahun kedepan,"tegas Lewerissa, Senin (10/03/2025).
Orang nomor satu di negeri para raja-raja ini juga memastikan membuka karpet merah untuk Healty Investmen atau investasi yang sehat, patuh terhadap semua peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta membuka kesempatan kepada putra putri daerah untuk bekerja, yang akan berdampak terhadap turunnya jumlah pengangguran dan angka kemiskinan.
Menyinggung proyek Lumbung Ikan Nasional dan Ambon New Port, Lewerissa menegaskan bahwa nomenklatur tersebut secara perlahan akan diubah. Bahkan Presiden Prabowo Subianto telah menandatangani Salah satu proyek strategis nasional, yaitu Maluku Integrated Port atau Pelabuhan Terpadu Maluku, yang diharapkan agar proyek ini benar-benar teralisasi.