Gubernur Desak Tangkap Pelaku Bentrokan Di Maluku Tenggara | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Gubernur Desak Tangkap Pelaku Bentrokan Di Maluku Tenggara


AMBON - BEITA MALUKU.
Bentrokan melibatkan warga dari lorong karang Tagepe dengan warga lorong Pemuda, Kabupaten Maluku Tenggara, sempat membuat kondisi keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di tanah Larvul Ngabal itu terganggu. 


Namun kini, situasi akibat bentrokan yang dimulai dari taman Landmark, Kecamatan Keci Kecil, Minggu (16/03/2025), sudah kembali aman dan terkendali. 


Namun sayangnya, bentrokan yang terjadi mengisahkan pilu, dikarenakan dua orang meninggal dunia, dan 14 orang luka-luka termasuk aparat keamanan. 


Kondisi yang terjadi tentunya membuat rakyat Maluku prihatin, dikarenakan Maluku Tenggara dikenal dengan falsafah Ain ni Ain atau kehidupan masyarakat saling memiliki dan bersatu.


"Saya sesalkan, akibat bentrokan ini membuat jatuhnya korban begitu banyak, termasuk aparat kepolisian,"ungkap Gubernur, Hendrik Lewerissa kepada wartawan di ruang kerjanya, Senin (17/03/2025).


Ia mengaku telah berkoordinasi dengan Kapolres setempat terkait penyebab bentrokan. Dan dari hasil koordinasi, dugaan sementara selain disebabkan karena anak muda, juga diduga dipicu oleh Narkoba. 


"Dari hasil pembicaraan, Kapolres melaporkan bahwa memang penyebabnya itu sebenarnya diantara anak-anak muda, yang biasa nongkrong. Tetapi patut juga diduga pernyataan Kapolres dari Narkoba sebagai pemicu,"ungkapnya. 


"Saya sesalkan karena akhir-akhir ini bentrok sering terjadi di kota tual dan Maluku Tenggara. Kalau disinyalir ada pengaruh narkoba, saya minta polisi melakukan swiping dan pengawasan yang kuat di pintu-pintu masuk, baik laut, darat maupun udara,"sambung Lewerissa. 


Ia juga mengingatkan aparat kepolisian untuk mengusut tuntas bentrokan yang terjadi,  hingga menindak tegas pelaku kekerasan, sampai menimbulkan luka-luka hingga korban jiwa.  


"Saya minta supaya peristiwa kekerasan, pelanggaran hukum seperti ini diproses hukum tuntas, jangan ada semacam impunitas. Tidak boleh membiarkan peristiwa kekerasan itu berlatur, atau tidak tersentuh hukum, tetapi harus hukum betul-betul ditegakan,"pintanya. 


Dari komunikasi, lanjut Lewerissa Kapolres Maluku Tenggara juga meminta dukungan Pemerintah Daerah. Sebagai tindak lanjut, ia akan menyampaikan hal tersebut ke Pemerintah Kabupaten untuk berkoordinasi dengan aparat keamanan, baik itu Polri maupun TNI. 


"Jika memungkinkan sesuai kondisi keuangan yang ada, bantuan operasional mereka dilapangan juga bisa menjadi perhatian Pemda. Sebab kita bisa memiliki harapan di satu sisi terhadap aparatur keamanan untuk melaksanakan tugasnya secara maksimal, tetapi disisi lain kita tahu bahwa mereka juga membutuhkan dukungan. Jadi kita juga harus bantu, diantara harapan dan kerja nyata untuk mewujudkan harapan itu bisa terwujud,"tuturnya. 


Lewerissa menghimbau kepada seluruh warga Maluku Tenggara untuk tetap menahan diri, percayakan semuanya kepada aparat keamanan untuk mengusut peristiwa ini sampai tuntas. 


"Ini bulan Ramadhan masyarakat jangan mudah terpengaruh, terprovokasi, kita menjujung hukum, tentu saja adat budaya persekutuan kekeradaban sangat tinggi, ain ni ain dan sebagainya,"imbau Lewerissa.


Peristiwa 6579307044739554984
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks