Anos: Penyaluran BLT Belum Merata, Hingga Dipolitisasi
AMBON - BERITA MALUKU. Untuk meringankan beban ekonomi masyarakat yang membutuhkan, terutama dalam situasi darurat atau krisis, serta menjamin kebutuhan dasar sehari-hari masyarakat miskin, pemerintah kemudian menyalurkan Bantuan Langsung Tunai (BLT).
Sayangnya program yang telah dijalankan sejak tahun 2008 ini dirasakan belum berjalan dengan baik, atau berdampak langsung kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan.
Hal ini pun diakui Anggota DPRD Maluku, Anos Yermias. Dimana BLT yang disalurkan belum merata ke desa-desa. Bantuan tersebut terkadang sebagai politis untuk kepentingan tertentu.
“Ada desa yang diduga orang-orang yang mendukung pasangan tertentu tidak mendapatkan BLT. Ini menjadi masalah yang harus diselesaikan,”ungkap Anos kepada wartawan, kemarin.
Hal ini menurut politisi Golkar ini, menjadi tanggung jawab Kepala Daerah untuk melihat hal ini secara serius untuk melayani masyarakat tanpa diskriminasi.
“Kepada teman-teman yang sudah jadi Bupati dan Wali Kota layanilah masyarakat. Semua kita terpanggil untuk melayani. Tinggalkan dendam politik waktu Pilkada. Saatnya bekerja untuk rakyat,”pintanya.
Ia juga meminta kepala daerah di Maluku untuk meninggalkan dendam politik pasca pemilihan kepala daerah (Pilkada) dan mulai fokus bekerja demi kepentingan rakyat, tanpa membedakan latar belakang politik.
Wakil rakyat dari Dapil VII ini sepakat terhadap pernyataan Gubernur Maluku, Hendrik Lewerissa, yang menegaskan bahwa dirinya kini adalah gubernur bagi seluruh rakyat Maluku, bukan lagi milik tim sukses atau kelompok tertentu.
“Saya setuju dengan pernyataan Pak Gubernur. Harapannya, seluruh daerah di Maluku juga seperti itu. Jangan sampai ada masyarakat yang merasa dianaktirikan karena pilihan politiknya di Pilkada lalu,”pungkasnya.