19 Tahun Dibangun, Gedung Gereja Representatif Luma Kuate Nuruwe Diresmikan
AMBON - BERITA MALUKU. Melalui pergumulan panjang selama 19 tahun, akhirnya Jemaat Gereja Protestan Maluku (GPM) Nuruwe, Klasis Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat (SBB) dapat menikmati berkat Tuhan, dengan diresmikannya Gedung Gereja Luma Kuate "Rumah Perjanjian".
Gedung Gereja seluas 50X15, yang berdiri diatas lahan 60X30 ini, diresmikan secara langsung oleh Gubernur, Hendrik Lewerissa bersama Wakil Ketua I MPH Sinode, Leny Bakarbessy, Minggu (30/03/2025).
Peresmian ini ditandai penekanan tombol sirine, serta pengguntingan pita oleh Istri Gubernur, Maya Baby Lewerissa/Rampen, dan pembukaan kunci gedung Gereja, serta pengiringan sakramen oleh Pendeta dan Majelis Jemaat GPM Nuruwe dari Gereja lama ke Gedung Gereja Baru yang dibangun dengan anggaran Rp18 Miliar.
Sekedar tahu, kedatangan Gubernur bersama Istri dan rombongan yang disambut dengan pengalungan kain tenun, dan tarian Cakalele dan Musik Cakalele oleh putra-putri Nuruwe, selain untuk meresmikan gedung Gereja Luma Kuate, juga dilakukan pembukaan Sidang jemaat ke-54 Klasis GPM Kairatu.
Gubernur dalam sambutannya mengatakan, Penthabisan dan peresmian gedung Gereja Luma Kuate dan persidangan ke-54 Klasis GPM Kairatu merupakan dua moment bersejarah menyertai Gereja dan umatnya yang terus bertumbuh di negeri tanah pusaka ini.
"Kita bersyukur Gereja terus berkembang bersama Masjid, Pura, Pagoda dan tempat lainnya yang terus bertambah. Hal ini sejalan dengan budaya hidup anak-anak Maluku yang terikat dalam semangat budaya pela Gandong hidup orang Basudara, Ale rasa Beta rasa yang telah menyatu dalam semangat toleransi dan rasa hormat satu dengan yang lain,"tuturnya.
Ia tidak memungkiri, membangun sebuah rumah ibadah merupakan perbuatan yang mulia. Sebab disinilah tempat perjumpaan antara Tuhan dengan umatnya. Tempat bagaimana umat manusia mensyukuri kasih kemurahan Tuhan dan menerima perintah serta ajaran-ajaran tentang kebenaran dan keselamatan Hidup.
Dari dalam Gereja juga spiritualitas umat dibentuk. Generasi muda mendapat pembekalan mentalitas agar kelak hadir ditengah-tengah masyarakat, tampil sebagai warga negara yang baik, tertib, taat hukum, berdisplin dan tahu menghormati hak-hak orang lain.
Orang nomor satu di negeri para raja-raja ini juga mengaku merasa kagum dengan nama Gereja Luma Kuate. penggunaan diksi dari bahasa alune adalah wujud dari penghormatan dari kekayaan budaya yang dimiliki.
"Beta sebagai anak adat dan sekaligus Gubernur Maluku sangat kagum sekali. Terima kasih atas penggunaan nama yang sangat luar biasa ini,"ucapnya.
Gubernur berharap, dengan adanya Gedung Gereja Baru, maka ada semangat, tekad dan komitmen baru untuk terus membangun jemaat, sekaligus membangun masyarakat. Karena jemaat dan masyarakat sekitar merupakan dua sisi yang saling melengkapi.
"Ibarat papa dan Ama, Ina dan Ama keduanya saling topang menopang untuk kemajuan jemaat dan masyarakat,"pungkasnya.
Untuk itu, moment penthabisan dan peresmian gedung Gereja Luma Kuate Jemaat GPM Nuruwe, bertepatan dengan persidangan Klasis ke-54 GPM Kairatu.
Untuk itu, ia berharap persidangan di hari ini dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh semua peserta, sebagai media evaluasi program kerja dan kegiatan tahun sebelumnya, serta menyusun program dan kegiatan kedepan.