Asupan Protein Di Maluku 3 Terbawah Di Indonesia
AMBON - BERITA MALUKU. Berdasarkan GoodStats Data, konsumsi protein di Indonesia pada tahun 2024 diperkirakan mencapai 62,65 gram per hari untuk penduduk perkotaan dan 60,34 gram per hari untuk penduduk perdesaan. Angka ini lebih tinggi dari anjuran pemerintah yang sebesar 57 gram protein per hari.
Tapi sayangnya, dari 38 provinsi yang terdata, ada tiga daerah yang tidak memenuhi asupan konsumsi protein nasional. Salah satunya Maluku, yang menempati urutan tiga terbawah, yaitu 52,86 gram.
Hal ini patut diwaspadai, karena kekurangan protein dapat berdampak besar terhadap pertumbuhan generasi masa depan, seperti lambannya pertumbuhan fisik dan tingkat kecerdasan anak-anak.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku, Maritje Pattiwaellapia dalam coffe morning Pemerintah Provinsi Maluku di Ambon, Selasa (03/12/2024), mengungkapkan rendahnya asupan protein di Maluku, disebabkan karena beberapa hal. Mulai dari ketidakcukupan dan kualitas konsumsi, serta kurangnya pemahaman masyarakat, yang lebih banyak mengkosumsi karbohidrat dibandingkan protein. Hal inilah yang menjadi salah satu faktor, asupan gizi terhadap Balita belum terpenuhi dengan baik.
Hal ini ia dapat saat melakukan kunjungan kerja di beberapa daerah, ditemukan ibu-ibu yang seharusnya memberikan asupan susu yang layak sesuai anjuran pemerintah, malah memberikan produk yang memiliki kadar gula yang tinggi.
Selain itu, masyarakat juga cenderung mengkonsumsi mie instan dibandingkan ikan, yang merupakan sumber protein yang baik dan berkualitas tinggi bagi kesehatan tubuh.
"Pernah kita turun di jazirah leihitu, Maluku Tengah, balita diberikan minuman susu kadar gula tinggi, seperti Indomilk, mestinya susu formula. Lebih banyak juga mengkonsumsi mie instan, mestinya diberikan makan ikan saja,"ujarnya.
Mangatasi hal tersebut, menurut Pattiwaellapia perlu adanya sosialisasi secara rutin, baik dilakukan pemerintah maupun instansi terkait, dalam membuka wawasan masyarakat dalam pemenuhan protein yang baik.
"Memang kondisi dilapangan juga tidak baik-baik, dalam situasi yang prihatin. mereka yg penting punya anak, tidak punya pengetahuan yang baik. Padahal makanan bergizi di kampung itu banyak, ikan, daun kelor juga sarat protein. Untuk itu perlu dilakukan sosialisasi lagi, untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan hal ini,"pintanya.
Ditempat yang sama, Plh Sekretaris Daerah (Sekda) Maluku, Suryadi Sabirin mengutarakan dalam memenuhi asupan gizi, telah diatur dalam program makan siang bergizi oleh Presiden Prabowo Subianto. Disamping itu, Pemerintah Provinsi Maluku, juga akan mendorong untuk pengelolaan makanan bergizi melalui Dinas Ketahanan Pangan.
"Bagaimana sagu kita olah, sebagai makanan pokok bergizi bagi masyarakat,"ucap Sabirin. Sembari menambahkan akan bekerjasama dengan investor dalam pengelolaan untuk protein masyarakat.
"Nelayan banyak ikannya banyak tapi pasarnya tidak ada. Ini masalah bagi kita, oleh karena kita dorong adanya kerjasama investor dengan nelayan. Intinya, tata kelolanya diatur dengan baik, tidak ada ego sektor lagi,"pungkasnya.