Bangun Kerjasama Dengan Bulog, Ilham: Petani Belum Mau Menjual Gabah Ke Bulog
AMBON - BERITA MALUKU. Walaupun produksi gabah kering giling (GKG) terbilang cukup tinggi, namun petani di Maluku enggan menjualnya ke Perum Bulog.
Padahal untuk menyerap GKG, Pemerintah Provinsi Maluku, telah melakukan kerjasama dengan Bulog.
"Gubernur sudah melakukan MoU dengan Bulog salah satunya untuk menyerap Gabah dari Petani. Namun sayangnya sampai hari ini petani masih belum enggan menjual gabah ke Bulog," ujar Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku, Ilham Tauda, dikonfirmasi, Kamis (14/09/2023).
Dikatakan, alasan petani tidak menjual GKG ke Bulog, salah satunya dikarenakan gabah yang dihasilkan bisa dijadikan dedak.
Alhasil, petani lebih memilih untuk langsung menjual beras, dari pada GKG.
Namun sayangnya, jelasnya beras yang dihasilkan petani selain kualitas yang masih dibawah, harganya juga terbilang mahal.
"Kita kembalikan ke Petani mau tidak mereka menjual gabah ke Bulog," ucapnya.
Ilham memastikan jika Petani menjual Gabah ke Bulog, maka kadar air, butir beras patah/broken bisa diminimalisir, sehingga menguntungkan petani dari sisi pendapatan.
Karena menurutnya, Bulog sudah menghitung jika petani menjual gabah, maka bisa diolah, dan dikeringkan masuk dalam kategori harga yang dipersyaratkan.
"Jika dilihat dari sisi keuntungan pendapatan petani, mungkin lebih baik dia bersedia menjual gabah," cetusnya.