Kasus Kusta Di Maluku Tertinggi Keempat Di Indonesia | Berita Maluku Online | Berita Terkini Dari Maluku Berita Maluku Online
Loading...

Kasus Kusta Di Maluku Tertinggi Keempat Di Indonesia


AMBON - BERITA MALUKU
. Indonesia masih menempati peringkat ketiga dunia dalam jumlah kasus kusta tahunan antara 15.000 hingga 17.000 kasus selama lebih dari satu dekade setelah India dan Brazil.


Jumlah berasal dari sebaran kasus di beberapa provinsi, salah satunya Maluku, yang kini menempati posisi empat jumlah kasus kusta tertinggi di Indonesia.

Hal ini pun diakui Pengelola Program Kusta Dinas Kesehatan Provinsi Maluku, Johan Pakaila, disela-sela webinar campus to campus oleh NLR di Fakultas Kedokter Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Selasa (30/08/2022). Dibawah sorotan tema peran kampus dan mahasiswa sebagai agent of change dalam upaya Indonesia bebas kusta "Yang Mudah Berkarya.

Dikatakan,  jumlah penderita kusta di Maluku mencapai 300-400 kasus/tahun. Bahkan di triwulan II tahun 2022, penderita kusta telah mencapai 113 tahun.

Jumlah tersebut tersebar merata di 11 kabupaten/kota, terbanyak di Pulau Buru, dan wilayah tenggara, seperti Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), dan kota Ambon.

"Untuk kota Ambon kebanyakan penderita kusta merupakan pendatang, baik dari beberapa kabupaten/kota, maupun dari luar Maluku," ungkapnya.

Tingginya kasus kusta di Maluku juga diakui Asken Sinaga Executive Direktor NLR Indonesia, per Desember 2021, dari 6 Provinsi Endemik, atau masih berstatus belum eliminasi Kusta, Maluku berada di urutan 4 setelah Provinsi Papua, Papua Barat, dan Maluku Utara. 

Bahkan dari 11 kabupaten/kota yang ada di negeri seribu pulau ini, baru satu kabupaten yang masuk dalam eliminasi kusta, yaitu Maluku Tengah, sedangkan 10 kabupaten/kota lainnya, yaitu Kota Ambon, Kota Tual, Kabupaten SBB, Kabupaten SBT, Kabupaten Buru, Kabupaten Buru Selatan, Kabupaten MBD, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kabupaten Maluku Tenggara, dan Kabupaten Kepulauan Aru masih berstatus belum eliminasi kusta.

Untuk itu, Bupati/Walikota di 10 kabupaten/kota didorong untuk memberikan perhatian serius terhadap persoalan ini, dengan melakukan berbagai langkah konkrit melibat seluruh pihak, termasuk tenaga kesehatan. Sehingga kedepan sebelum tahun 2024 Maluku bisa berstatus eliminasi Kusta sesuai target Kementerian Kesehatan.

"Kami mendorong bupati/walikota tolong melihat daerahnya yang belum berstatus eliminasi, dan perlu sentuhan pemerintah untuk memberantas ini. Karena tanpa komitmen pemerintah, tenaga kesehatan digaris depan tidak bisa, karena banyak sekali permasalahan, khususnya stigma dan diskriminasi," pintanya.

Melalui kegiatan webinar campus to campus, Asken berharap dapat menarik minat generasi muda khususnya mahasiswa kesehatan, khususnya di Fakultas Kedoktetan Unpatti untuk melakukan aksi-aksi dalam penanganan kusta, sesuai Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pendidikan, penelitian, dan pengembangan masyarakat.

"Belakangan ini, Indonesia kekurangan tenaga muda yang tertarik bekerja di isu ini. Kita mau mendorong mahasiwa berkolaborasi dengan NLR melalui Universitas untuk melakukan  riset, penelitian terkait kusta," ucapnya.

Menurut Askenz, untuk mendukung hal tersebut, NLR siap  memberikan dukungan non  financial berupa keahlian atau data, dan finacial dengan membahas proposal itu secara  bersama.

Melalui kegiatan ini, dirinya berharap kepada mahasiswa agar dalam proses pendidikan, penelitian dan pengembangan masyarakat terkait kusta.

"Jadi setidaknya mulai sekarang, mereka punya informasi yang cukup dan mereka nanti mengolahnya dan mudah-mudahan mereka tergerak mengabdikan dirinya untuk penanganan kusta, dan berbagai persoalan kesehatan lainnya," harapnya.
Kesehatan 2924194609578797112
Beranda item

# Kota Ambon

Indeks

# ANEKA

Indeks