Pemkab Bursel Tour City ke Puluhan Destinasi Wisata
http://www.beritamalukuonline.com/2019/05/pemkab-bursel-tour-city-ke-puluhan.html
NAMROLE - BERITA MALUKU. Pemerintah Kabupaten Buru Selatan (Bursel) melalui Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) gencar mempromosikan Pariwisata dengan melakukan Sosialisasi Sadar Wisata serta City Tour ke puluhan Destinasi Wisata Unggulan yang ada di kabupaten bertajuk Lolik Lalen Fedak Fena tersebut.
Kegiatan City Tour dan sosialisasi sadar wisata ini oleh Disparbud Bursel bersama pemateri turun langsung ke desa-desa untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat diantaranya Direktur Bumdes Tirta Mandiri Desa Ponggok Sleman Jogjakarta Joko Winarno dan Dinas Pariwisata Provinsi Maluku yang diwakili oleh Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Katrina C Huwae.
“Wisata di daerah ini sangat menjanjikan dan penuh keindahan yang tidak kalah dengan tempat-tempat lain. Sehingga kami dari Dinas Pariwisata terus melakukan segalah cara mempromosikan pariwisata kami dengan mensosialisasikan destinasi-destinasi ungulan serta melakukan kunjungan langsung ke destinasi wisata tersebut,” kata Kepala Sub Bagian Perencanaan Keuangan Alex Sigmarlatu kepada wartawan didampingi Kepala Bidang Produk dan Usaha Wisata Disparbud Bursel Renaldy Soulisa, Minggu (12/05) kemarin, di Namrole.
City Tour ini menurut mereka, merupakan program dalam meningkatkan memberdayakan dan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya destinasi wisata sebagai salah satu budaya yang perlu dikembangkan.
“City Tour difokuskan kepada puluhan destinasi wisata unggulan yang perlu dikembangakan. Kita mulai dari Hote Jaya, Pulau Oki, Pantai Masnana, Pantai Wali, Tanjung Merpati, Teluk Tifu, Air Babunyi, terus kawasan wisata Fogi, Air Jin, dan sekitarnya,” jelas Sigmarlatu.
Disamping memperkenalkan Destinasi wisata kata Sigmarlatu, pemateri langsung menjelaskan kepada masyarakat desa yang memiliki destinasi wisata tentang bagaimana cara memelihara dan mengelolahnya menjadi sumber pendapatan sehari-hari.
“Saat tiba dilokasi wisata, pemateri langsung menjelaskan kepada masyarakat bagaiman cara mengelola destinasi wisata secara mandiri tanpa ada campur tangan pemerintah dalam hal ini dinas Pariwisata. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan destinasi wisata itu difokuskan pada dana desa,” ujarnya.
Kegiatan yang digagas ini kata Sigmarlatu, merupakan bentuk implementasi dari Pim IV yang sementara digenjot dirinya demi membuat perubahan khususnya dibidang pariwisata yang ada di Bursel.
“Kegiatan ini merupakan proyek inovasi perubahan Pim IV kami dalam mempromosikan destinasi wisata menuju kearah yang lebih baik demi kemajuan kabuapten Bursel yang sama-sama kita cintai,” akuinya. (AZMI)
Kegiatan City Tour dan sosialisasi sadar wisata ini oleh Disparbud Bursel bersama pemateri turun langsung ke desa-desa untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat diantaranya Direktur Bumdes Tirta Mandiri Desa Ponggok Sleman Jogjakarta Joko Winarno dan Dinas Pariwisata Provinsi Maluku yang diwakili oleh Kepala Bidang Destinasi Pariwisata Dinas Pariwisata Provinsi Maluku Katrina C Huwae.
“Wisata di daerah ini sangat menjanjikan dan penuh keindahan yang tidak kalah dengan tempat-tempat lain. Sehingga kami dari Dinas Pariwisata terus melakukan segalah cara mempromosikan pariwisata kami dengan mensosialisasikan destinasi-destinasi ungulan serta melakukan kunjungan langsung ke destinasi wisata tersebut,” kata Kepala Sub Bagian Perencanaan Keuangan Alex Sigmarlatu kepada wartawan didampingi Kepala Bidang Produk dan Usaha Wisata Disparbud Bursel Renaldy Soulisa, Minggu (12/05) kemarin, di Namrole.
City Tour ini menurut mereka, merupakan program dalam meningkatkan memberdayakan dan memberi pemahaman kepada masyarakat tentang pentingnya destinasi wisata sebagai salah satu budaya yang perlu dikembangkan.
“City Tour difokuskan kepada puluhan destinasi wisata unggulan yang perlu dikembangakan. Kita mulai dari Hote Jaya, Pulau Oki, Pantai Masnana, Pantai Wali, Tanjung Merpati, Teluk Tifu, Air Babunyi, terus kawasan wisata Fogi, Air Jin, dan sekitarnya,” jelas Sigmarlatu.
Disamping memperkenalkan Destinasi wisata kata Sigmarlatu, pemateri langsung menjelaskan kepada masyarakat desa yang memiliki destinasi wisata tentang bagaimana cara memelihara dan mengelolahnya menjadi sumber pendapatan sehari-hari.
“Saat tiba dilokasi wisata, pemateri langsung menjelaskan kepada masyarakat bagaiman cara mengelola destinasi wisata secara mandiri tanpa ada campur tangan pemerintah dalam hal ini dinas Pariwisata. Pemberdayaan masyarakat dan pengembangan destinasi wisata itu difokuskan pada dana desa,” ujarnya.
Kegiatan yang digagas ini kata Sigmarlatu, merupakan bentuk implementasi dari Pim IV yang sementara digenjot dirinya demi membuat perubahan khususnya dibidang pariwisata yang ada di Bursel.
“Kegiatan ini merupakan proyek inovasi perubahan Pim IV kami dalam mempromosikan destinasi wisata menuju kearah yang lebih baik demi kemajuan kabuapten Bursel yang sama-sama kita cintai,” akuinya. (AZMI)