Warga Pohon Batu Bursel Nyaris Tewas Disantap Buaya
http://www.beritamalukuonline.com/2018/10/warga-pohon-batu-bursel-nyaris-tewas.html
BERITA MALUKU. Abemir Rikua, warga Desa Pohon Batu, Kecamatan Wamsisi, Kabupaten Buru Selatan (Bursel) nyaris tewas disantap buaya muara sepanjang empat meter. Beruntung korban cepat ditolong warga setempat sehingga buaya ini dapat dibunuh.
Kamarudin Balasa, salah satu keluarga korban kepada wartawan di Namrole, Rabu (17/10/2018) mengungkapkan, kejadian penyerangan buaya terjadi pada Selasa (16/10) kemarin ketika korban mandi di tepi pantai.
Kejadian ini nyaris menghilangkan nyawa korban, namun korban bisa luput dari maut, walaupun hewan buas ini berhasil meninggalkan bekas gigitan di beberapa bagian tubuhnya.
"Kejadinnya, sekitar jam tujuh pagi, korban mandi di pantai, tiba-tiba ada buaya tapi korban tidak melihatnya. Tetapi ada warga melihat buaya. Mereka kemudian berteriak ada buaya, tetapi korban tak mendengar sebab saat itu korban sedang menyelam," jelas Balasa.
Dikatakan, sewaktu korban muncul ke permukaan air, buaya sudah persis berada di belakang korban, dan serentak menerkam pundak korban. Nanum, karena korban nekat melawan, seketika hewan buas ini melepaskan cengkeramannya,
"Korban digigit dari bagian pundak. Tapi korban berusaha melawan buaya, dengan cara berenang ke darat, namun buaya tetap tak melepaskan menggigitnya hingga mencapai daratan," tutur Balasa.
Lanjut Belasa, setibanya di bibir pantai, sejumlah warga berdatangan memberikan pertolongan. Warga kemudian melumpuhkan hewan ini dengan cara menumbak hingga buaya ini terkapar.
"Korban sampai di darat dengan buaya karena buaya tak lepas gigitannya, warga langsung tombak buaya sampai mati," ujar Balasa.
Dikatakan, korban langsung dilarikan ke puskesmas terdekat, namun dirujuk ke RSUD Namrole. Sampai di RSUD Namrole, korban kembali dirujuk ke RSUD Namlea Kabupaten Buru.
Dikatakan, di desanya banyak sekali buaya muara, baik di kali maupun di laut. Walaupun begitu, tak ada warga yang digigit oleh buaya, namun kejadian saudaranya yang digigit ini adalah merupakan peristiwa yang baru pernah terjadi.
"Di kampung kami itu banyak buaya, tapi ini baru pernah kali ini terjadi," tandas lelaki tersebut.
Sementara itu, warga mulai was-was setelah terjadinya peristiwa tersebut. (Azmi)
Kamarudin Balasa, salah satu keluarga korban kepada wartawan di Namrole, Rabu (17/10/2018) mengungkapkan, kejadian penyerangan buaya terjadi pada Selasa (16/10) kemarin ketika korban mandi di tepi pantai.
Kejadian ini nyaris menghilangkan nyawa korban, namun korban bisa luput dari maut, walaupun hewan buas ini berhasil meninggalkan bekas gigitan di beberapa bagian tubuhnya.
"Kejadinnya, sekitar jam tujuh pagi, korban mandi di pantai, tiba-tiba ada buaya tapi korban tidak melihatnya. Tetapi ada warga melihat buaya. Mereka kemudian berteriak ada buaya, tetapi korban tak mendengar sebab saat itu korban sedang menyelam," jelas Balasa.
Dikatakan, sewaktu korban muncul ke permukaan air, buaya sudah persis berada di belakang korban, dan serentak menerkam pundak korban. Nanum, karena korban nekat melawan, seketika hewan buas ini melepaskan cengkeramannya,
"Korban digigit dari bagian pundak. Tapi korban berusaha melawan buaya, dengan cara berenang ke darat, namun buaya tetap tak melepaskan menggigitnya hingga mencapai daratan," tutur Balasa.
Lanjut Belasa, setibanya di bibir pantai, sejumlah warga berdatangan memberikan pertolongan. Warga kemudian melumpuhkan hewan ini dengan cara menumbak hingga buaya ini terkapar.
"Korban sampai di darat dengan buaya karena buaya tak lepas gigitannya, warga langsung tombak buaya sampai mati," ujar Balasa.
Dikatakan, korban langsung dilarikan ke puskesmas terdekat, namun dirujuk ke RSUD Namrole. Sampai di RSUD Namrole, korban kembali dirujuk ke RSUD Namlea Kabupaten Buru.
Dikatakan, di desanya banyak sekali buaya muara, baik di kali maupun di laut. Walaupun begitu, tak ada warga yang digigit oleh buaya, namun kejadian saudaranya yang digigit ini adalah merupakan peristiwa yang baru pernah terjadi.
"Di kampung kami itu banyak buaya, tapi ini baru pernah kali ini terjadi," tandas lelaki tersebut.
Sementara itu, warga mulai was-was setelah terjadinya peristiwa tersebut. (Azmi)