Gubernur Terima Anak-anak Karateka Lemkari Maluku
http://www.beritamalukuonline.com/2018/10/gubernur-terima-anak-anak-karateka.html
BERITA MALUKU. Gubernur menerima anak-anak karateka Lemkari, yang selama ini telah memgharumkan nama Maluku ditingkat nasional maupun internasional, salah satunya kejuaran karate championship SBY Cup 2017 lalu.
Rombongan anak-anak karate ini didampingi Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Muzakir Asagaf.
"Jadi mereka yang datang ini merupakan anak pelajar Maluku yang berhasil menjuarai beberapa moment nasional maupun international di Jalarta, untuk bidang olahraga karate, untuk bertemu langsung dengan Gubernur untuk memberikan mensuport agar bersemangat terus," ujar Muzakir kepada awak media, di kantor Gubernu, usai pertemuan bersama Gubernur diruang kerjanya, Kamis (4/10).
Dalam pertemuan tersebut, dirinya meminta kepada Gubernur untuk mengingatkan Dinas Pemuda dan Olahraga, bekerjasama dengan institusi olahraga lain, seperti KONI untuk mengiventarisir anak-anak Maluku yang berprestasi di bidang olahraga.
Hal ini menondaklanjuti pembahasan di DPRD bersama Dinas Pemuda dan Olahraga, yang meminta untuk di inventarisir seluruh anak Maluku yang berprestasi untuk nanti diberikan penghargaan, bukan dilentarkan begitu saja.
Karena sesuai laporan, ungkap Assagaff ada atlit Maluku yang baru pulang mengikuti Asian Games, sesampainya di Bandara Pattimura dia harus pulang naik ojek kerumahnya tanpa ada sambutan apapun dari pemerintah daerah. Hal ini tentu kita sesalkan betul.
"Kalau mengikuti asian games berarti kualifikasi secara nasional bagus. Bukan pulang bertanding lalu sampai di bandara pulang naik ojek itu sangat menyedihkan dan kita sesalkan itu,"tegasnya.
Untuk itu, menurutnya perlu ada data base atlit prestasi, sehingga ada perlakuan khsus dengan memberikan penghargaan baik itu berupa insentif maupun beasiswa.
Terlepas dari hal tersebut, dirinya juga menyingung kinerja KONI, yang selama ini banyak organisasi dibawah naungannya mengeluh terkait koordinasi dan pembiayaan. Padahal setiap APBD yang dikucurkan setiap tahun untuk KONI cukup besar.
"Nanti kita coba mengundang kembali KONI Maluku dan semua cabang olahraga dibawah naungannya, untuk mencari tirik temu persoalannya dimana. Apakah KONI yang tidak bisa bekerja secara baik atau mekanisme birokrasi yang tidak sejalan," ucapnya.
Rombongan anak-anak karate ini didampingi Wakil Ketua DPRD Provinsi Maluku, Muzakir Asagaf.
"Jadi mereka yang datang ini merupakan anak pelajar Maluku yang berhasil menjuarai beberapa moment nasional maupun international di Jalarta, untuk bidang olahraga karate, untuk bertemu langsung dengan Gubernur untuk memberikan mensuport agar bersemangat terus," ujar Muzakir kepada awak media, di kantor Gubernu, usai pertemuan bersama Gubernur diruang kerjanya, Kamis (4/10).
Dalam pertemuan tersebut, dirinya meminta kepada Gubernur untuk mengingatkan Dinas Pemuda dan Olahraga, bekerjasama dengan institusi olahraga lain, seperti KONI untuk mengiventarisir anak-anak Maluku yang berprestasi di bidang olahraga.
Hal ini menondaklanjuti pembahasan di DPRD bersama Dinas Pemuda dan Olahraga, yang meminta untuk di inventarisir seluruh anak Maluku yang berprestasi untuk nanti diberikan penghargaan, bukan dilentarkan begitu saja.
Karena sesuai laporan, ungkap Assagaff ada atlit Maluku yang baru pulang mengikuti Asian Games, sesampainya di Bandara Pattimura dia harus pulang naik ojek kerumahnya tanpa ada sambutan apapun dari pemerintah daerah. Hal ini tentu kita sesalkan betul.
"Kalau mengikuti asian games berarti kualifikasi secara nasional bagus. Bukan pulang bertanding lalu sampai di bandara pulang naik ojek itu sangat menyedihkan dan kita sesalkan itu,"tegasnya.
Untuk itu, menurutnya perlu ada data base atlit prestasi, sehingga ada perlakuan khsus dengan memberikan penghargaan baik itu berupa insentif maupun beasiswa.
Terlepas dari hal tersebut, dirinya juga menyingung kinerja KONI, yang selama ini banyak organisasi dibawah naungannya mengeluh terkait koordinasi dan pembiayaan. Padahal setiap APBD yang dikucurkan setiap tahun untuk KONI cukup besar.
"Nanti kita coba mengundang kembali KONI Maluku dan semua cabang olahraga dibawah naungannya, untuk mencari tirik temu persoalannya dimana. Apakah KONI yang tidak bisa bekerja secara baik atau mekanisme birokrasi yang tidak sejalan," ucapnya.