Mahasiswa Demo Minta Rektor Unpatti Revisi Sumbangan Pembangunan
http://www.beritamalukuonline.com/2018/08/mahasiswa-demo-minta-rektor-unpatti.html
BERITA MALUKU. Mahasiswa menggelar demo di lingkungan Universitas Pattimura Ambon, Rabu (15/8/2018) pagi, sekitar pukul 10.00 wit, diawali dengan long march dari fakultas ke fakultas. Mereka menuju depan Gedung Registrasi dan Statistik, hal ini membuat seluruh pegawai dan mahasiswa lainnya yang sementara melakukan registrasi ulang panik lantaran para pendemo mulai melarang mahasiswa yang sementara memproses hal tersebut.
Dalam aksi ini pendemo meminta agar uang sumbangan Pembangunan (SPI) itu segera direvisi atau bila perlu dihilangkan sebab banyak mahasiswa ada yang tak mampu, seperti mahasiswa dari kalangan petani, mereka pasti tak mampu membayar uang dari total SPI mulai dari Rp1,5 juta hingga Rp5 juta itu. Hal ini membuat pandemo berang.
Mahasiswa yang berdemo dari kalangan Organisasi Kemahasiswaan yang tergabung dalam barisan pendemo, sampai pada pukul 11.45 wit meminta rektor menemui mereka, tetapi yang datang adalah Wakil Rektor III. Hal ini mengundang kemarahan mahasiswa. Mahasiwa akhirnya menyatakan akan memboikot, bila perlu membakar Gedung Registrasi jika rektor tak datang menghampiri mereka.
Pendemo yang marah lantas memans-manasi mahasiswa lainnya, akhirnya terjadi perkelahian antara Mahasiswa dan Security Unpatti.
Hingga dalam hitungan detik, mahasiswa mulai menyerang security dengan batu dan kaca-kaca Gedung Registrasi pun juga ikut dilempar hingga rusak, pada saat bersamaan Security sempat menyelamatkan Wakil Rektor III dari amukan massa.
Informasi yang diperoleh, diduga adanya permainan orang dalam sehingga bisa membuat mahasiswa bertindak nekat.
Pada pukul 12.08 wit, mahasiswa lagi-lagi melakukan long march ke halaman depan Retorat Universitas Pattimura Ambon, dan pada saat itu juga mereka bisa bertatap muka dengan Rektor Universitas Pattimura. Mereka meminta agar Rektor segera bertanggung jawab mengenai uang Sumbangan Pembangunan yang di gadang-gadang menjadi pemicu aksi protes mahasiswa tersebut. (OM.e)
Dalam aksi ini pendemo meminta agar uang sumbangan Pembangunan (SPI) itu segera direvisi atau bila perlu dihilangkan sebab banyak mahasiswa ada yang tak mampu, seperti mahasiswa dari kalangan petani, mereka pasti tak mampu membayar uang dari total SPI mulai dari Rp1,5 juta hingga Rp5 juta itu. Hal ini membuat pandemo berang.
Mahasiswa yang berdemo dari kalangan Organisasi Kemahasiswaan yang tergabung dalam barisan pendemo, sampai pada pukul 11.45 wit meminta rektor menemui mereka, tetapi yang datang adalah Wakil Rektor III. Hal ini mengundang kemarahan mahasiswa. Mahasiwa akhirnya menyatakan akan memboikot, bila perlu membakar Gedung Registrasi jika rektor tak datang menghampiri mereka.
Pendemo yang marah lantas memans-manasi mahasiswa lainnya, akhirnya terjadi perkelahian antara Mahasiswa dan Security Unpatti.
Hingga dalam hitungan detik, mahasiswa mulai menyerang security dengan batu dan kaca-kaca Gedung Registrasi pun juga ikut dilempar hingga rusak, pada saat bersamaan Security sempat menyelamatkan Wakil Rektor III dari amukan massa.
Informasi yang diperoleh, diduga adanya permainan orang dalam sehingga bisa membuat mahasiswa bertindak nekat.
Pada pukul 12.08 wit, mahasiswa lagi-lagi melakukan long march ke halaman depan Retorat Universitas Pattimura Ambon, dan pada saat itu juga mereka bisa bertatap muka dengan Rektor Universitas Pattimura. Mereka meminta agar Rektor segera bertanggung jawab mengenai uang Sumbangan Pembangunan yang di gadang-gadang menjadi pemicu aksi protes mahasiswa tersebut. (OM.e)