Gubernur Sampaikan Pidato Terakhir pada Syukuran HUT Provinsi Maluku ke-73 di DPRD
http://www.beritamalukuonline.com/2018/08/gubernur-sampaikan-pidato-terakhir-pada.html
BERITA MALUKU. Gubernur Maluku Said Assagaff mengungkapkan pidato yang disampaikannya pada rapat paripurna DPRD Provinsi Maluku dalam rangka syukuran HUT ke-73 provinsi Maluku, merupakan pidato yang terakhir di masa kepemimpinnya bersama Wakil Gubernur Zeth Sahuburua periode 2014-2019.
“Di tahun Pilkada ini saya dan pak Wakil Gubernur menyampaikan terima kasih, pidato HUT Provinsi Maluku ke-73 ini merupakan pidato yang terakhir, dan tidak akan ada lagi pidato di usia ke-74 Provinsi Maluku,” ujar Gubernur dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Maluku dalam rangka syukuran HUT ke-74 provinsi Maluku , yang berlangsung di kantor DPRD Provinsi Maluku, Senin (20/8). Dibawah sorotan tema “Melalui peringatan HUT ke-73 provinsi Maluku, kita galang persatuan dan kesatuan sesama anak negeri menuju kerja nyata membangun Maluku yang sejahtera, rukun, religious, berkualitas”.
Untuk itu, dirinya menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan serta kerja keras semua pihak atas partisipasi dan kontribusi membangun Maluku, mulai pimpinan anggota DPRD Provinsi Maluku, Forkopimda Provinsi Maluku, Bupati-Wakil bupati, Walikota-Wakil Walikota, DPRD kabupaten/kota, forkopimda kabupaten/kota, seluruh ASN, Pemimpin umat beragama, organisasi kemasyaraklat, insan pers serta komponen masyarakat lainnya.
“Suadara-saudara adalah pejuang Maluku masa kini, yang akan terus menjadi pelaku-pelaku sejarah dalam pemerintahan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di bumi cengkeh dan pala ini,” ucapnya.
Dirinya menyakini melalui saudara-saudara, Maluku kedepan akan semakin lebih maju, sejahtera, mampu berkompetisi, serta sukses mencapai kemajuan-kemajuan besar yang terus diperbaharui dari waktu ke waktu.
Dikatakan, peringatan Dirgahayu ke-73 provinsi Maluku secara fenomenal telah mengukir kenangan dan catatan-catatan penting pemerintahan di provinsi Maluku. Ketika di tanggal 17 agustus kemarin, menghayati arti proklamasi kemerdekaan Indonesia, terbesitlah ungkapan nikmat kesyukuran bahwa Maluku juga berada pada titik kematangan usia yang setara. Disitulah didapati rekam jejak eksistensi Maluku yang progesif dan pro-eksistensi.
Menurutnya, dalam rantang waktu 73 tahun menjaga tegaknya Maluku, jalan panjang itu senatiasa diwarnai dengan tantangan dan peluang silih berganti. Banyak kesuksesan yang telah di raih, tetap masih banyak juga yang belum tuntas.
“Apa yang telah kita capai semasa kepemimpinan saya dan Wakil Gubernur adalah sumbangsih maksimal yang bisa kami dedikasikan untuk rakyat Maluku. Dengan menggerakan potensi dan sumber daya yang ada,” tuturnya.
Assgaff mengatakan, setidaknya gambaran keberhasilan menjaga laju pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan I tahun 2018 sebesar 5,24 persen. Dan diharapkan di akhir tahun nanti, bisa menyentuh angka 6 persen. Capain besaran PDRD atas dasar harga berlaku triwulan II tahun 2018 mencapai Rp10,59 triliun, inflasi Maluku 3 tahun berakhir, berhasil ditekan secara signifikan pada angka 6,15 persen di tahun 2015, turun ke 3,26 persen di tahun 2016 dan turun lahi menjadi 0,76 persen pada tahun 2017.
Selain itu dikatakan, perang terhadap kemiskinan menjadi prioritas dari banyak program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang telah diluncurkan.
“Angka kemiskinan disaat kami mulai menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku mencapai 19,27 persen. Angka itu terus ditekan hingga 18,12 persen pada triwulan I tahun 2018,” ulasnya.
Menurutnya, semua pencapaian itu tidak akan mungkin diraih semata-mata oleh peran satu-dua orang. Namun berkat dukungan dan kerja semua pihak, Legislative, Eksekutif, Yudikatif, TNI/Polri, pelaku usaha, tokoh agama, insan pers dan elemen masyarakat lainnya.
Diakhir pidatonya, saya mengucapkan “Dirgahayu Negeriku, Dirgahayu Tanah Tumpah Daraku, Majulah Maluku, Jayalah Maluku,”.
Sementara itu ketua DPRD Provinsi Maluku Edwin Adrian Huwae dalam sambutannya, mengatakan momentum pringatan HUT Provinsi Maluku ke-73 merupakan refleksi ungkapan syukur atas perjalanan provinsi ini dalam mengapai masa depan yang lebih baik. Sekaligus wahana untuk mengevaluasi dan mengintropeksi berbagai hal yang telah dilakukan sepanjang perjalanan negeri tercinta.
Menurutnya, 73 tahun bukanlah waktu yang singkat, yang telah dilalui daerah ini bersama rakyat dalam upaya meniti masa depan yang lebih baik dari waktu ke waktu.
“Oleh karena itu, selaku rakyat Maluku kita diberikan kesempatan untuk merayakan HUT provinsi Maluku saat ini, maka tentu perayaan ini memiliki makna yang mendalam,” ujarnya.
Dijelaskan, proses pembangunan Maluku yang dilakukan selama ini telah jauh berkembang, dapat dilihat secara kasat mata dimana hampir seluruh wilayah di Maluku telah tersentuh oleh program pembangunan.
Hal ini terlihat secara perlahan dearah yang duhulu terisolir dapat diakses melalui pembangunan jalan, jembatan, bandar udara, pelabuhan, dermaga penyebrangan dan lain sebagainya, sehingga terus tumbuh dan berkermbang di segala aspek kehidupan.
Kata Huwae, pembangunan di proviunsi Maluku yang telah dilaksanakan darri waktu ke waktu secara umum telah menunjukan perkembangan yang cukup baik, diantaranya meningkatnya aksesibiliitas masyarakat, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Namun sayangnya, jelas Huwaer peningkatan poerekonomian masyarakat masihb terus diperhadapkan dengan kendala keterbatasan pembangunan, kemampuan untuk mengoptimalkan Pendapat Asli Daerah (PAD), dikarenakan ketergantungan keuangan daerah terhadap dana yang berasal dari pemerintah pusat DAU, dan DAK serta tugas pembantuan masih sangat minim.
“Hal ini mengakibatkan sejumlah program pembangunan yang diharapkan, diantaranya mengningkatkan kesejahrteraan rakyat Maluku belum dapat dilakukan secara optimal,”ucapnya.
Dijelaskan, ada sejumlah masalah yang masih perlu menjadi perhatian bersama adalah, kualitas pendidikan di Maluku, perbaikan kualitas hidup perempuan dan anak , pelalayan kepada masyarakat, di bidang kesehatan dalam hal ini penyebaran tenaga medis , rendahnya insentif terhadap dokter ahli, kurang tersedia sarana dan prasana kesehatan yang memadai dan lain sebagainya.
“Semua persoalan tersebut di masa pemerintahan Said Assagaff – Zeth Sahuburua sudah menunjukan adanya perkembangan. Hal ini tentu sangat menggembirakan dan patut diberikan apresiasi sebagai landasan dalam meningkatan pembangunan selanjutnya,” tuturnya.
Untuk itu, melalui HUT Pemerintah Provinsi ke-73 ini dirinya mengajak seluruh komponen daerah ini, untuk menyatukan langkah dan tekat membangun Maluku menuju kehidupan masyarakat yang aman damai dan sejahtera.
Diakhir rapat, Gubernur dan Wakil Gubernur Zeth Sahubura, beserta pimpinan DPRD menyempatkan memberikan hadiah kepada pemenang perlombaan menjelang HUT Proklamasi RI dan HUT provinsi Maluku, yakni lomba kebersihan kantor, juara I Dinas Kelautan dan perikanan Maluku, juara II Dinas Parawisata, juara III Dinas Lingkungan Hidup. Lomba gerak jalan, juara I Dinas Peribdustrian dan Perdagangan Maluku, juara II Biro Pemerintahan dan juara III Sekretariat DPRD Maluku.
“Di tahun Pilkada ini saya dan pak Wakil Gubernur menyampaikan terima kasih, pidato HUT Provinsi Maluku ke-73 ini merupakan pidato yang terakhir, dan tidak akan ada lagi pidato di usia ke-74 Provinsi Maluku,” ujar Gubernur dalam rapat paripurna DPRD Provinsi Maluku dalam rangka syukuran HUT ke-74 provinsi Maluku , yang berlangsung di kantor DPRD Provinsi Maluku, Senin (20/8). Dibawah sorotan tema “Melalui peringatan HUT ke-73 provinsi Maluku, kita galang persatuan dan kesatuan sesama anak negeri menuju kerja nyata membangun Maluku yang sejahtera, rukun, religious, berkualitas”.
Untuk itu, dirinya menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan serta kerja keras semua pihak atas partisipasi dan kontribusi membangun Maluku, mulai pimpinan anggota DPRD Provinsi Maluku, Forkopimda Provinsi Maluku, Bupati-Wakil bupati, Walikota-Wakil Walikota, DPRD kabupaten/kota, forkopimda kabupaten/kota, seluruh ASN, Pemimpin umat beragama, organisasi kemasyaraklat, insan pers serta komponen masyarakat lainnya.
“Suadara-saudara adalah pejuang Maluku masa kini, yang akan terus menjadi pelaku-pelaku sejarah dalam pemerintahan pembangunan dan pelayanan kepada masyarakat di bumi cengkeh dan pala ini,” ucapnya.
Dirinya menyakini melalui saudara-saudara, Maluku kedepan akan semakin lebih maju, sejahtera, mampu berkompetisi, serta sukses mencapai kemajuan-kemajuan besar yang terus diperbaharui dari waktu ke waktu.
Dikatakan, peringatan Dirgahayu ke-73 provinsi Maluku secara fenomenal telah mengukir kenangan dan catatan-catatan penting pemerintahan di provinsi Maluku. Ketika di tanggal 17 agustus kemarin, menghayati arti proklamasi kemerdekaan Indonesia, terbesitlah ungkapan nikmat kesyukuran bahwa Maluku juga berada pada titik kematangan usia yang setara. Disitulah didapati rekam jejak eksistensi Maluku yang progesif dan pro-eksistensi.
Menurutnya, dalam rantang waktu 73 tahun menjaga tegaknya Maluku, jalan panjang itu senatiasa diwarnai dengan tantangan dan peluang silih berganti. Banyak kesuksesan yang telah di raih, tetap masih banyak juga yang belum tuntas.
“Apa yang telah kita capai semasa kepemimpinan saya dan Wakil Gubernur adalah sumbangsih maksimal yang bisa kami dedikasikan untuk rakyat Maluku. Dengan menggerakan potensi dan sumber daya yang ada,” tuturnya.
Assgaff mengatakan, setidaknya gambaran keberhasilan menjaga laju pertumbuhan ekonomi Maluku pada triwulan I tahun 2018 sebesar 5,24 persen. Dan diharapkan di akhir tahun nanti, bisa menyentuh angka 6 persen. Capain besaran PDRD atas dasar harga berlaku triwulan II tahun 2018 mencapai Rp10,59 triliun, inflasi Maluku 3 tahun berakhir, berhasil ditekan secara signifikan pada angka 6,15 persen di tahun 2015, turun ke 3,26 persen di tahun 2016 dan turun lahi menjadi 0,76 persen pada tahun 2017.
Selain itu dikatakan, perang terhadap kemiskinan menjadi prioritas dari banyak program pembangunan dan pemberdayaan masyarakat yang telah diluncurkan.
“Angka kemiskinan disaat kami mulai menjabat sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku mencapai 19,27 persen. Angka itu terus ditekan hingga 18,12 persen pada triwulan I tahun 2018,” ulasnya.
Menurutnya, semua pencapaian itu tidak akan mungkin diraih semata-mata oleh peran satu-dua orang. Namun berkat dukungan dan kerja semua pihak, Legislative, Eksekutif, Yudikatif, TNI/Polri, pelaku usaha, tokoh agama, insan pers dan elemen masyarakat lainnya.
Diakhir pidatonya, saya mengucapkan “Dirgahayu Negeriku, Dirgahayu Tanah Tumpah Daraku, Majulah Maluku, Jayalah Maluku,”.
Sementara itu ketua DPRD Provinsi Maluku Edwin Adrian Huwae dalam sambutannya, mengatakan momentum pringatan HUT Provinsi Maluku ke-73 merupakan refleksi ungkapan syukur atas perjalanan provinsi ini dalam mengapai masa depan yang lebih baik. Sekaligus wahana untuk mengevaluasi dan mengintropeksi berbagai hal yang telah dilakukan sepanjang perjalanan negeri tercinta.
Menurutnya, 73 tahun bukanlah waktu yang singkat, yang telah dilalui daerah ini bersama rakyat dalam upaya meniti masa depan yang lebih baik dari waktu ke waktu.
“Oleh karena itu, selaku rakyat Maluku kita diberikan kesempatan untuk merayakan HUT provinsi Maluku saat ini, maka tentu perayaan ini memiliki makna yang mendalam,” ujarnya.
Dijelaskan, proses pembangunan Maluku yang dilakukan selama ini telah jauh berkembang, dapat dilihat secara kasat mata dimana hampir seluruh wilayah di Maluku telah tersentuh oleh program pembangunan.
Hal ini terlihat secara perlahan dearah yang duhulu terisolir dapat diakses melalui pembangunan jalan, jembatan, bandar udara, pelabuhan, dermaga penyebrangan dan lain sebagainya, sehingga terus tumbuh dan berkermbang di segala aspek kehidupan.
Kata Huwae, pembangunan di proviunsi Maluku yang telah dilaksanakan darri waktu ke waktu secara umum telah menunjukan perkembangan yang cukup baik, diantaranya meningkatnya aksesibiliitas masyarakat, yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi.
Namun sayangnya, jelas Huwaer peningkatan poerekonomian masyarakat masihb terus diperhadapkan dengan kendala keterbatasan pembangunan, kemampuan untuk mengoptimalkan Pendapat Asli Daerah (PAD), dikarenakan ketergantungan keuangan daerah terhadap dana yang berasal dari pemerintah pusat DAU, dan DAK serta tugas pembantuan masih sangat minim.
“Hal ini mengakibatkan sejumlah program pembangunan yang diharapkan, diantaranya mengningkatkan kesejahrteraan rakyat Maluku belum dapat dilakukan secara optimal,”ucapnya.
Dijelaskan, ada sejumlah masalah yang masih perlu menjadi perhatian bersama adalah, kualitas pendidikan di Maluku, perbaikan kualitas hidup perempuan dan anak , pelalayan kepada masyarakat, di bidang kesehatan dalam hal ini penyebaran tenaga medis , rendahnya insentif terhadap dokter ahli, kurang tersedia sarana dan prasana kesehatan yang memadai dan lain sebagainya.
“Semua persoalan tersebut di masa pemerintahan Said Assagaff – Zeth Sahuburua sudah menunjukan adanya perkembangan. Hal ini tentu sangat menggembirakan dan patut diberikan apresiasi sebagai landasan dalam meningkatan pembangunan selanjutnya,” tuturnya.
Untuk itu, melalui HUT Pemerintah Provinsi ke-73 ini dirinya mengajak seluruh komponen daerah ini, untuk menyatukan langkah dan tekat membangun Maluku menuju kehidupan masyarakat yang aman damai dan sejahtera.
Diakhir rapat, Gubernur dan Wakil Gubernur Zeth Sahubura, beserta pimpinan DPRD menyempatkan memberikan hadiah kepada pemenang perlombaan menjelang HUT Proklamasi RI dan HUT provinsi Maluku, yakni lomba kebersihan kantor, juara I Dinas Kelautan dan perikanan Maluku, juara II Dinas Parawisata, juara III Dinas Lingkungan Hidup. Lomba gerak jalan, juara I Dinas Peribdustrian dan Perdagangan Maluku, juara II Biro Pemerintahan dan juara III Sekretariat DPRD Maluku.