Beras Langka di Namrole Bursel
http://www.beritamalukuonline.com/2018/07/beras-langka-di-namrole-bursel.html
BERITA MALUKU. Kurang lebih seminggu ini, persediaan beras di Namrole, ibukota Kabupaten Buru Selatan (Bursel) mulai langka. Kebutuhan pokok masyarakat yang satu ini kini mulai jarang dijual di pasar atau pun kios-kios pedangan. Hal ini membuat masyarakat mempertanyakan pihak terkait yang memasok beras di daerah tersebut.
Abang Udin, salah satu pedagang pasar Namrole kepada media ini, Selasa (10/7/2018) mengatakan bahwa, stok beras mulai langka disebabkan kapal (Feri) pengangkut beras belum juga masuk di wilayah tersebut hingga kini.
"Beras di Namrole mulai langka, dan beras yang ada (dijual) di sini diambil dari Namlea, Kabupaten Buru," ujar Udin.
Dikatakan, stok beras belum masuk sejak selesai lebaran hingga kini. Dia mengaku tak tahu kapan beras akan didatangkan di kabupaten tersebut, namun dia berharap sehari dua ini kebutuhan pokok tersebut sudah ada di Namrole.
Tami Solisa, salah satu Warga Namrole kepada media ini mengaku bahwa kelangkaan beras di Namrole sudah terjadi cukup lama.
Dikatakan beras merek Dua Udang dan beberapa merk lainnya saat ini tak dijual karena habis.
"Masyarakat lebih suka makan beras jenis Dua Udang tetapi beras ini suda habis," ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buru Selatan, Yan Lautupeirisa yang dikonfirnasi terkait kelangkaan beras mengakui terjadi kehabisan stok beras dalam kota Namrole.
"Kehabisan beras di Namrole disebabkan Kapal feri KMP Tanjung Kabat belum masuk," ujar Latupeirissa.
Dikatakan bahwa, stok beras yang saat ini dijual di Kota Namrole didatangkan dari Namlea. Namun kata Letupeirissa pengusaha enggan mengambil beras lokal dari Namlea lantaran masyarakat Burel kurang menyukainnya.
"Kapal masuk terakhir sebelum lebaran kemarin dan sampai sekarang belum masuk, ini penyebabnya," tandas Latupeirissa. (Azmi)
Abang Udin, salah satu pedagang pasar Namrole kepada media ini, Selasa (10/7/2018) mengatakan bahwa, stok beras mulai langka disebabkan kapal (Feri) pengangkut beras belum juga masuk di wilayah tersebut hingga kini.
"Beras di Namrole mulai langka, dan beras yang ada (dijual) di sini diambil dari Namlea, Kabupaten Buru," ujar Udin.
Dikatakan, stok beras belum masuk sejak selesai lebaran hingga kini. Dia mengaku tak tahu kapan beras akan didatangkan di kabupaten tersebut, namun dia berharap sehari dua ini kebutuhan pokok tersebut sudah ada di Namrole.
Tami Solisa, salah satu Warga Namrole kepada media ini mengaku bahwa kelangkaan beras di Namrole sudah terjadi cukup lama.
Dikatakan beras merek Dua Udang dan beberapa merk lainnya saat ini tak dijual karena habis.
"Masyarakat lebih suka makan beras jenis Dua Udang tetapi beras ini suda habis," ujarnya.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Buru Selatan, Yan Lautupeirisa yang dikonfirnasi terkait kelangkaan beras mengakui terjadi kehabisan stok beras dalam kota Namrole.
"Kehabisan beras di Namrole disebabkan Kapal feri KMP Tanjung Kabat belum masuk," ujar Latupeirissa.
Dikatakan bahwa, stok beras yang saat ini dijual di Kota Namrole didatangkan dari Namlea. Namun kata Letupeirissa pengusaha enggan mengambil beras lokal dari Namlea lantaran masyarakat Burel kurang menyukainnya.
"Kapal masuk terakhir sebelum lebaran kemarin dan sampai sekarang belum masuk, ini penyebabnya," tandas Latupeirissa. (Azmi)