Survei Parameter Konsultindo, Paslon Hebat Unggul

BERITA MALUKU. Parameter Konsultindo salah satu lembaga hitung cepat yang melakukan survei terhadap sejumlah responden di sebelas kabupaten/kota di Provinsi Maluku menyatakan bahwa, dari tiga Pasangan Calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku yang maju di Pilkada serentak tanggal 27 Juni mendatang, masing-masing Said Assagaff – Anderias Rentanubun (SANTUN), Murad Ismail – Barnabas Nataniel Orno (BAILEO) dan Herman Koedoeboen dan Abdullah Vanath (HEBAT), ternyata Paslon Koedoeboen – Vanath yang berjargon HEBAT memiliki tingkat preferensi lebih tinggi atau lebih disukai masyarakat untuk memilih keduanya menjadi pemimpin Maluku yang baru bila dibandingkan dengan dua rival lainnya.

“Sesuai hasil survey kita, saat ini paslon HEBAT unggul dari dua paslon lain yang maju di Pilgub Maluku,” kata Direktur Parameter Konsultindo Provinsi Maluku, Edison Lapalelo kepada dalam keterangan persnya kepada puluhan awak media di lantai II Hotel Manise – Ambon, pukul 18.00 wit, Jumat (22/6/2018)

Lapalelo mengatakan, seperti beberapa survey terdahulu, kali ini survey yang dilakukan pihaknya selama seminggu  (Dari tanggal 10 hingga tanggal 17 Juni 2018) dengan sampel responden 1200 itu, tentunya berdasarkan metodologi survey (Random Sampling). Selain itu, instrumen yang dipakai adalah kusioner, wawancara atau tatap muka dan juga margin of error  2,90 % serta memiliki tingkat kepercayaan 95 %.

Dikatakan, dari data survey yang diperoleh di lapangan dan sesuai metodologi yang dipergunakan maka  dapat disimpulkan bahwa paslon HEBAT dan paslon BAILEO memiliki trend naik bila dibandingkan paslon Patahana – SANTUN. Namun dari ketiga paslon ini, pasangan HEBAT  menduduki posisi pertama  dengan   memperoleh 33, 07 %  disusul BAILEO 30, 93 % dan SANTUN 29,91 %, sementara  yang belum menentukan pilihan atau undecided voters sebanyak  6,93 %.
Kendati demikian, kata  Lapalelo,  tingkat perbedaan dari angka tiga paslon tersebut belum begitu singnifikan sebab tidak terpaut jauh  antara satu dengan lainnya sehingga ketiga paslon ini masih mempunyai peluang yang sama untuk memenangi pilkada Provinsi Maluku, mengingat masih  ada 6, 93 % undecided voters  atau pihak yang belum mementukan  pilihan kepada ketiga paslon tersebut.

“Sehingga, ini semua tergantung kepada  strategi masing – masing kandidat paslon dan tim-nya bila jagoannya mau menang Pilkada, yang penting mereka mampu menarik hati atau simpati masyarakat di sisa beberapa hari ini, sehingga di waktu H-5 mereka mampu mengubah persepsi dan pilihan masyarakat,” papar mantan aktivis muda ini.

Dikatakan, pihaknya atau pun lembaganya tak memihak kepada salah satu pasangan calon kandidat gubenur dan wakil gubernur manapun, ini semata-mata hanya dalam rangka  mengidentifikasi  persepsi masyarakat  terkait dengan preferensi  politik menuju Pilkada Maluku 2018. (e)