PLN Maluku Sosialisasi Percepatan Pembangunan Listrik Pedesaan di Kabupaten Bursel
http://www.beritamalukuonline.com/2018/05/pln-maluku-sosialisasi-percepatan.html
BERITA MALUKU. PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara Areal Ambon mensosialisasikan percepatan pembangunan listrik pedesaan. Kegiatan ini berlangsung di aula Kantor Bupati Buru Selatan (Bursel) – Provinsi Maluku, Senin (14/5/2018).
Hadir dalam kegiatan itu dari PT. PLN Menejer Asmin Perencanaan Robert Leimena, Sekertaris Daerah, Syharoel Pawa, pimpinan TNI dan Polisi, pimpinan SKPD, para Camat dan para Kades di Busel.
Sekda Bursel, Syharoel Pawa kepada wartawan mengatakan, desa-desa di Bursel masih belum ada listrik.
"Karena listrik ini kebutuhan dasar bagi masyarakat di desa, pemda Bursel sangat mensupport apa saja yang dibutuhkan oleh PLN untuk memperlancar program ini," sebut Pawa.
Dikatakan, terhadap desa-desa yang masih sulit dijangkau karena belum terbukanya akses jalan, terhadap hal ini Pawa katakan tentu pada rencana kerja akan datang pihaknya akan lebih sinkronkan dengan kebutuhan PLN.
"Mungkin sudah ada desa yang pas tetapi masih ada desa yang perlu penyesuaian terutama untuk akses jalan dan jembatan itu sesuai kemampuan tetapi akan jadi prioritas," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Manajer Asmin Perencanaan PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara Area Ambon, Robert Leimena mengatakan, tujuan sosialisasi dari PLN adalah melayani masyarakat.
"Sebelum kita melistriki desa-desa yang ada di Buru Selatan ini perlu kita samakan persepsi, perlu kita koordinasi dengan pemda setempat," kata Leimena.
Segingga kedepannya kata Leimena, pekerjaan yang akan dibangun oleh PLN nanti tidak menjadi kendala.
"Malahan dari PLN mengharapkan setelah PLN membangun bisa menyerap sebanyak-banyaknya pelanggan dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat di desa-desa khususnya di kabupaten Buru Selatan ini," jelasnya.
Pihak PLN katanya, akan konsentrasi menambah daya berkekuatan 20 megawat di tahun 2020 di Pulau Buru, yakni di Namlea maupun di Namrole.
"Di Namrole sendiri kita akan berkordinasi dengan pemda setempat untuk penetapan lokasinya," kata Leimena.
Untuk pelaksanaan pembangunan 20 mega ini, pihaknya tentu mengkoneksi dengan (PLN) Namlea dalam rangka peningkatan pelayanan baik yang ada di Namlea dan di Namrole.
"Dengan adanya pembangunan 20 mega di Namrole ini otomatis investor kita harapkan masuk untuk pemerataan pembangunan di Buru Selatan ini," harap Leimena.
Dikatakan, desa yang belum terlistriki itu terkonsentrasi di Kecamatan Leksula dan Kecamatan Fena Fafan.
"Untuk 2017 sampai saat ini kita sudah bangun di 13 desa. Kenudian di 2018 ini kita suda bangun sekitar 29 desa," sebutnya.
Untuk 13 desa tahap awal di 2017, untun 3 desa dalam waktu dekat dalam minggu ketiga atau keempat di bulan Mei ini pihaknya sudah bisa menyalakan.
"Saya harapkan dengan adanya mesin baru ini (PLN Leksula), bisa melayani seluruh desa-desa yang ada di Kecamatan Leksula," harapnya. (AZMI)
Hadir dalam kegiatan itu dari PT. PLN Menejer Asmin Perencanaan Robert Leimena, Sekertaris Daerah, Syharoel Pawa, pimpinan TNI dan Polisi, pimpinan SKPD, para Camat dan para Kades di Busel.
Sekda Bursel, Syharoel Pawa kepada wartawan mengatakan, desa-desa di Bursel masih belum ada listrik.
"Karena listrik ini kebutuhan dasar bagi masyarakat di desa, pemda Bursel sangat mensupport apa saja yang dibutuhkan oleh PLN untuk memperlancar program ini," sebut Pawa.
Dikatakan, terhadap desa-desa yang masih sulit dijangkau karena belum terbukanya akses jalan, terhadap hal ini Pawa katakan tentu pada rencana kerja akan datang pihaknya akan lebih sinkronkan dengan kebutuhan PLN.
"Mungkin sudah ada desa yang pas tetapi masih ada desa yang perlu penyesuaian terutama untuk akses jalan dan jembatan itu sesuai kemampuan tetapi akan jadi prioritas," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Manajer Asmin Perencanaan PT. PLN (Persero) Wilayah Maluku dan Maluku Utara Area Ambon, Robert Leimena mengatakan, tujuan sosialisasi dari PLN adalah melayani masyarakat.
"Sebelum kita melistriki desa-desa yang ada di Buru Selatan ini perlu kita samakan persepsi, perlu kita koordinasi dengan pemda setempat," kata Leimena.
Segingga kedepannya kata Leimena, pekerjaan yang akan dibangun oleh PLN nanti tidak menjadi kendala.
"Malahan dari PLN mengharapkan setelah PLN membangun bisa menyerap sebanyak-banyaknya pelanggan dalam rangka peningkatan ekonomi masyarakat di desa-desa khususnya di kabupaten Buru Selatan ini," jelasnya.
Pihak PLN katanya, akan konsentrasi menambah daya berkekuatan 20 megawat di tahun 2020 di Pulau Buru, yakni di Namlea maupun di Namrole.
"Di Namrole sendiri kita akan berkordinasi dengan pemda setempat untuk penetapan lokasinya," kata Leimena.
Untuk pelaksanaan pembangunan 20 mega ini, pihaknya tentu mengkoneksi dengan (PLN) Namlea dalam rangka peningkatan pelayanan baik yang ada di Namlea dan di Namrole.
"Dengan adanya pembangunan 20 mega di Namrole ini otomatis investor kita harapkan masuk untuk pemerataan pembangunan di Buru Selatan ini," harap Leimena.
Dikatakan, desa yang belum terlistriki itu terkonsentrasi di Kecamatan Leksula dan Kecamatan Fena Fafan.
"Untuk 2017 sampai saat ini kita sudah bangun di 13 desa. Kenudian di 2018 ini kita suda bangun sekitar 29 desa," sebutnya.
Untuk 13 desa tahap awal di 2017, untun 3 desa dalam waktu dekat dalam minggu ketiga atau keempat di bulan Mei ini pihaknya sudah bisa menyalakan.
"Saya harapkan dengan adanya mesin baru ini (PLN Leksula), bisa melayani seluruh desa-desa yang ada di Kecamatan Leksula," harapnya. (AZMI)