MMN Rencana Bangun Ribuan Rumah Murah di Maluku
http://www.beritamalukuonline.com/2018/03/mmn-rencana-bangun-ribuan-rumah-murah.html
BERITA MALUKU. Pengembang lokal di Maluku, PT Maluku Membangun Negeri (MMN) berencana membangun ribuah rumah murah di provinsi itu, selain membantu masyarakat, sekaligus mendukung program sejuta rumah pemerintah.
"Proyek rumah murah ini kami namakan Waai Town House di Negeri Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah," kata Komisaris PT MMN, Lukas Pattinasarany kepada pers di Ambon, Rabu (28/2/2018).
Dia menjelaskan, pembangunan Waai Town House akan dimulai awal 2019, tetapi proses pendaftaran pembelian perumahan dimulai pada tahun ini.
"Masyarakat yang berminat investasi perumahan cukup mendaftaran diri dengan membawa KTP dan KK, selanjutnya tim kami akan melakukan survei ke lapangan untuk melihat langsung kondisi rumah calon pembeli," ujarnya.
Lukas mengatakan, lahan yang akan digunakan untuk pembangunan perumahan tahap awal sebesar 60 hektar untuk membangun kurang lebih 4.000 unit rumah, ditunjang fasilitas umum perumahan.
"Luas lahan yang dibutuhkan untuk proses investasi ini seluas 150 hektar, tetapi tahap awal kita mulai dengan 60 hektar untuk membangun tiga type rumah yakni type 30, 40 dan 65," katanya.
Dijelaskannya, proses pengurusan lahan di Waai telah masuk dalam tahapan sosialisasi ke raja dan perangkat negeri, selain proses pengurusan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Maluku.
"Kita sementara mengecek status lahan tersebut di BPN guna memastikan kepastian kepemilikan lahan, kita tidak mau merugikan masyarakat, kami pastikan lahan aman dan tidak menimbulkan kerugian," tandasnya.
Ia juga menambahkan, koordinasi juga akan dilakukan dengan Pemrintah Kabupaten Maluku Tengah guna proses konsultasi. Tahapannya dari BPN dilanjutkan ke Pemda. Setelah itu, akan dilakukan pengurusan ijin prinsip, baru dilakukan proses pembangunan perumahan.
Ada tiga tipe perumahan yakni tipe 30 biaya cicilan Rp1.250.000 per bulan selama 20 tahun, sedangkan tipe 40 Rp1.850.000 dan tipe 65 hanya disiapkan sebanyak 300 unit.
"Kita prioritaskan untuk masayarakat ekonomi bawah untuk memiliki rumah, dari enam hektar yang akan dibangun tahap awal, sebagaian besar ditujukkan untuk rumah tipe 30 dan 40 untuk mendapatkan rumah dengan harga murah," demikian Lukas.
"Proyek rumah murah ini kami namakan Waai Town House di Negeri Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah," kata Komisaris PT MMN, Lukas Pattinasarany kepada pers di Ambon, Rabu (28/2/2018).
Dia menjelaskan, pembangunan Waai Town House akan dimulai awal 2019, tetapi proses pendaftaran pembelian perumahan dimulai pada tahun ini.
"Masyarakat yang berminat investasi perumahan cukup mendaftaran diri dengan membawa KTP dan KK, selanjutnya tim kami akan melakukan survei ke lapangan untuk melihat langsung kondisi rumah calon pembeli," ujarnya.
Lukas mengatakan, lahan yang akan digunakan untuk pembangunan perumahan tahap awal sebesar 60 hektar untuk membangun kurang lebih 4.000 unit rumah, ditunjang fasilitas umum perumahan.
"Luas lahan yang dibutuhkan untuk proses investasi ini seluas 150 hektar, tetapi tahap awal kita mulai dengan 60 hektar untuk membangun tiga type rumah yakni type 30, 40 dan 65," katanya.
Dijelaskannya, proses pengurusan lahan di Waai telah masuk dalam tahapan sosialisasi ke raja dan perangkat negeri, selain proses pengurusan di Badan Pertanahan Nasional (BPN) Provinsi Maluku.
"Kita sementara mengecek status lahan tersebut di BPN guna memastikan kepastian kepemilikan lahan, kita tidak mau merugikan masyarakat, kami pastikan lahan aman dan tidak menimbulkan kerugian," tandasnya.
Ia juga menambahkan, koordinasi juga akan dilakukan dengan Pemrintah Kabupaten Maluku Tengah guna proses konsultasi. Tahapannya dari BPN dilanjutkan ke Pemda. Setelah itu, akan dilakukan pengurusan ijin prinsip, baru dilakukan proses pembangunan perumahan.
Ada tiga tipe perumahan yakni tipe 30 biaya cicilan Rp1.250.000 per bulan selama 20 tahun, sedangkan tipe 40 Rp1.850.000 dan tipe 65 hanya disiapkan sebanyak 300 unit.
"Kita prioritaskan untuk masayarakat ekonomi bawah untuk memiliki rumah, dari enam hektar yang akan dibangun tahap awal, sebagaian besar ditujukkan untuk rumah tipe 30 dan 40 untuk mendapatkan rumah dengan harga murah," demikian Lukas.