Bulog Maluku Siapkan 70 Ton Beras ke MTB
http://www.beritamalukuonline.com/2018/03/bulog-maluku-siapkan-70-ton-beras-ke-mtb.html
BERITA MALUKU. Sekda Maluku, Hamin Bin Thahir menyatakan, Perum Bulog Divre Maluku menyiapkan 70 ton beras untuk diberangkatkan ke Saumlaki, ibu kota kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) guna mengatasi kelangkaan bahan pokok masyarakat di sana.
"Saya dilaporkan Kadis Perindag Maluku, Elvis Patiselanno bahwa 70 ton beras jenis medium telah disiapkan Perum Bulog untuk diberangkatkan ke Saumlaki," katanya, di Ambon, Senin (12/3/2018).
Sekda juga telah mengarahkan untuk mencari beras di Kota Ambon agar menambah 70 ton beras Bulog.
"Kebutuhan beras kabupaten MTB selama ini pengadaannya dipasok dari Surabaya, makanya diarahkan mencari di Ambon agar pengangkutan ke Saumlaki sesuai kapasitas kapal," ujarnya.
Dia juga memandang perlu Bupati MTB, Petrus Fatlolon mengevaluasi kinerja dari Kabid Perdagangan Disperindag setempat karena tidak tanggap menyikapi ketersediaan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Khan stok beras harus tersedia di gudang untuk kurun waktu sebulan agar mengantisipasi kemungkinan terjadi manipulasi harga karena kekurangan persediaan sehingga kelangkaan itu akibat kelalaian Kabid Perdagangan Disperindag MTB, makanya perlu ditindak," tandas Sekda.
Kadis Perindag Maluku, Elvis Patiselanno mengemukakan, pihak Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon membantu satu armada KRI untuk mengangkut beras guna mengatasi kelangkakan bahan pokok masyarakat di kabupaten MTB.
Lantamal IX membantu KRI itu berdasarkan permintaan Bupati MTB, Petrus Fatlolon.
"Kami dengan Perum Bulog Divre Maluku telah berkoordinasi untuk pengadaan beras guna diangkut KRI ke Saumlaki, ibu kota kabupaten MTB dijadwalkan pada Senin (12/3) malam," ujarnya.
Dia mengakui, beras yang sedang disiapkan untuk diangkut KRI sebanyak 200 ton.
"Jadi dibutuhkan beras jenis medium dan premium untuk mengatasi kelangkaan yang meresahkan masyarakat MTB, terutama di kota Saumlaki dan sekitarnya," kata Elvis.
Sebelumnya, Sekda MTB, Piterson Rangkorata mengemukakan, kelangkaan beras terjadi karena terlambatnya pemasokan kebutuhan pokok masyarakat itu dari sentra produksi.
Kelangkaan beras diketahui dari hasil operasi pasar untuk mengecek ketersediaan beras di pedagang besar dan pengecer.
Sesuai laporan Disperindag pada 9 Maret 2018 tinggal satu ton lebih beras yang tersedia di gudang distributor, sedangkan di pengecer masih dalam proses pendataan.
Akibat kelangkaan beras, terjadi lonjakan harga untuk ukuran 20 Kg dari Rp270.000 menjadi Rp320.000.
Pemkab MTB melakukan penjualan beras murah di Taman Kota, Jl. Ir. Soekarno, Saumlaki. Setiap kepala keluarga diberikan jatah satu karung beras 15 Kg seharga Rp150.000 dengan syarat harus menunjukkan kartu keluarga asli saat membeli beras.
"Saya dilaporkan Kadis Perindag Maluku, Elvis Patiselanno bahwa 70 ton beras jenis medium telah disiapkan Perum Bulog untuk diberangkatkan ke Saumlaki," katanya, di Ambon, Senin (12/3/2018).
Sekda juga telah mengarahkan untuk mencari beras di Kota Ambon agar menambah 70 ton beras Bulog.
"Kebutuhan beras kabupaten MTB selama ini pengadaannya dipasok dari Surabaya, makanya diarahkan mencari di Ambon agar pengangkutan ke Saumlaki sesuai kapasitas kapal," ujarnya.
Dia juga memandang perlu Bupati MTB, Petrus Fatlolon mengevaluasi kinerja dari Kabid Perdagangan Disperindag setempat karena tidak tanggap menyikapi ketersediaan beras untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.
"Khan stok beras harus tersedia di gudang untuk kurun waktu sebulan agar mengantisipasi kemungkinan terjadi manipulasi harga karena kekurangan persediaan sehingga kelangkaan itu akibat kelalaian Kabid Perdagangan Disperindag MTB, makanya perlu ditindak," tandas Sekda.
Kadis Perindag Maluku, Elvis Patiselanno mengemukakan, pihak Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon membantu satu armada KRI untuk mengangkut beras guna mengatasi kelangkakan bahan pokok masyarakat di kabupaten MTB.
Lantamal IX membantu KRI itu berdasarkan permintaan Bupati MTB, Petrus Fatlolon.
"Kami dengan Perum Bulog Divre Maluku telah berkoordinasi untuk pengadaan beras guna diangkut KRI ke Saumlaki, ibu kota kabupaten MTB dijadwalkan pada Senin (12/3) malam," ujarnya.
Dia mengakui, beras yang sedang disiapkan untuk diangkut KRI sebanyak 200 ton.
"Jadi dibutuhkan beras jenis medium dan premium untuk mengatasi kelangkaan yang meresahkan masyarakat MTB, terutama di kota Saumlaki dan sekitarnya," kata Elvis.
Sebelumnya, Sekda MTB, Piterson Rangkorata mengemukakan, kelangkaan beras terjadi karena terlambatnya pemasokan kebutuhan pokok masyarakat itu dari sentra produksi.
Kelangkaan beras diketahui dari hasil operasi pasar untuk mengecek ketersediaan beras di pedagang besar dan pengecer.
Sesuai laporan Disperindag pada 9 Maret 2018 tinggal satu ton lebih beras yang tersedia di gudang distributor, sedangkan di pengecer masih dalam proses pendataan.
Akibat kelangkaan beras, terjadi lonjakan harga untuk ukuran 20 Kg dari Rp270.000 menjadi Rp320.000.
Pemkab MTB melakukan penjualan beras murah di Taman Kota, Jl. Ir. Soekarno, Saumlaki. Setiap kepala keluarga diberikan jatah satu karung beras 15 Kg seharga Rp150.000 dengan syarat harus menunjukkan kartu keluarga asli saat membeli beras.