Antisipasi Cuaca Buruk, Pemilik Kapal dan Nelayan Diimbau Lengkapi Peralatan Keselamatan
http://www.beritamalukuonline.com/2018/03/antisipasi-cuaca-buruk-pemilik-kapal.html
BERITA MALUKU. Kepala Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BNPP) Basarnas Marsekal Madya TNI M Syaugi mengimbau para pemilik kapal serta nelayan untuk melengkapi peralatan keselamatan maupun alat komunikasi guna mengantisipasi cuaca buruk.
Nelayan diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan mengecek perlengkapan melaut seperti mesin, kondisi kapal, serta diminta membawa pelampung penyelamat.
"Nelayan kita imbau jika terjadi cuaca alam yang ekstrim, curah hujan tinggi, angin dan gelombang besar tentunya harus lebih waspada, guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan , serta diminta untuk segera memberi informasi guna diberikan bantuan penyelamatan oleh tim Basarnas maupun pihak lainnya," katanya di Ambon, Selasa (13/3/2018).
Ia menyatakan, setiap hari pihaknya menerima 10 hingga 17 laporan kecelakaan di laut, darat dan yang ada kaitan dengan korban jiwa.
"Kebanyakan nelayan kita yang hilang di laut karena tidak dilengkapi peralatan memadai contoh GPS untuk keselamatan saat melaut," ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau para nelayan, jika terjadi sesuatu saat melaut segera laporkan ke kantor SAR terdekat atau ke call center 115.
"Jangan menunda laporan tetapi segera laporkan, karena yang terjadi kejadian kecelakaan terjadi hari ini laporan masuk tiga hari kedepan, hal ini tentu membuat keterlambatan dalam mencari korban. Kita berharap begitu terjadi, segera laporkan karena ini tugas kemanusiaan diminta atau tidak diminta, kita akan lakukan operasi sar jika diperlukan," kata Syaugi.
Terkait kondisi nelayan yang tidak membawa alat komunikasi ponsel maupun berada di area tanpa sinyal dimintakan adanya alat radio.
Nelayan lanjutnya, dianjurkan bekerjasama dengan organisasi radio amatir seperti ORARI atau RAPI agar komunikasi berjalan lancar walau di area tanpa sinyal selular. Pihak ORARI dan RAPI pun diharap membantu para nelayan yang membutuhkan bantuan komunikasi alat radio HT (Handy Talky).
"Alat komunikasi itu kalau pakai handphone mungkin tidak dapat sinyal di laut itu. Tentunya di sini lah letaknya ORARI, RAPI membantu nelayan kita di laut sehingga bisa berkomunikasi. Kita juga dengan RAPI ketika ada informasi sudah pasti mereka menginformasikan ke Basarnas sehingga tidak lost contact," tandasnya.
Nelayan diharapkan dapat mempersiapkan diri dengan mengecek perlengkapan melaut seperti mesin, kondisi kapal, serta diminta membawa pelampung penyelamat.
"Nelayan kita imbau jika terjadi cuaca alam yang ekstrim, curah hujan tinggi, angin dan gelombang besar tentunya harus lebih waspada, guna mengantisipasi hal yang tidak diinginkan , serta diminta untuk segera memberi informasi guna diberikan bantuan penyelamatan oleh tim Basarnas maupun pihak lainnya," katanya di Ambon, Selasa (13/3/2018).
Ia menyatakan, setiap hari pihaknya menerima 10 hingga 17 laporan kecelakaan di laut, darat dan yang ada kaitan dengan korban jiwa.
"Kebanyakan nelayan kita yang hilang di laut karena tidak dilengkapi peralatan memadai contoh GPS untuk keselamatan saat melaut," ujarnya.
Pihaknya juga mengimbau para nelayan, jika terjadi sesuatu saat melaut segera laporkan ke kantor SAR terdekat atau ke call center 115.
"Jangan menunda laporan tetapi segera laporkan, karena yang terjadi kejadian kecelakaan terjadi hari ini laporan masuk tiga hari kedepan, hal ini tentu membuat keterlambatan dalam mencari korban. Kita berharap begitu terjadi, segera laporkan karena ini tugas kemanusiaan diminta atau tidak diminta, kita akan lakukan operasi sar jika diperlukan," kata Syaugi.
Terkait kondisi nelayan yang tidak membawa alat komunikasi ponsel maupun berada di area tanpa sinyal dimintakan adanya alat radio.
Nelayan lanjutnya, dianjurkan bekerjasama dengan organisasi radio amatir seperti ORARI atau RAPI agar komunikasi berjalan lancar walau di area tanpa sinyal selular. Pihak ORARI dan RAPI pun diharap membantu para nelayan yang membutuhkan bantuan komunikasi alat radio HT (Handy Talky).
"Alat komunikasi itu kalau pakai handphone mungkin tidak dapat sinyal di laut itu. Tentunya di sini lah letaknya ORARI, RAPI membantu nelayan kita di laut sehingga bisa berkomunikasi. Kita juga dengan RAPI ketika ada informasi sudah pasti mereka menginformasikan ke Basarnas sehingga tidak lost contact," tandasnya.