Soal Dana Turnamen Pieters Cup, DPRD Siap Akomodir KNPI Ambon
http://www.beritamalukuonline.com/2018/01/soal-dana-turnamen-pieters-cup-dprd.html
Saidna Anshar Bin Tahir |
“KNPI sebagai organisasi pemuda adalah mitra DPRD, sehingga bisa berkomunikasi ataupun berkoordinasi lewat rapat dengar pendapat (hearing), kalau berkaitan dengan konsekuensi anggaran, karena di daerah ini yang punya hak budgetting itu adalah Kita,” ungkap Bin Tahir saat ditemui di Balai Rakyat, Belakang Soya, Ambon Rabu (17/1/2018).
Bin Tahir menyatakan, terkait dengan penyelengaraan even sepak bola, dirinya akan menjadi orang pertama yang mendorong sesuai dengan kemampuan dan kapasitasnya, pasalnya latar belakang legislator PKS ini adalah mantan pemain sepak bola di liga profesional.
Karena itulah maka Bin Tahir mengapressiasi upaya DPD KNPI Kota Ambon untuk menggelar Turnamen sepak bola Herman Pieters Cup, bahkan dirinya juga meminta semua komponen dan instrumen yang ada di kota Ambon, terumata Pemerintah Daerah, yakni Walikota dan jajarannya untuk mendukung penyelengaraan turnemen ini, pasalnya saat ini sepak bola Kota Ambon telah mati suri, sehingga upaya untuk membangkitkan kembali eforia sepak bola di Kota ini harus mendapatkan perhatian serius Walikota Ambon, Richard Louhenapessy dan jajarannya.
Mantan wakil ketua Komisi I ini, juga menyoroti APBD Kota Ambon yang belum maksimal, dalam mengembangkan sepak bola sebagai salah satu instrument masyarakat, pasalnya pada plot mata anggaran pada Dinas Pemuda dan Olahraga hanya bertumpu pada pengelolaan sepak bola usia dini.
“Mungkin karena sepak bola di usia Remaja dan Pemuda tidak berkembang,” ungkapnya.
Untuk itu dirinya bertekad, untuk mengakomodir keinginan organisasi pemuda di kota Ambon dalam mengembangkan sepak bola di usia remaja, pemuda bahkan hingga tingkat senior yakni dengan jalan mendorong Pemerintah Daerah untuk menssuport organisasi tersebut, terutama dalam pengembangan programnya, baik berupa penyelenggaraan turnaman maupun pengembangan klub sepakbola, terutama pada usia remaja dan pemuda hingga senior agar dapat menjadi batu loncatan untuk liga profesional di Liga Indonesia kedepan.
Menurutnya, kalau daerah lain punya kemapuan untuk mengelola dan mengembangkan sepak bola menjadi bisnis olahraga dan hiburan, mengapa Kota Ambon tidak bisa, karena lewat sepak bola banyak manfaat positif yang dapat diraih, termasuk potensi para pemuda dapat tersalurkan.
“Saya sendiri sebagai mantan pemain sepak bola liga professional, Saya merasakan banyak manfaat dan keberhasilan bisa didapatkan, inilah yang harus Kita bangun, dengan melihat perkembangan atau kondisi pemuda Kita (di Kota Ambon) yang punya potensi tetapi tidak tersalurkan secara Nasional,” tandasnya. (Nik)