Jasad Kabid Dinkes Bursel Ditemukan Setelah Empat Hari Tenggelam di Sungai Nalbessy
http://www.beritamalukuonline.com/2018/01/jasad-kabid-dinkes-bursel-ditemukan.html
BERITA MALUKU. Hans Lesbatta, Kepala Bidang (Kabid) Penanggulanggan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buru Selatan (Bursel) yang hilang selama empat hari di sungai Nalbessy, Kecamatan Leksula, Bursel, sejak Sabtu (13/1) sore lalu, kini telah ditemukan dalam keadaan sudah tidak bernyawa.
Lesbatta ditemukan sejak Rabu (17/1/2018) sore, beberapa ratus meter dari titik lokasi kejadian (TKP) dengan kondisi tubuh terjepit di bawah bebatuan dalam sungai tersebut.
“Sudah ditemukan sejak Rabu siang di lokasi molo (selam) yang ada kayu dan yang dicurigai itu,” kata Max Hukay, salah satu keluarga korban di Leksula kepada wartawan, Kamis (18/1/2018).
Disebutkan korban telah ditemukan, namun jasad korban belum berhasil dievakuasi dari lokasi penemuan lantaran medan sangat sulit untuk mengangkut jasad yang sudah mengenaskan itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBD) Bursel, Awath Mahulauw juga membenarkan, bahwa jenazah korban sudah ditemukan. Namun Mahulauw mengatakan, jasad korban sudah diambil dan dievakuasi ke Leksula. Informasi ini ia peroleh dari salah satu pegawai Dinas Kesehatan setempat.
Sementara itu, informasi yang dihimpun media ini di lokasi kejadian menyebutkan, korban hilang terbawa arus sejak Sabtu (13/1/2018) sore sekitar pukul 17.30 WIT, saat melakukan perjalanan dari Namrole ke Leksula melewati jalan darat dengan Mobil Ambulance Keliling untuk mempersiapkan kegiatan Rapat kerja Dinkes di Leksula yang rencananya akan dilaksanakan, Rabu (17/1/2018).
Korban dalam perjalanannya tidak sendiri, melainkan bersama sejumlah stafnya bernama Calvin Lesnussa, Marsel Seleky, Erwin Solissa, Risat Titawael dan Ando Umamiti.
Namun naas, ketika mobil yang disetir oleh korban itu melewati sungai Nalbessy. Saat itu air sungai tiba-tiba meninggi akibat hujan di hulu sungai, dan disusul arus deras sehingga menyeret mobil yang dikendarai.
Korban sempat menyelamatkan diri, namun terseret arus deras.
Dari kejadian itu, tubuh korban pun tak bisa ditemukan walaupun ribuan warga dari beberapa desa seperti Leksula, Liang, Waenama, Nalbesy, Kase, Waenono dan Desa Labuang sudah diberitahukan untuk mencari keberadaan korban di sepanjang bantaran kali.
Kendati begitu, warga dan pihak keluarga pun tak putus asa, kegiatan pencarian pun terus dilanjutkan hingga Rabu (17/1/2018) usai sejumlah pendeta diminta memanjatkan doa maupun para tokoh adat melakukan prosesi adat di lokasi hilangnya tubuh korban.
Ribuan masyarakat juga menyisir sungai yang diperkirakan sepanjang 6 kilometer itu. Alhasil jasad korban ditemukan walaupun ada warga yang sempat mengalami cidera akibat lokasi pencarian cukup berbahaya. Dan kini sudah diupayakan mengangkat jasad korban dari sungai tersebut. (LE)
Lesbatta ditemukan sejak Rabu (17/1/2018) sore, beberapa ratus meter dari titik lokasi kejadian (TKP) dengan kondisi tubuh terjepit di bawah bebatuan dalam sungai tersebut.
“Sudah ditemukan sejak Rabu siang di lokasi molo (selam) yang ada kayu dan yang dicurigai itu,” kata Max Hukay, salah satu keluarga korban di Leksula kepada wartawan, Kamis (18/1/2018).
Disebutkan korban telah ditemukan, namun jasad korban belum berhasil dievakuasi dari lokasi penemuan lantaran medan sangat sulit untuk mengangkut jasad yang sudah mengenaskan itu.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Alam (BPBD) Bursel, Awath Mahulauw juga membenarkan, bahwa jenazah korban sudah ditemukan. Namun Mahulauw mengatakan, jasad korban sudah diambil dan dievakuasi ke Leksula. Informasi ini ia peroleh dari salah satu pegawai Dinas Kesehatan setempat.
Sementara itu, informasi yang dihimpun media ini di lokasi kejadian menyebutkan, korban hilang terbawa arus sejak Sabtu (13/1/2018) sore sekitar pukul 17.30 WIT, saat melakukan perjalanan dari Namrole ke Leksula melewati jalan darat dengan Mobil Ambulance Keliling untuk mempersiapkan kegiatan Rapat kerja Dinkes di Leksula yang rencananya akan dilaksanakan, Rabu (17/1/2018).
Korban dalam perjalanannya tidak sendiri, melainkan bersama sejumlah stafnya bernama Calvin Lesnussa, Marsel Seleky, Erwin Solissa, Risat Titawael dan Ando Umamiti.
Namun naas, ketika mobil yang disetir oleh korban itu melewati sungai Nalbessy. Saat itu air sungai tiba-tiba meninggi akibat hujan di hulu sungai, dan disusul arus deras sehingga menyeret mobil yang dikendarai.
Korban sempat menyelamatkan diri, namun terseret arus deras.
Dari kejadian itu, tubuh korban pun tak bisa ditemukan walaupun ribuan warga dari beberapa desa seperti Leksula, Liang, Waenama, Nalbesy, Kase, Waenono dan Desa Labuang sudah diberitahukan untuk mencari keberadaan korban di sepanjang bantaran kali.
Kendati begitu, warga dan pihak keluarga pun tak putus asa, kegiatan pencarian pun terus dilanjutkan hingga Rabu (17/1/2018) usai sejumlah pendeta diminta memanjatkan doa maupun para tokoh adat melakukan prosesi adat di lokasi hilangnya tubuh korban.
Ribuan masyarakat juga menyisir sungai yang diperkirakan sepanjang 6 kilometer itu. Alhasil jasad korban ditemukan walaupun ada warga yang sempat mengalami cidera akibat lokasi pencarian cukup berbahaya. Dan kini sudah diupayakan mengangkat jasad korban dari sungai tersebut. (LE)