Ibu-Ibu Dusun Kilo Lima Bursel Masih Belum Mengenal Huruf
http://www.beritamalukuonline.com/2018/01/ibu-ibu-dusun-kilo-lima-bursel-masih.html
BERITA MALUKU. Brigpol Bastian Tuhuteru anggota Polisi pada Satuan Sektor Namrole (SASELE), Polres Pulau Buru, tidak saja mengajari anak-anak mengenali huruf dan angka (Buta Aksara), tetapi juga ibu-ibu. Untuk itu, ia sangat menginginkan membuat satu tempat sebagai tempat belajar.
Selain anak-anak di Dusun Walafau, Desa Wamkana, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Tuhuteru juga mengajari sebanyak 15 orang ibu yang berada di Dusun Kilo Lima, Desa Kamlanglale, Kecamatan Namrole, karena mereka tak bisa membaca, apalagi mengenali huruf.
Niat mereka untuk bisa mengenal huruf dan membaca patut diberikan dukungan kepada mereka. Walau mereka tidak bisa membaca tetapi anak-anak mereka bersekolah dan rata-rata masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Rata-rata ibu-ibu di sini belum bisa membaca, dan mereka sangat senang mau belajar karena didukung oleh suami mereka," ujar Tuhuteru.
Lelaki yang berlatar pendidikan sarjana pendidikan inipun tak menyia-nyiakan kemauan dari para ibu tersebut.
Masyarakat yang berada di Dusun Kilo Lima ini adalah masyarakat Suku Adat Buru Selatan atau yang dikenal sebagai Komunitas Masyarakat Adat.
Tuhuteru mengaku, dirinya sangat ingin membangun sebuah tempat yang layak agar dapat mengajari mereka secara baik.
"Saya punya keinginan satu yaitu ingin membuat sebuah tempat yang layak bagi anak-anak di Dusun Walafau, yakni tempat belajar sambil bermain," ujarnya semangat.
Dikatakan, dirinya akan berusaha secara perlahan untuk membuat tempat belajar impiannya itu.
"Ada beberapa teman yang sering membantu saya mengajari anak-anak dan ibu-ibu itu," kata Tuhuteru.
Tuhuteru menjelaskan, semua kebutuhan seperti alat tulis menulis dibiayainya sendiri dan dibantu oleh teman yang juga perduli dengan pendidikan di daerah ini.
Niat mulia Tuhuteru ini patut didukung semua pihak khususnya dari pimpinan Kepolisian Republik Indonesia. Karena untuk melakukan seperti yang dilakukan oleh Tuhuteru ini tidak semua orang bisa.
"Kita harus punya niat dan harus bersabar hati mengajari anak-anak dan ibu-ibu itu. Karena mereka belum tahu huruf sama sekali," jelas Tuhuteru.
Harapannya yakni, anak-anak dan ibu-ibu dan yang lainnya yang berada di desa-desa terpencil di Kabupaten Buru Selatan yang bisa ia jangkau dapat membaca dan menulis, tuturnya kepada media ini. (LE)
Selain anak-anak di Dusun Walafau, Desa Wamkana, Kecamatan Namrole, Kabupaten Buru Selatan, Tuhuteru juga mengajari sebanyak 15 orang ibu yang berada di Dusun Kilo Lima, Desa Kamlanglale, Kecamatan Namrole, karena mereka tak bisa membaca, apalagi mengenali huruf.
Niat mereka untuk bisa mengenal huruf dan membaca patut diberikan dukungan kepada mereka. Walau mereka tidak bisa membaca tetapi anak-anak mereka bersekolah dan rata-rata masih duduk di bangku sekolah dasar.
"Rata-rata ibu-ibu di sini belum bisa membaca, dan mereka sangat senang mau belajar karena didukung oleh suami mereka," ujar Tuhuteru.
Lelaki yang berlatar pendidikan sarjana pendidikan inipun tak menyia-nyiakan kemauan dari para ibu tersebut.
Masyarakat yang berada di Dusun Kilo Lima ini adalah masyarakat Suku Adat Buru Selatan atau yang dikenal sebagai Komunitas Masyarakat Adat.
Tuhuteru mengaku, dirinya sangat ingin membangun sebuah tempat yang layak agar dapat mengajari mereka secara baik.
"Saya punya keinginan satu yaitu ingin membuat sebuah tempat yang layak bagi anak-anak di Dusun Walafau, yakni tempat belajar sambil bermain," ujarnya semangat.
Dikatakan, dirinya akan berusaha secara perlahan untuk membuat tempat belajar impiannya itu.
"Ada beberapa teman yang sering membantu saya mengajari anak-anak dan ibu-ibu itu," kata Tuhuteru.
Tuhuteru menjelaskan, semua kebutuhan seperti alat tulis menulis dibiayainya sendiri dan dibantu oleh teman yang juga perduli dengan pendidikan di daerah ini.
Niat mulia Tuhuteru ini patut didukung semua pihak khususnya dari pimpinan Kepolisian Republik Indonesia. Karena untuk melakukan seperti yang dilakukan oleh Tuhuteru ini tidak semua orang bisa.
"Kita harus punya niat dan harus bersabar hati mengajari anak-anak dan ibu-ibu itu. Karena mereka belum tahu huruf sama sekali," jelas Tuhuteru.
Harapannya yakni, anak-anak dan ibu-ibu dan yang lainnya yang berada di desa-desa terpencil di Kabupaten Buru Selatan yang bisa ia jangkau dapat membaca dan menulis, tuturnya kepada media ini. (LE)