Gubernur Bantah Diperiksa di Mabes Polri Terkait Kasus Gunung Botak
http://www.beritamalukuonline.com/2018/01/gubernur-bantah-diperiksa-di-mabes.html
BERITA MALUKU. Gubernur Maluku, Said Assagaff membantah keras telah dipanggil oleh Mabes Polri guna diperiksa atau dimintai keterangan dalam kasus dugaan gratifikasi untuk proyek pengangkatan sedimen mengandung mercuri di Gunung Botak, Kabupaten Buru.
"Kita tunggu saja sebab sampai sekarang belum dipanggil karena itu omong kosong dan silahkan periksalah," kata Gubernur Said, di Ambon, Senin (8/1/2018).
Dia menegaskan bahwa insan pers pasti paham kalau seorang anak kecil juga bisa menganalisa rumor seperti itu.
"Tidak satu kali pun saya dipanggil. Catat itu karena Gubernur tidak pernah bohong," tandasnya usai melakukan silaturahim bersama balon wagub Andreas Rentanubun dengan ketua DPRD Maluku, Edwin Adrian Huwae.
Menurut gubernur, selaku rakyat Maluku dan juga forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda), dirinya bersama Andreas Rentanubun telah mengunjungi Pangdam XVI/Pattimura, Kapolda Maluku, serta Ketua DPRD Maluku.
Said Assagaff yang menjadi balon kepala daerah petahana berpasangan dengan Andreas Rentanubun ini juga akan melakukan deklarasi pasangan pada 10 Januari 2018 sekaligus dilanjutkan dengan mendaftar ke KPU Maluku.
"Rencananya akan dilakukan deklarasi pada 10 Januari 2018 di Lapangan Merdeka Ambon," ujarnya.
Dia juga memastikan unsur dari DPP Parpol pengusung akan hadir saat deklarasi. Namun, pimpinan partai agak susah karena tanggal itu kemungkinan juga ada Parpol yang mengubah dukungan paslon kepala daerah.
Sedangkan dirinya akan mengambil cuti sebagai Gubernur pada Februari 2018, dan bagi Wagub/Wabub atau Wakil Wali Kota tidak mencalonkan diri otomatis jadi Plt.
Dalam waktu dekat Mendagri akan mengundang Sekda Maluku dan Karo pemerintahan untuk menyelesaikan nama-nama yang diusulkan sebagai Plt kepala daerah.
Ketua DPRD Maluku Edwin Adrian Huwae mengatakan, kunjungan Gubernur ke pimpinan dewan adalah selaku bagian dari forkompinda, dan tentu juga mengatensikan akan mundur sehingga DPRD mengawal terus jalannya roda pemerintahan.
"Kalau soal dukungan. Saya Mas Bro jargon pasangan Murad Ismail- Barnabas Orno. Hanya, sebagai pimpinan DPRD saya harus berkoordinasi, beda dengan dukungan politik ke Mas Bro yang mendeklarasikan pasangan pada 10 Januari 2018," kata Edwin.
"Kita tunggu saja sebab sampai sekarang belum dipanggil karena itu omong kosong dan silahkan periksalah," kata Gubernur Said, di Ambon, Senin (8/1/2018).
Dia menegaskan bahwa insan pers pasti paham kalau seorang anak kecil juga bisa menganalisa rumor seperti itu.
"Tidak satu kali pun saya dipanggil. Catat itu karena Gubernur tidak pernah bohong," tandasnya usai melakukan silaturahim bersama balon wagub Andreas Rentanubun dengan ketua DPRD Maluku, Edwin Adrian Huwae.
Menurut gubernur, selaku rakyat Maluku dan juga forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda), dirinya bersama Andreas Rentanubun telah mengunjungi Pangdam XVI/Pattimura, Kapolda Maluku, serta Ketua DPRD Maluku.
Said Assagaff yang menjadi balon kepala daerah petahana berpasangan dengan Andreas Rentanubun ini juga akan melakukan deklarasi pasangan pada 10 Januari 2018 sekaligus dilanjutkan dengan mendaftar ke KPU Maluku.
"Rencananya akan dilakukan deklarasi pada 10 Januari 2018 di Lapangan Merdeka Ambon," ujarnya.
Dia juga memastikan unsur dari DPP Parpol pengusung akan hadir saat deklarasi. Namun, pimpinan partai agak susah karena tanggal itu kemungkinan juga ada Parpol yang mengubah dukungan paslon kepala daerah.
Sedangkan dirinya akan mengambil cuti sebagai Gubernur pada Februari 2018, dan bagi Wagub/Wabub atau Wakil Wali Kota tidak mencalonkan diri otomatis jadi Plt.
Dalam waktu dekat Mendagri akan mengundang Sekda Maluku dan Karo pemerintahan untuk menyelesaikan nama-nama yang diusulkan sebagai Plt kepala daerah.
Ketua DPRD Maluku Edwin Adrian Huwae mengatakan, kunjungan Gubernur ke pimpinan dewan adalah selaku bagian dari forkompinda, dan tentu juga mengatensikan akan mundur sehingga DPRD mengawal terus jalannya roda pemerintahan.
"Kalau soal dukungan. Saya Mas Bro jargon pasangan Murad Ismail- Barnabas Orno. Hanya, sebagai pimpinan DPRD saya harus berkoordinasi, beda dengan dukungan politik ke Mas Bro yang mendeklarasikan pasangan pada 10 Januari 2018," kata Edwin.