BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Angin Kencang di Maluku
http://www.beritamalukuonline.com/2018/01/bmkg-imbau-masyarakat-waspadai-angin.html
BERITA MALUKU. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pattimura Ambon mengimbau masyarakat di Maluku agar mewaspadai angin kencang dengan kecepatan lebih dari 30 KM/jam yang berpeluang terjadi di seluruh wilayah tersebut pada beberapa hari ke depan.
"Kecepatan angin tersebut belum menghambat aktivitas penerbangan maupun pelayaran, tetapi harus diwaspadai agar mengantisipasi kemungkinan terjadi musibah tidak diinginkan," kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy saat dikonfirmasi, Minggu (28/1/2018).
Apalagi gelombang lebih dari 1,25 meter berpotensi terjadi di lautt Seram, perairan Selatan Ambon, laut Banda, perairan Kepulauan Kai, perairan Kepulauan Aru, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Sermata hingga Leti serta laut Arafura.
Kondisi laut ini terjadi di sejumlah wilayah yang secara letak geografis dekat dengan neara tetangga Australia maupun Timor Leste.
"Jadi harus memperhatikan peringatan dini tersebut karena kondisi cuaca di 11 kabupaten/kota se- Maluku adalah berawan hingga hujan ringan," ujar George.
dia mengingatkan masyarakat pesisir hendaknya mematuhi peringatan dini yang telah diteruskan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan Kabupaten dan dua Kota.
"Jangan memaksakan diri berlayar sekiranya kondisi cuaca ekstrim. Langkah ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut yang tidak diinginkan," kata George.
Dia juga mengharapkan para Bupati dan Wali Kota agar mengimbau perusahan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrem sehingga tidak memaksakan diri berlayar.
Dalam kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan pesawat atau kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan", tandas George.
"Kecepatan angin tersebut belum menghambat aktivitas penerbangan maupun pelayaran, tetapi harus diwaspadai agar mengantisipasi kemungkinan terjadi musibah tidak diinginkan," kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon, George Mahubessy saat dikonfirmasi, Minggu (28/1/2018).
Apalagi gelombang lebih dari 1,25 meter berpotensi terjadi di lautt Seram, perairan Selatan Ambon, laut Banda, perairan Kepulauan Kai, perairan Kepulauan Aru, perairan Kepulauan Tanimbar, perairan Kepulauan Sermata hingga Leti serta laut Arafura.
Kondisi laut ini terjadi di sejumlah wilayah yang secara letak geografis dekat dengan neara tetangga Australia maupun Timor Leste.
"Jadi harus memperhatikan peringatan dini tersebut karena kondisi cuaca di 11 kabupaten/kota se- Maluku adalah berawan hingga hujan ringan," ujar George.
dia mengingatkan masyarakat pesisir hendaknya mematuhi peringatan dini yang telah diteruskan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di sembilan Kabupaten dan dua Kota.
"Jangan memaksakan diri berlayar sekiranya kondisi cuaca ekstrim. Langkah ini untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya musibah laut yang tidak diinginkan," kata George.
Dia juga mengharapkan para Bupati dan Wali Kota agar mengimbau perusahan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrem sehingga tidak memaksakan diri berlayar.
Dalam kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan pesawat atau kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan", tandas George.