DPRD Maluku Minta Layanan Kesehatan RSUD Haulussy Lebih Ramah

BERITA MALUKU. Komisi D DPRD Maluku minta manajemen Rumah Sakit Umum Daerah dr. M. Haulussy Ambon mengembangkan sistem pelayanan kesehatan yang lebih ramah terhadap pasien.

"Buatlah program yang bisa memberikan bimbingan karakter terhadap tenaga medis dalam melayani masyarakat agar tidak lagi muncul kesan pasien dibentak," kata ketua komisi D DPRD setempat, Saadyah Uluputy di Ambon, Kamis (23/11/2017).

Program ini bisa dikembangkan dengan cara mendatang tenaga khusus dari perguruan tinggi di daerah maupun dari luar provinsi.

Menurut dia, RSUD Haulussy sekarang ini sudah berstatus badan layanan umum daerah (BULD) sehingga harus bisa menjual sistem pelayanan kesehatan yang lebih baik dan memuaskan agar kesan negatif bisa terhindari.

"Umumnya karakter kita orang Maluku bukanlah sebagai penjual layanan yang ramah tetapi cara seperti ini haruslah diubah mulai sekarang dengan mengundang para pakar dari perguruan tinggi," tandasnya.

Apalagi RSUD Haulussy dalam tahun anggaran 2018 nanti mendapatkan alokasi dana APBD provinsi yang nilainya melebihi angka Rp90 miliar sehingga bisa dimanfaatkan untuk melakukan pembenahan layanan kesehatan masyarakat.

"Pasien yang rawat inap karena sakit maag bisa saja komplikasi ke penyakit jantung atau stroke hanya akibat dibentak oleh tenaga medis," ujarnya.

Sementara Direktur RSUD Haulussy Ambon, dr. Justina Pawa mengakui kalau program membina karakter perawat dan bidan sudah dilakukan dengan kehadiran tim UNICF yang masa kontraknya selama dua tahun.

"Yang namanya rumah sakit itu 'Zero compline' jadi setiap saat ada saja pasien atau keluarganya yang melakukan komplen terhadap para tenaga medis," ujarnya.