Pangdam Pattimura Bekali Siswa Dikreg LV Seskoad
http://www.beritamalukuonline.com/2017/09/pangdam-pattimura-bekali-siswa-dikreg.html
BERITA MALUKU. Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Doni Monardo memberi pembekalan kepada sebanyak 281 siswa Dikreg LV Seskoad, bertempat di Gedung Gatot Soebroto, Seskoad, Jln. Gatot Soebroto, Bandung, Selasa (12/9/2017). Mereka terdiri dari 272 siswa regular dan 9 siswa mancanegara.
Materi pengarahan yang disampaikan Pangdam terkait Kepemimpinan dengan Konsep 5S dan 1T yakni Strategy, Structure, System, Skill, Speed dan Target.
“Saya telah menerapkan kepemimpinan dengan Konsep 5S dan 1T selama bertugas mulai dari Kopassus, Danyonif 741 Kodam IX/Udayana, Danbrigif 3 Kostrad, Danrem 61/SK, Wadanjen Kopassus, Danpaspampres, Danjen Kopassus dan Pangdam XVI/Ptm,” jelas Mayjen Doni Monardo dihadapan siswa Seskoad.
Menurut Monardo, konsep 5S yang pertama adalah Strategy, yakni Tiap pimpinan berbeda, sebelum menjabat sudah ada rencana atau angan-angan sehingga saat baru masuk sudah ada penilaian, dengan artian Setiap pemimpin memiliki trik yang berbeda-beda.
Yang kedua tentang Structure, yakni memanfaatkan organisasi untuk kepentingan tugas, walau terkadang terbentur kebijakan pimpinan atas. Yang ketiga System, Bekerja dalam system, manfaatkan elemen organisasi sehingga tidak ada penyimpangan. Yang keempat tentang Skill, yakni Sebagai atasan harus bisa meningkatkan skill anak buah. Bagaimana caranya, jangan pasrah dengan keadaan. Yang kelima tentang Speed, menurutnya Kita tidak tahu berapa lama kita menjabat. Harus berbuat sesuatu sehingga anak buah dapat merasakan ada kesan positif yang didapat. Selanjutnya soal Target. Apa target kita? Satuan ini mau diapakan? Untuk mendapatkan jabatan, kita tidak perlu menjelekkan orang lain. Bekerja saja yang baik.
“Setiap satuan yang dipimpinnya selalu mendapat prestasi yang baik, sebagai contoh Kodam XVI/Pattimura. Dua tahun terakhir ini prestasi yang diraih diantaranya Juara Umum 1 Tontangkas TNI AD periode 2 tahun 2016, Prestasi tim tembak dan Yong Moodo semakin meningkat dari tahun 2016 menduduki peringkat bawah, pada tahun 2017 berada di urutan 3 dan 5. Demikian juga tingkat pelanggaran prajurit semakin menurun pada tahun 2017 ini,” terang Mayjen Doni meyakinkan para perwira muda.
Monardo juga menjelaskan soal program Emas Biru dan Emas Hijau yang terus dikerjakan Kodam XVI/Pattimura dalam merawat perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Maluku dan Maluku Utara.
Dikatakan, butuh data dan kajian yang cukup dalam untuk menggagas “Program Emas” yang menjadi produk unggulan di Kodam XVI/Pattimura, yakni Emas Biru (Blue Gold) dan Emas Hijau (Green Gold).
Monardo mengatakan, program Emas Biru dan Emas Hijau sebagai bentuk smart power melalui pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan keamanan (security approach) yang seimbang. Program ini diarahkan untuk membantu pemerintah daerah dalam mempercepat kesejahteraan masyarakat melalui program-program pemberdayaan yang dikemas secara baik serta disesuaikan kondisi karakteristik wilayah maupun potensi sumberdaya alam yang ada.
Terbukti model pendekatan ini membawa dampak positif antara lain konflik permanen di antara negeri yang berseteru semakin berkurang, semakin mencairnya hubungan sosial kemasyarakatan, semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menyerahkan senjata api kepada aparat TNI-Polri, motivasi para pendukung kelompok separatis RMS semakin berkurang atau lemah, jaringan laskar jihad menolak radikalisme dan terorisme serta menggeliatnya pertumbuhan ekonomi di pedesaan dan daerah pinggiran.
“Program ini akan berdampak multi efek yang salah satunya sebagai power plant pertahanan negara yang dimana pertahanan negara yang kuat dan hebat adalah rakyat yang sejahtera,” jelas Monardo.
Sebelumnya Mayjen Doni Monardo telah membagikan buku kepada para siswa dan pejabat Seskoad yang berjudul “Cara Kodam XVI/Pattimura Menyelesaikan Konflik” yang berisi tentang artikel-artikel pemberitaan media tentang Kodam XVI/Pattimura sebagai tambahan referensi para siswa.
Di akhir acara, Danseskoad Mayjen TNI Dody Usodo memberi apresiasi positif serta ucapan terimaksih kepada Mayjen TNI Doni Monardo dan semoga materi kepemimpinan yang telah disampaikan Mayjen Doni dapat menjadi bekal para siswa Seskoad dalam memimpin TNI AD di masa yang akan datang. (Pendam16)
Materi pengarahan yang disampaikan Pangdam terkait Kepemimpinan dengan Konsep 5S dan 1T yakni Strategy, Structure, System, Skill, Speed dan Target.
“Saya telah menerapkan kepemimpinan dengan Konsep 5S dan 1T selama bertugas mulai dari Kopassus, Danyonif 741 Kodam IX/Udayana, Danbrigif 3 Kostrad, Danrem 61/SK, Wadanjen Kopassus, Danpaspampres, Danjen Kopassus dan Pangdam XVI/Ptm,” jelas Mayjen Doni Monardo dihadapan siswa Seskoad.
Menurut Monardo, konsep 5S yang pertama adalah Strategy, yakni Tiap pimpinan berbeda, sebelum menjabat sudah ada rencana atau angan-angan sehingga saat baru masuk sudah ada penilaian, dengan artian Setiap pemimpin memiliki trik yang berbeda-beda.
Yang kedua tentang Structure, yakni memanfaatkan organisasi untuk kepentingan tugas, walau terkadang terbentur kebijakan pimpinan atas. Yang ketiga System, Bekerja dalam system, manfaatkan elemen organisasi sehingga tidak ada penyimpangan. Yang keempat tentang Skill, yakni Sebagai atasan harus bisa meningkatkan skill anak buah. Bagaimana caranya, jangan pasrah dengan keadaan. Yang kelima tentang Speed, menurutnya Kita tidak tahu berapa lama kita menjabat. Harus berbuat sesuatu sehingga anak buah dapat merasakan ada kesan positif yang didapat. Selanjutnya soal Target. Apa target kita? Satuan ini mau diapakan? Untuk mendapatkan jabatan, kita tidak perlu menjelekkan orang lain. Bekerja saja yang baik.
“Setiap satuan yang dipimpinnya selalu mendapat prestasi yang baik, sebagai contoh Kodam XVI/Pattimura. Dua tahun terakhir ini prestasi yang diraih diantaranya Juara Umum 1 Tontangkas TNI AD periode 2 tahun 2016, Prestasi tim tembak dan Yong Moodo semakin meningkat dari tahun 2016 menduduki peringkat bawah, pada tahun 2017 berada di urutan 3 dan 5. Demikian juga tingkat pelanggaran prajurit semakin menurun pada tahun 2017 ini,” terang Mayjen Doni meyakinkan para perwira muda.
Monardo juga menjelaskan soal program Emas Biru dan Emas Hijau yang terus dikerjakan Kodam XVI/Pattimura dalam merawat perdamaian dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Maluku dan Maluku Utara.
Dikatakan, butuh data dan kajian yang cukup dalam untuk menggagas “Program Emas” yang menjadi produk unggulan di Kodam XVI/Pattimura, yakni Emas Biru (Blue Gold) dan Emas Hijau (Green Gold).
Monardo mengatakan, program Emas Biru dan Emas Hijau sebagai bentuk smart power melalui pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan keamanan (security approach) yang seimbang. Program ini diarahkan untuk membantu pemerintah daerah dalam mempercepat kesejahteraan masyarakat melalui program-program pemberdayaan yang dikemas secara baik serta disesuaikan kondisi karakteristik wilayah maupun potensi sumberdaya alam yang ada.
Terbukti model pendekatan ini membawa dampak positif antara lain konflik permanen di antara negeri yang berseteru semakin berkurang, semakin mencairnya hubungan sosial kemasyarakatan, semakin meningkatnya kesadaran masyarakat untuk menyerahkan senjata api kepada aparat TNI-Polri, motivasi para pendukung kelompok separatis RMS semakin berkurang atau lemah, jaringan laskar jihad menolak radikalisme dan terorisme serta menggeliatnya pertumbuhan ekonomi di pedesaan dan daerah pinggiran.
“Program ini akan berdampak multi efek yang salah satunya sebagai power plant pertahanan negara yang dimana pertahanan negara yang kuat dan hebat adalah rakyat yang sejahtera,” jelas Monardo.
Sebelumnya Mayjen Doni Monardo telah membagikan buku kepada para siswa dan pejabat Seskoad yang berjudul “Cara Kodam XVI/Pattimura Menyelesaikan Konflik” yang berisi tentang artikel-artikel pemberitaan media tentang Kodam XVI/Pattimura sebagai tambahan referensi para siswa.
Di akhir acara, Danseskoad Mayjen TNI Dody Usodo memberi apresiasi positif serta ucapan terimaksih kepada Mayjen TNI Doni Monardo dan semoga materi kepemimpinan yang telah disampaikan Mayjen Doni dapat menjadi bekal para siswa Seskoad dalam memimpin TNI AD di masa yang akan datang. (Pendam16)