Musisi Berdarah Maluku Dukung Ambon Kota Musik Dunia
http://www.beritamalukuonline.com/2017/08/musisi-berdarah-maluku-dukung-ambon.html
BERITA MALUKU. Musisi berdarah Maluku mendukung upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Ambon mewujudkan ibu kota provinsi itu sebagai kota musik dunia versi United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO).
Dukungan tersebut dibacakan dalam pernyataan para musisi bersama Ambon Music Office (AMO), yang mendukung Ambon menuju kota musik dunia pada tahun 2019, di Ambon, Minggu (27/8/2017).
Pernyataan kebulatan tekad dibacakan musisi Ronny Sapulette, disaksikan musisi senior di antaranya Enteng Tanamal, Jimmy Titarsolle, Benny Likumahuwa serta perwakilan AMO yakni Ronny Lopies dan Maries Hetaria.
Dalam pernyataan yang dibuat dan ditandatangani bersama itu disebutkan bahwa para musisi memahami dan mendalami konteks sejarah pergerakan dan atau perkembangan musik di Indonesia khususnya di Kota Ambon sebagai pusat peradaban provinsi Maluku.
Mereka juga mencermati seluruh percepatan baik keilmuan maupun industri musik nasional, dan diilhami oleh iklim perubahan musik secara lokal maupun global melalui simposium nasional musik Ambon yang dilaksanakan Sabtu, 26 Agustus 2017.
Insan musik Indonesia menyatakan kebulatan tekad antara lain, mendukung sepenuhnya upaya pemerintah Kota Ambon dalam mendorong terwujudnya Kota Ambon sebagai kota music dunia pada tahun 2019.
Bahwa dukungan terhadap percepatan sistem ke arah terwujudnya Kota Ambon sebagai kota musik dunia baik dari sisi sumber daya insani maupun regulasi, telah menjadi sebuah kebulatan tekad seluruh masyarakat kota Ambon.
Kebulatan tekad tersebut untuk mendukung sinergitas institusi, baik nasional maupun internasional terkait upaya perwujudan Kota Ambon sebagai kota msuik dunia.
Tekad lain yang disampaikan juga yakni mewujudkan sebuah ekosistem bermusik untuk menjawab seluruh instrumen, yang menjadi indikator penetapan status Kota Ambon sebagai kota musik dunia oleh UNESCO.
Selain itu, menyerukan kepada seluruh insan musik Ambon-Indonesia untuk menyatukan visi Kota Ambon sebagai kota musik dunia dengan dukungan Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) Republik Indonesia.
Dukungan tersebut dibacakan dalam pernyataan para musisi bersama Ambon Music Office (AMO), yang mendukung Ambon menuju kota musik dunia pada tahun 2019, di Ambon, Minggu (27/8/2017).
Pernyataan kebulatan tekad dibacakan musisi Ronny Sapulette, disaksikan musisi senior di antaranya Enteng Tanamal, Jimmy Titarsolle, Benny Likumahuwa serta perwakilan AMO yakni Ronny Lopies dan Maries Hetaria.
Dalam pernyataan yang dibuat dan ditandatangani bersama itu disebutkan bahwa para musisi memahami dan mendalami konteks sejarah pergerakan dan atau perkembangan musik di Indonesia khususnya di Kota Ambon sebagai pusat peradaban provinsi Maluku.
Mereka juga mencermati seluruh percepatan baik keilmuan maupun industri musik nasional, dan diilhami oleh iklim perubahan musik secara lokal maupun global melalui simposium nasional musik Ambon yang dilaksanakan Sabtu, 26 Agustus 2017.
Insan musik Indonesia menyatakan kebulatan tekad antara lain, mendukung sepenuhnya upaya pemerintah Kota Ambon dalam mendorong terwujudnya Kota Ambon sebagai kota music dunia pada tahun 2019.
Bahwa dukungan terhadap percepatan sistem ke arah terwujudnya Kota Ambon sebagai kota musik dunia baik dari sisi sumber daya insani maupun regulasi, telah menjadi sebuah kebulatan tekad seluruh masyarakat kota Ambon.
Kebulatan tekad tersebut untuk mendukung sinergitas institusi, baik nasional maupun internasional terkait upaya perwujudan Kota Ambon sebagai kota msuik dunia.
Tekad lain yang disampaikan juga yakni mewujudkan sebuah ekosistem bermusik untuk menjawab seluruh instrumen, yang menjadi indikator penetapan status Kota Ambon sebagai kota musik dunia oleh UNESCO.
Selain itu, menyerukan kepada seluruh insan musik Ambon-Indonesia untuk menyatukan visi Kota Ambon sebagai kota musik dunia dengan dukungan Badan Ekonomi Kreatif (BeKraf) Republik Indonesia.