6.452 Siswa SMP Ambon Siap Ikut Ujian Nasional
http://www.beritamalukuonline.com/2017/04/6452-siswa-smp-ambon-siap-ikut-ujian.html
BERITA MALUKU. Sebanyak 6.452 siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan sederajat di kota Ambon siap mengikuti Ujian Nasional (UN) pada 2-4 Mei 2017.
Kepala Dinas Pendidikan kota Ambon, Benny Kainama mengatakan, UN SMP tahun ajaran 2016-2017 diikuti 6.452 siswa dari 54 sekolah.
"Sebanyak 6.5452 siswa dari 54 SMP dan MTs akan mengikuti UN dan UNBK setelah mengikuti ujian sekolah. Pelaksanaan UN SMP tidak berbeda dengan tingkat SMA karena paket soal dikirim dari pusat," katanya di Ambon, Rabu (26/4/2017).
Menurut dia, tiga SMP akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2017. Enam sekolah yang menerapkan UNBK yakni SMP Negeri 3 Ambon, SMPN 6, SMP Kalam Kudus, SMP Katolik, SMP Kristen YPKPM, dan SMP Lentera.
"Jumlah sekolah yang melaksanakan UNBK mengalami peningkatan dari tahun 2016 yang hanya tiga sekolah. Kita berharap tahun ajaran berikutnya semakin banyak sekolah yang lolos verifikasi Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, untuk menyelenggarakan UNBK," ujarnya.
Dijelaskannya, pelaksanaan UN "online" merupakan upaya pemanfaatan teknologi informasi dan mencegah terjadinya kebocoran soal ujian.
Peralatan penunjang seperti komputer, jaringan internet, listrik, dan SDM telah ada sehingga saat pelaksanaan ujian dapat berjalan dengan baik.
"Jika peralatan penunjang telah dipersiapkan, siswa juga harus dipersiapkan dengan berbagai latihan, terutama cara mengisi lembaran jawaban secara 'online'," ujarnya.
Diakuinya, SMP di Kota Ambon pada umumnya memiliki komputer, namun belum bisa mencukupi dibandingkan dengan banyaknya peserta ujian.
Satu sekolah dengan peserta ujian 60 orang harus memiliki 20 komputer, guna menangani tiga kelompok ujian masing-masing 20 orang setiap dua jam pelaksanaan UNBK.
Benny menambahkan, data yang diperoleh saat ini terdapat lima orang siswa yang sakit, jika sampai pada pelaksanaan UN belum sembuh maka, kelima siswa ini akan diberikan pilihan untuk mengikuti ujian di rumah atau ujian susulan.
"Kita akan melihat nanti ketika UN berlangsung dan berharap mereka dapat mengikuti. Kalau tidak akan diperlakukan secara khusus yakni bisa ujian di rumah atau ujian susulan," tandasnya.
Kepala Dinas Pendidikan kota Ambon, Benny Kainama mengatakan, UN SMP tahun ajaran 2016-2017 diikuti 6.452 siswa dari 54 sekolah.
"Sebanyak 6.5452 siswa dari 54 SMP dan MTs akan mengikuti UN dan UNBK setelah mengikuti ujian sekolah. Pelaksanaan UN SMP tidak berbeda dengan tingkat SMA karena paket soal dikirim dari pusat," katanya di Ambon, Rabu (26/4/2017).
Menurut dia, tiga SMP akan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2017. Enam sekolah yang menerapkan UNBK yakni SMP Negeri 3 Ambon, SMPN 6, SMP Kalam Kudus, SMP Katolik, SMP Kristen YPKPM, dan SMP Lentera.
"Jumlah sekolah yang melaksanakan UNBK mengalami peningkatan dari tahun 2016 yang hanya tiga sekolah. Kita berharap tahun ajaran berikutnya semakin banyak sekolah yang lolos verifikasi Dinas Pendidikan Provinsi Maluku, untuk menyelenggarakan UNBK," ujarnya.
Dijelaskannya, pelaksanaan UN "online" merupakan upaya pemanfaatan teknologi informasi dan mencegah terjadinya kebocoran soal ujian.
Peralatan penunjang seperti komputer, jaringan internet, listrik, dan SDM telah ada sehingga saat pelaksanaan ujian dapat berjalan dengan baik.
"Jika peralatan penunjang telah dipersiapkan, siswa juga harus dipersiapkan dengan berbagai latihan, terutama cara mengisi lembaran jawaban secara 'online'," ujarnya.
Diakuinya, SMP di Kota Ambon pada umumnya memiliki komputer, namun belum bisa mencukupi dibandingkan dengan banyaknya peserta ujian.
Satu sekolah dengan peserta ujian 60 orang harus memiliki 20 komputer, guna menangani tiga kelompok ujian masing-masing 20 orang setiap dua jam pelaksanaan UNBK.
Benny menambahkan, data yang diperoleh saat ini terdapat lima orang siswa yang sakit, jika sampai pada pelaksanaan UN belum sembuh maka, kelima siswa ini akan diberikan pilihan untuk mengikuti ujian di rumah atau ujian susulan.
"Kita akan melihat nanti ketika UN berlangsung dan berharap mereka dapat mengikuti. Kalau tidak akan diperlakukan secara khusus yakni bisa ujian di rumah atau ujian susulan," tandasnya.