Lantamal IX Kirim Personel ke Buru Dunkung Penyisiran Gunung Botak
http://www.beritamalukuonline.com/2017/03/lantamal-ix-kirim-personel-ke-buru.html
BERITA MALUKU. Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) IX Ambon mengirim 30 personelnya untuk mengamankan kegiatan penyisiran dan penghentian penambangan ilegal di lokasi bekas Pertambangan Emas Tanpa Ijin (PETI) Gunung Botak dan Gogres, Kabupaten Buru.
Pasukan tersebut, yang dilepas pada Sabtu (18/3/2017) kemarin, bertugas mendukung kebijakan pemerintah daerah menutup dua lahan pertambangan tidak berizin itu.
Selain membantu penyisiran di Gunung Botak dan Gogres, 30 aparat yang dipimpin oleh Komandan Pleton Zeni Kima Yonmarhanlan IX Letda Marinir Muhyidin itu akan menempati pos-pos pengamanan di sana.
Sebelum diberangkatkan, para personel mendapatkan pembekalan dari Komandan Tim (Dantim) Lantamal IX Letkol Laut (S) Seffirson dan Komandan Pos AL (Danposal) Buru Kapten Laut (T) Mukmin Alamsyah.
"Semua diharapkan memperhatikan keamanan personel maupun material, antisipasi berselisih paham dengan masyarakat, serta membawa nama baik TNI pada umumnya dan TNI AL pada khususnya," kata Dantim Lantamal IX Letkol Laut (S) Seffirson.
Kegiatan penambangan emas tanpa izin di Gunung Botak telah berdampak pada kerusakan alam, akibat penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya seperti sianida dan merkuri dalam pengolahannya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti lingkungan dari Universitas Pattimura Ambon pada 2011 menemukan indikasi penemaran berat lingkungan akibat penggunaan merkuri dalam jumlah besar.
Menyusul instruksi Presiden Joko Widodo untuk penutupan tambang emas Gunung Botak, Gubernur Maluku Said Assagaff meminta masyarakat yang masih melakukan penambangan segera mengosongkan kawasan tersebut.
Kendati demikian, masih saja ada penambangan liar sehingga pemerintah daerah meminta bantuan aparat TNI untuk turun tangan membantu pengosongan lokasi tersebut.
Pasukan tersebut, yang dilepas pada Sabtu (18/3/2017) kemarin, bertugas mendukung kebijakan pemerintah daerah menutup dua lahan pertambangan tidak berizin itu.
Selain membantu penyisiran di Gunung Botak dan Gogres, 30 aparat yang dipimpin oleh Komandan Pleton Zeni Kima Yonmarhanlan IX Letda Marinir Muhyidin itu akan menempati pos-pos pengamanan di sana.
Sebelum diberangkatkan, para personel mendapatkan pembekalan dari Komandan Tim (Dantim) Lantamal IX Letkol Laut (S) Seffirson dan Komandan Pos AL (Danposal) Buru Kapten Laut (T) Mukmin Alamsyah.
"Semua diharapkan memperhatikan keamanan personel maupun material, antisipasi berselisih paham dengan masyarakat, serta membawa nama baik TNI pada umumnya dan TNI AL pada khususnya," kata Dantim Lantamal IX Letkol Laut (S) Seffirson.
Kegiatan penambangan emas tanpa izin di Gunung Botak telah berdampak pada kerusakan alam, akibat penggunaan bahan-bahan kimia berbahaya seperti sianida dan merkuri dalam pengolahannya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh tim peneliti lingkungan dari Universitas Pattimura Ambon pada 2011 menemukan indikasi penemaran berat lingkungan akibat penggunaan merkuri dalam jumlah besar.
Menyusul instruksi Presiden Joko Widodo untuk penutupan tambang emas Gunung Botak, Gubernur Maluku Said Assagaff meminta masyarakat yang masih melakukan penambangan segera mengosongkan kawasan tersebut.
Kendati demikian, masih saja ada penambangan liar sehingga pemerintah daerah meminta bantuan aparat TNI untuk turun tangan membantu pengosongan lokasi tersebut.