Jelang Pilkada Gubernur Malut 2018 Situasi Mulai Memanas
http://www.beritamalukuonline.com/2017/03/jelang-pilkada-gubernur-malut-2018.html
BERITA MALUKU. Kepala Badan Inteljen Nasional (Kabinda) Maluku Utara, Brigjen TNI. Handi Geniardi menyatakan menjelang Pilkada Gubernur setempat 2018, ternyata situasi politik mulai memanas.
"Kita akan menghadapi situasi yang cukup memanas, khususnya Pilkada Gubernur 2018. Terlihat saat ini mulai ada tim sukses yang dibentuk bakal calon (Balon) Gubernur - Wakil Gubernur," katanya, di Ternate, Senin (20/3/2017).
Dia menilai, situasi politik akan memanas sehingga jika tak ditangani dapat berdampak ke masalah lain, sehingga untuk mencegah situasi memanas itu dibutuhkan komunikasi yang dilakukan aparat keamanan dengan pihak - pihak tertentu.
Oleh karena itu, apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dan bisa juga nanti berkembang mulai dari perkelahian antarkampung yang biasa terjadi.
Handi mengakui, situasi politik saat mulai terlihat dengan berbagai isu serta sosialiasasi para Balon Gubernur - Wakil Gubernur.
Bahkan, kondisi saling memanas antara tokoh politik satu sama lain, seperti Ahmad Hidayat Mus dan Abdu Gani Ksuba pada 2013, kini mulai terlihat karena kasus Pilkada lama diungkap kembali.
Dia juga berharap agar BIN dan pers sinergi menstabilkan situasi politik karena memiliki peranan tersebut.
"Jadi, saya minta peran media harus menyesuaikan. Jangan ikut memanaskan suasana. BIN dan pers harus sinergis bekerja Menjelang Pilkada 2018," tandas Kabinda.
Sedangkan, Danrem 152/Babullah Ternate, Kolonel Inf Sachono mengatakan, tugas prajurit TNI bersama semua pihak mendukung pelaksanaan Pilkada Maluku Utara 2018.
"Saya berharap insan pers tetap menjaga pilar media sebagai medium pencerahan agar terus memecahkan berbagai persoalan dialami rakyat," tegasnya.
"Kita akan menghadapi situasi yang cukup memanas, khususnya Pilkada Gubernur 2018. Terlihat saat ini mulai ada tim sukses yang dibentuk bakal calon (Balon) Gubernur - Wakil Gubernur," katanya, di Ternate, Senin (20/3/2017).
Dia menilai, situasi politik akan memanas sehingga jika tak ditangani dapat berdampak ke masalah lain, sehingga untuk mencegah situasi memanas itu dibutuhkan komunikasi yang dilakukan aparat keamanan dengan pihak - pihak tertentu.
Oleh karena itu, apabila tidak diantisipasi akan menimbulkan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) dan bisa juga nanti berkembang mulai dari perkelahian antarkampung yang biasa terjadi.
Handi mengakui, situasi politik saat mulai terlihat dengan berbagai isu serta sosialiasasi para Balon Gubernur - Wakil Gubernur.
Bahkan, kondisi saling memanas antara tokoh politik satu sama lain, seperti Ahmad Hidayat Mus dan Abdu Gani Ksuba pada 2013, kini mulai terlihat karena kasus Pilkada lama diungkap kembali.
Dia juga berharap agar BIN dan pers sinergi menstabilkan situasi politik karena memiliki peranan tersebut.
"Jadi, saya minta peran media harus menyesuaikan. Jangan ikut memanaskan suasana. BIN dan pers harus sinergis bekerja Menjelang Pilkada 2018," tandas Kabinda.
Sedangkan, Danrem 152/Babullah Ternate, Kolonel Inf Sachono mengatakan, tugas prajurit TNI bersama semua pihak mendukung pelaksanaan Pilkada Maluku Utara 2018.
"Saya berharap insan pers tetap menjaga pilar media sebagai medium pencerahan agar terus memecahkan berbagai persoalan dialami rakyat," tegasnya.