ASDP Ambon Siapkan Kapal Layani Mudik Lebaran 2017
http://www.beritamalukuonline.com/2017/03/asdp-ambon-siapkan-kapal-layani-mudik.html
BERITA MALUKU. PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Feri Indonesia Cabang Ambon siap melayani masyarakat yang akan merayakan Hari Raya Idul Fitri 2017 bersama keluarga, di kampung halaman.
Manager Usaha PT ASDP Cabang Ambon, Burhan Fernatubun, di Ambon, Jumat (17/3/2017) mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah kapal di semua lintasan, khusus di pelabuhan Wepirit-Hunimua, disediakan tiga unit kapal.
"Prinsipnya kita sudah siap melayani masyarakat yang akan merayakan Idul Fitri di kampung halaman," kata Burhan.
Menurut dia, apabila nantinya terjadi antrian panjang atau penumpukan penumpang di pelabuhan, langkah yang ditempuh adalah mempercepat keberangkatan kapal yang beroperasi dan menambah trip keberangkatan kapal.
"Dengan dua langkah itu, setidaknya bisa mengurangi antiran panjang atau penumpukan penumpang di pelabuhan," ujarnya.
Selain tiga unit kapal kapal di pelabuhan Waepirit-Hunimua, lanjut Burhan, pihaknya juga mengoperasikan dua unit kapal di lintasan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), dua unit kapal di lintasan Galala-Namlea dan satu unit kapal di lintasan Namlea-Kaeli Pulau Buru.
Kemudian akan ditambah satu armada yang direlokasi dari Ternate Maluku Utara, ke Ambon yakni KMP Dolosi, untuk melayani lintasan Galala-Namrole, Kabupaten Buru Selatan.
Disinggung pengamanan di atas kapal, menurut Burhan di setiap pelabuhan sudah ada aparat keamanan yakni aparat kepolisian, aparat TNI AD dan POM TNI Angkatan Laut.
"Kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian maupun dengan TNI untuk menjaga keamanan masyarakat yang menggunakan kapal penyeberangan di setiap pelabuhan," katanya.
Burhan mengatakan puncak mudik secara nasional sudah mulai pada minggu terakhir bulan Juni tetapi belum bisa dipastikan atau diprediksi puncaknya pada hari apa.
"Sesuai perkiraan, dipastikan puncak mudik lebaran dimulai pada 27 Juni sampai 3 Juli 2017, kalau memang Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 6 dan 7 Juli 2017, seperti tahun 2016 lalu, " ujarnya.
Disinggung pelabuhan yang jumlah penumpang diperkirakan cukup signifikan, menurut dia belum bisa diprediksi dan jumlah penumpang biasanya masih standar, karena di setiap pelabuhan tidak ada penumpukan atau antrian penumpang.
"Biasanya jumlah penumpang masih standar tidak terjadi penumpukan atau antiran yang panjang dan dipastikan semua penumpang terangkut," kata Burhan.
Mengenai antisipasi aksi kekerasan atau pencurian di atas kapal, menurut dia semua kapal milik ASDP dipasang Closed Circuit Television (CCTV) atau kamera pengintai untuk memonitor pergerakan penumpang di atas kapal.
"Semua kapal memasang CCTV, namun fungsinya tidak hanya untuk memonitor tindak kekerasan dan pencurian, tetapi lebih dari itu, untuk memonitor keselamatan penumpang jangan sampai ada penumpang yang duduk atau berdiri dipinggir kapal, sehingga rawan kecelakaan jatuh ke laut," ujarnya.
Selain monitor melalui CCTV, dibantu juga oleh aparat kepolisian untuk melakukan pengamanan di atas kapal.
"Petugas keamanan dari kepolisian disiagakan di atas kapal selama dalam penyeberangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Burhan.
Disinggung juga cuaca di laut, menurut dia pihaknya tetap mengikuti berita perkiriaan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), sehingga selalu waspada terhadap cuaca buruk di laut.
"Semua kapal milik ASDP layak untuk penyeberangan, termasuk Nahkoda dan ABK, karena semua karyawan yang ditempatkan di atas kapal, dipilih dari yang terbaik, sehingga dalam melaksankan tugas dan tanggung jawabnya dapat dilakukan dengan baik," ujar Burhan.
Karena itu, dia berharap kepada masyarakat yang menggunakan armada ASDP bisa menikmati pelayanan dengan baik dan masyarakat merasa memiliki kapal dengan menjaga keamanan dan kebersihan.
Manager Usaha PT ASDP Cabang Ambon, Burhan Fernatubun, di Ambon, Jumat (17/3/2017) mengatakan pihaknya sudah menyiapkan sejumlah kapal di semua lintasan, khusus di pelabuhan Wepirit-Hunimua, disediakan tiga unit kapal.
"Prinsipnya kita sudah siap melayani masyarakat yang akan merayakan Idul Fitri di kampung halaman," kata Burhan.
Menurut dia, apabila nantinya terjadi antrian panjang atau penumpukan penumpang di pelabuhan, langkah yang ditempuh adalah mempercepat keberangkatan kapal yang beroperasi dan menambah trip keberangkatan kapal.
"Dengan dua langkah itu, setidaknya bisa mengurangi antiran panjang atau penumpukan penumpang di pelabuhan," ujarnya.
Selain tiga unit kapal kapal di pelabuhan Waepirit-Hunimua, lanjut Burhan, pihaknya juga mengoperasikan dua unit kapal di lintasan Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), dua unit kapal di lintasan Galala-Namlea dan satu unit kapal di lintasan Namlea-Kaeli Pulau Buru.
Kemudian akan ditambah satu armada yang direlokasi dari Ternate Maluku Utara, ke Ambon yakni KMP Dolosi, untuk melayani lintasan Galala-Namrole, Kabupaten Buru Selatan.
Disinggung pengamanan di atas kapal, menurut Burhan di setiap pelabuhan sudah ada aparat keamanan yakni aparat kepolisian, aparat TNI AD dan POM TNI Angkatan Laut.
"Kita sudah melakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian maupun dengan TNI untuk menjaga keamanan masyarakat yang menggunakan kapal penyeberangan di setiap pelabuhan," katanya.
Burhan mengatakan puncak mudik secara nasional sudah mulai pada minggu terakhir bulan Juni tetapi belum bisa dipastikan atau diprediksi puncaknya pada hari apa.
"Sesuai perkiraan, dipastikan puncak mudik lebaran dimulai pada 27 Juni sampai 3 Juli 2017, kalau memang Hari Raya Idul Fitri jatuh pada 6 dan 7 Juli 2017, seperti tahun 2016 lalu, " ujarnya.
Disinggung pelabuhan yang jumlah penumpang diperkirakan cukup signifikan, menurut dia belum bisa diprediksi dan jumlah penumpang biasanya masih standar, karena di setiap pelabuhan tidak ada penumpukan atau antrian penumpang.
"Biasanya jumlah penumpang masih standar tidak terjadi penumpukan atau antiran yang panjang dan dipastikan semua penumpang terangkut," kata Burhan.
Mengenai antisipasi aksi kekerasan atau pencurian di atas kapal, menurut dia semua kapal milik ASDP dipasang Closed Circuit Television (CCTV) atau kamera pengintai untuk memonitor pergerakan penumpang di atas kapal.
"Semua kapal memasang CCTV, namun fungsinya tidak hanya untuk memonitor tindak kekerasan dan pencurian, tetapi lebih dari itu, untuk memonitor keselamatan penumpang jangan sampai ada penumpang yang duduk atau berdiri dipinggir kapal, sehingga rawan kecelakaan jatuh ke laut," ujarnya.
Selain monitor melalui CCTV, dibantu juga oleh aparat kepolisian untuk melakukan pengamanan di atas kapal.
"Petugas keamanan dari kepolisian disiagakan di atas kapal selama dalam penyeberangan untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Burhan.
Disinggung juga cuaca di laut, menurut dia pihaknya tetap mengikuti berita perkiriaan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika ( BMKG ), sehingga selalu waspada terhadap cuaca buruk di laut.
"Semua kapal milik ASDP layak untuk penyeberangan, termasuk Nahkoda dan ABK, karena semua karyawan yang ditempatkan di atas kapal, dipilih dari yang terbaik, sehingga dalam melaksankan tugas dan tanggung jawabnya dapat dilakukan dengan baik," ujar Burhan.
Karena itu, dia berharap kepada masyarakat yang menggunakan armada ASDP bisa menikmati pelayanan dengan baik dan masyarakat merasa memiliki kapal dengan menjaga keamanan dan kebersihan.