Pedagang Keberatan Pemkot Ternate Naikkan Retribusi Pasar
http://www.beritamalukuonline.com/2017/02/pedagang-keberatan-pemkot-ternate.html
"Pembeli di pasar sekarang ini tidak seramai tahun-tahun sebelumnya sehingga pendapatan para pedagang sangat minim, bahkan untuk menutupi biaya hidup sehari-hari saja sudah sulit," kata salah seorang pedagang di pasar Higienis Ternate, Muslimin di Ternate, Kamis (2/2/2017).
Warga Ternate sekarang lebih banyak berbelanja di pusat perbelanjaan modern, karena selain letaknya sangat berdekatan dengan pasar tradisional yang ada di Ternate, juga pusat perbelanjaan modern itu menjual komoditas dan barang yang dijual di pasar tradisional dan harganya pun tidak jauh berbeda.
Oleh karena itu, kata Muslimin, sangatlah tidak bijak kalau Pemkot Ternate menaikan retribusi pasar dalam kondisi pendapatan pedagang seperti itu, justru seharusnya pemkot melakukan berbagai kebijakan agar pembeli di pasar tradisional kembali ramai seperti tahun-tahun sebelumnya.
Kalau pun Pemkot Ternate ingin meningkatkan pendapatan daerah dari retribusi pasar, seharusnya yang menjadi sasaran adalah pusat pebelanjaan modern, karena pendapatan mereka jauh lebih besar dan pembelinya selalu ramai.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Ternate Nuryadin Abdurrahman mengatakan, Pemkot Ternate memang berencana menaikan retribusi pasar pada 2017 ini, namun tidak diberlakukan pada semua pasar yang ada di Ternate.
Kenaikan retribusi pasar itu hanya akan diberlakukan di sejumlah pasar yang masuk zona A, seperti pasar gamalama dan pasar higienis karena aktivitas ekonomi di kedua pasar itu cukup tinggi, sedangkan di pasar yang masuk zona B dan C, seperti pasar Dufa-Dufa dan pasar Bastiong tidak akan diberlakukan kenaikan retribusi pasar.
"Pemkot Ternate pada 2017 ini menaikan target penerimaan retribusi pasar dari Rp8 miliar pada 2016 menjadi Rp10 miliar pada 2017 ini dan untuk memenuhi target penerimaan itu, salah satu solusinya adalah menaikan retribusi pasar," katanya menambahkan.
