Neraca Perdagangan Luar Negeri Maluku Defisit
http://www.beritamalukuonline.com/2017/02/neraca-perdagangan-luar-negeri-maluku.html
BERITA MALUKU. Badan Pusat Statistik Maluku menyatakan pada bulan Desember 2016 neraca perdagangan luar negeri provinsi ini mengalami defisit sekitar 676,50 ribu dolar AS.
Defisit itu disebabkan nilai ekspor dari Provinsi Maluku hanya sebesar 20,93 juta dolar AS, sedangkan nilai impor mencapai 21,61 juta dolar AS, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk, di Ambon, Jumat (3/2/2017).
"Neraca perdagangan Provinsi Maluku periode Januari-Desember 2016 juga masih mengalami defisit sebesar 155,41 juta dolar AS," ujarnya lagi.
Menurutnya, defisit itu terjadi karena selama kurung waktu Januari-Desember 2016, Maluku selalu mengalami defisit pada neraca perdagangan luar negeri kecuali pada bulan Mei 2016.
Dia menjelaskan, sejak Desember 2015 Maluku selalu mengalami defisit yang dikarenakan impor barang dari luar negeri tinggi. Impor barang tersebut didominasi dengan aktivitas impor barang migas.
Pada sisi lain, menurutnya, ekspor Maluku pada sektor migas belum mampu mengimbangi besar impor migas dari luar negeri. Tercatat ekspor migas Maluku selama Januari-Desember 2016 baru mencapai 47,89 juta dolar AS, sedangkan impor migas dari luar negeri sudah mencapai 191,53 juta dolar AS.
"Jadi penyumbang terbesar defisit perdagangan luar negeri Maluku adalah ketidakseimbangan nilai ekspor dan impor," ujarnya pula.
Dumangar menambahkan, BPS Maluku mencatat selama Desember 2016 provinsi itu melakukan ekspor dengan nilai mencapai 20,93 juta dolar AS. Hal ini sangat berbeda dengan bulan November 2016 dan Maluku tidak melakukan ekspor sama sekali.
Sedangkan realisasi nilai impor Maluku selama Desember 2016 adalah sebesar 21,61 juta dolar AS.
Jika dibandingkan dengan nilai impor bulan November 2016 yang mencapai 20,16 juta dolar AS, terjadi kenaikan sebesar 7,16 persen.
Defisit itu disebabkan nilai ekspor dari Provinsi Maluku hanya sebesar 20,93 juta dolar AS, sedangkan nilai impor mencapai 21,61 juta dolar AS, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Maluku Dumangar Hutauruk, di Ambon, Jumat (3/2/2017).
"Neraca perdagangan Provinsi Maluku periode Januari-Desember 2016 juga masih mengalami defisit sebesar 155,41 juta dolar AS," ujarnya lagi.
Menurutnya, defisit itu terjadi karena selama kurung waktu Januari-Desember 2016, Maluku selalu mengalami defisit pada neraca perdagangan luar negeri kecuali pada bulan Mei 2016.
Dia menjelaskan, sejak Desember 2015 Maluku selalu mengalami defisit yang dikarenakan impor barang dari luar negeri tinggi. Impor barang tersebut didominasi dengan aktivitas impor barang migas.
Pada sisi lain, menurutnya, ekspor Maluku pada sektor migas belum mampu mengimbangi besar impor migas dari luar negeri. Tercatat ekspor migas Maluku selama Januari-Desember 2016 baru mencapai 47,89 juta dolar AS, sedangkan impor migas dari luar negeri sudah mencapai 191,53 juta dolar AS.
"Jadi penyumbang terbesar defisit perdagangan luar negeri Maluku adalah ketidakseimbangan nilai ekspor dan impor," ujarnya pula.
Dumangar menambahkan, BPS Maluku mencatat selama Desember 2016 provinsi itu melakukan ekspor dengan nilai mencapai 20,93 juta dolar AS. Hal ini sangat berbeda dengan bulan November 2016 dan Maluku tidak melakukan ekspor sama sekali.
Sedangkan realisasi nilai impor Maluku selama Desember 2016 adalah sebesar 21,61 juta dolar AS.
Jika dibandingkan dengan nilai impor bulan November 2016 yang mencapai 20,16 juta dolar AS, terjadi kenaikan sebesar 7,16 persen.