Pemda Malteng Subsidi Beras Lokal, Disperindag: Harga Lebih Murah
http://www.beritamalukuonline.com/2017/01/pemda-malteng-subsidi-beras-lokal.html
BERITA MALUKU. Masyarakat Maluku Tengah (Malteng), sering risih dan jenuh dengan permainan harga beras lokal oleh oknum-oknum penadah yang tak bertanggung jawab. Dimana, harga beras lokal beberapa tahun sebelumnya, bisa dijangkau masyarakat dengan harga Rp60 ribu samapai Rp80 ribu per 10 kilo gram, Kini masyarakat harus membelih beras lokal dengan harga yang mahal dan bervariasi.
Di pasar Binaiya, Masohi, ada yang menjual dengan harga Rp95 ribu per 10 kilo gram. Ada juga yang menjual dengan harga Rp100 ribu sampai Rp105 ribu per 10 kilogram.
Hal tersebut membuat Pemda Malteng telah menerapakan sistim subsidi untuk beras lokal. Dengan subsidi tersebut, tentunya memberikan angin segar bagi masyarakat penikmat beras lokal dengan harga murah dan jaul lebih terjamin kualitasnya.
"Tahun 2017 ini, kami subsidi harga beras lokal. Dimana harga beras pada pusat produksi di Seram Utara maupun lainnya yang ada di Maluku Tengah, sama dengan harga yang akan dijual di pasaran. Jadi intinya akan lebih murah dari harga sekarang. Kita mengakui, banyak keluhan masyarakat terkait harga beras lokal yang tidak menentu dan mahal. Olehnya itu, sudah kita siapkan metode subsidi harga beras lokal, dan dalam waktu dekat akan kita realisasikan," Tandas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kace Pattiasina, di Masohi Selasa (10/1/2012).
Menurutnya, ongkos atau tarif tranportasi dari pusat produksi ke pasaran, sering dijadikan alasan para penadah menaikan harga beras. Olehnya itu, kata Pattiasina, subsidinya lebih difokuskan pada tarif transpor beras dari pusat produksi ke pasaran.
Nantinya pada penerapan subsidi, jika ditemukan ada para penjual yang menjual harga tidak sesuai dengan harga pusat produksi, maka akan ditindak oleh pihak kepolisian maupun Polisi Pamong Praja.
"Penjual atau penadah yang masih memainkan harga beras bisa ditindak. Karena kami nantinya bekerja sama dengan pihak keamanan untuk mengawal subsidi ini," tambahnya.
Di pasar Binaiya, Masohi, ada yang menjual dengan harga Rp95 ribu per 10 kilo gram. Ada juga yang menjual dengan harga Rp100 ribu sampai Rp105 ribu per 10 kilogram.
Hal tersebut membuat Pemda Malteng telah menerapakan sistim subsidi untuk beras lokal. Dengan subsidi tersebut, tentunya memberikan angin segar bagi masyarakat penikmat beras lokal dengan harga murah dan jaul lebih terjamin kualitasnya.
"Tahun 2017 ini, kami subsidi harga beras lokal. Dimana harga beras pada pusat produksi di Seram Utara maupun lainnya yang ada di Maluku Tengah, sama dengan harga yang akan dijual di pasaran. Jadi intinya akan lebih murah dari harga sekarang. Kita mengakui, banyak keluhan masyarakat terkait harga beras lokal yang tidak menentu dan mahal. Olehnya itu, sudah kita siapkan metode subsidi harga beras lokal, dan dalam waktu dekat akan kita realisasikan," Tandas Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan, Kace Pattiasina, di Masohi Selasa (10/1/2012).
Menurutnya, ongkos atau tarif tranportasi dari pusat produksi ke pasaran, sering dijadikan alasan para penadah menaikan harga beras. Olehnya itu, kata Pattiasina, subsidinya lebih difokuskan pada tarif transpor beras dari pusat produksi ke pasaran.
Nantinya pada penerapan subsidi, jika ditemukan ada para penjual yang menjual harga tidak sesuai dengan harga pusat produksi, maka akan ditindak oleh pihak kepolisian maupun Polisi Pamong Praja.
"Penjual atau penadah yang masih memainkan harga beras bisa ditindak. Karena kami nantinya bekerja sama dengan pihak keamanan untuk mengawal subsidi ini," tambahnya.