Pengurus Aktif Dilengserkan Sepihak, Partai Surya Paloh di MTB Terancam Hancur
http://www.beritamalukuonline.com/2016/09/pengurus-aktif-dilengserkan-sepihak.html
BERITA MALUKU. Keberadaan partai Nasional Demokrat (Nasdem) di Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) kini terancam hancur pasca dilengserkannya Ari Keliduan selaku Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Nasdem MTB secara sepihak tanpa sepengetahuan Dewan Pengurus Pusat (DPP) Partai Nasdem pimpinan politikus kawakan Surya Paloh.
Pelengseran secara sepihak Keliduan selaku pengurus aktif diduga didalangi oleh permainan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Nasdem Maluku, Hamdani Laturua sebab yang bersangkutan kerap tak berpatokan pada aturan partai namun punya tendensi tertentu, bahkan dia nekat melibas kader-kader terbaik Nasdem di tingkat bawah yang dinilai tak mengikuti keinginan subjektifnya tanpa mengakomodir kepentingan partai dan publik.
“Saya bingung ada acara pelantikan badan pengurus dan rapat kerja DPD Partai Nasdem MTB yang diselenggarakan di Saumlaki tadi. Karena saya tak diundang dan tak diberitahukan soal acara ini padahal selaku ketua saya punya hak. Ini kan aneh dan ilegal karena tak sesuai AD/ART partai. Yang lebih kaget lagi saya dinyatakan sudah diganti bersama Wakil Ketua Nasdem MTB, Novi Manutilaa,” ujar Ari Keliduan kepada Berita Maluku Online, Jumat (9/9/2016).
Keliduan menyatakan, SK kepemimpinan yang dikantonginya selaku Ketua DPD Partai Nasdem MTB baru berakhir pada tahun 2018, namun tiba-tiba dia dilengserkan dan digantikan posisinya dengan Gotlief Seleti. Hal ini bagaikan disambar petir di siang bolong. Apalagi dia merasa tak melakukan hal-hal menyimpang dari aturan partai dan hal lainnya selama ini.
“Ini merupakan suatu tindakan pelecehan terhadap harga diri saya selaku Ketua DPD Nasdem MTB yang masih akftif hingga tahun 2018. Dan saya akan laporkan perihal ini kepada Pimpinan Umum DPP Nasdem Pusat karena setahu saya, Pak Surya Paloh tak pernah mempermalukan kader-kadernya seperti ini. Ini hanya permainan pimpinan DPW Nasdem Maluku,Hamdani Laturua,” sebutnya.
Keliduan menduga ini merupakan permainan Laturua lantaran yang bersangkutan punya kedekatan pribadi dengan Gotlif Seleti yang saat ini menjabat anggota DPRD Kabupaten MTB.
Mereka berdua punya kepentingan melengserkannya demi tendensi tertentu untuk kepentingan pribadi dari momen politik pada pilkada di kabupaten MTB, karena disebut-sebut ada unsur pemberian mahar politik senilai ratusan juta rupiah kepada bersangkutan untuk dikeluarkannya rekomendasi resmi bagi figur pasangan bakal calon kepala daerah tertentu di kabupaten MTB.
Dikatakan, selama ini dirinya sudah berjuang keras mendirikan partai Nasdem di kabupaten MTB bahkan pihaknya sudah berupaya keras untuk mendapatkan dua kursi di lembaga legislatif Kabupaten MTB dan satu kursi di legislatif Provinsi Maluku serta membentuk sepuluh Dewan Pengurus Cabang (DPC) pada sejumlah kecamatan di MTB, namun sangat disayangkan dirinya diperlakukan secara subjektif oleh pimpinan DPW Maluku tersebut.
Awalnya, setahu Keliduan, hanya ada pergantian pengurus dan kader DPD Nasdem Kabupaten MTB yang tak aktif atau yang berhalangan tetap, seperti Bito Lethuhur dan Petrus Futwembun yang telah meninggal dunia, namun tahu-tahunya, dirinya selaku Ketua dan Wakil Ketua Nasdem MTB yang terbilang aktif dan selalu ‘berdarah-darah’ di partai diganti.
“Ini kan tak benar dan boleh tanya ke rekan-rekan, bahwa seperti yang kita ketahui bahwa sudah disepakati oleh kita bersama di DPD Nasdem MTB bahwa kader tak aktif dan yang meninggal diganti tapi malah keluarnya lain. Ini patut dipertanyakan. Sebagai kader partai, saya siap diganti kapanpun tetapi itu harus sesuai mekanisme partai dan bukan caranya seperti yang dilakukan itu kepada saya, apalagi salah saya apa?,” geramnya.
Selama ini menurut dia, pimpinan umum NasDem Surya Paloh punya slogan untuk merestorasi partai atau lainnya ke arah yang lebi baik untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, namun di Kabupaten MTB ternyata terjadi lain, sebab dimainkan oleh oknum pimpinan DPW Partai Nasdem tersebut. Apalagi sesuai Peraturan Organisasi (PO) Partai nomor 01 dan PO 02 tahun 2016 sudah jelas mengisyaratkan berbagai hal terkait.
“Jangan hanya ada pikiran, di otak untuk manajemen jual beli selembar SK untuk urusan pilkada di MTB lalu oknum bersangkutan lecehkan pengurus dan kader terbaik di daerah dan partai Nasdem secara umum,” tandasnya.
Keliduan tegaskan, selama dirinya belum mendapatkan surat pemberhentian dari DPP Nasdem Pusat secara resmi maka dia menyatakan dirinya masih tetap menjabat Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten MTB, bukan yang lainnya.
Menjawab media ini, Keliduan katakan, sejak ada signal permainan jahat untuk mendapatkan keuntungan pribadi oknum pimpinan DPW Nasdem Maluku dan oknum di DPD Nasdem Kabupaten MTB, dirinya sudah melaporkan perihal tersebut kepada Plt.Sekjen DPP Partai Nasdem Pusat, Nining Indra Saleh tanggal 9 Agustus 2016 lalu, namun selanjutnya dirinya tak mengetahui tindaklanjutnya seperti apa, akan tetapi pada Jumat (9/9/2016) tanpa sepengetahuannya, statusnya sebagai Ketua DPD Nasdem sudah direngut secara sepihak tanpa mengikuti mekanisme yang sebenarnya.
“Untuk itu, dalam waktu dekat, kami akan langsung menghadap Ketua Umum Pak Surya Paloh di Jakarta untuk menanyakan langsung perihal tersebut,” ujar Keliduan.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Maluku, Hamdani Laturua belum berhasil dikonfirmasi. (Ne)
Pelengseran secara sepihak Keliduan selaku pengurus aktif diduga didalangi oleh permainan Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Partai Nasdem Maluku, Hamdani Laturua sebab yang bersangkutan kerap tak berpatokan pada aturan partai namun punya tendensi tertentu, bahkan dia nekat melibas kader-kader terbaik Nasdem di tingkat bawah yang dinilai tak mengikuti keinginan subjektifnya tanpa mengakomodir kepentingan partai dan publik.
“Saya bingung ada acara pelantikan badan pengurus dan rapat kerja DPD Partai Nasdem MTB yang diselenggarakan di Saumlaki tadi. Karena saya tak diundang dan tak diberitahukan soal acara ini padahal selaku ketua saya punya hak. Ini kan aneh dan ilegal karena tak sesuai AD/ART partai. Yang lebih kaget lagi saya dinyatakan sudah diganti bersama Wakil Ketua Nasdem MTB, Novi Manutilaa,” ujar Ari Keliduan kepada Berita Maluku Online, Jumat (9/9/2016).
Keliduan menyatakan, SK kepemimpinan yang dikantonginya selaku Ketua DPD Partai Nasdem MTB baru berakhir pada tahun 2018, namun tiba-tiba dia dilengserkan dan digantikan posisinya dengan Gotlief Seleti. Hal ini bagaikan disambar petir di siang bolong. Apalagi dia merasa tak melakukan hal-hal menyimpang dari aturan partai dan hal lainnya selama ini.
“Ini merupakan suatu tindakan pelecehan terhadap harga diri saya selaku Ketua DPD Nasdem MTB yang masih akftif hingga tahun 2018. Dan saya akan laporkan perihal ini kepada Pimpinan Umum DPP Nasdem Pusat karena setahu saya, Pak Surya Paloh tak pernah mempermalukan kader-kadernya seperti ini. Ini hanya permainan pimpinan DPW Nasdem Maluku,Hamdani Laturua,” sebutnya.
Keliduan menduga ini merupakan permainan Laturua lantaran yang bersangkutan punya kedekatan pribadi dengan Gotlif Seleti yang saat ini menjabat anggota DPRD Kabupaten MTB.
Mereka berdua punya kepentingan melengserkannya demi tendensi tertentu untuk kepentingan pribadi dari momen politik pada pilkada di kabupaten MTB, karena disebut-sebut ada unsur pemberian mahar politik senilai ratusan juta rupiah kepada bersangkutan untuk dikeluarkannya rekomendasi resmi bagi figur pasangan bakal calon kepala daerah tertentu di kabupaten MTB.
Dikatakan, selama ini dirinya sudah berjuang keras mendirikan partai Nasdem di kabupaten MTB bahkan pihaknya sudah berupaya keras untuk mendapatkan dua kursi di lembaga legislatif Kabupaten MTB dan satu kursi di legislatif Provinsi Maluku serta membentuk sepuluh Dewan Pengurus Cabang (DPC) pada sejumlah kecamatan di MTB, namun sangat disayangkan dirinya diperlakukan secara subjektif oleh pimpinan DPW Maluku tersebut.
Awalnya, setahu Keliduan, hanya ada pergantian pengurus dan kader DPD Nasdem Kabupaten MTB yang tak aktif atau yang berhalangan tetap, seperti Bito Lethuhur dan Petrus Futwembun yang telah meninggal dunia, namun tahu-tahunya, dirinya selaku Ketua dan Wakil Ketua Nasdem MTB yang terbilang aktif dan selalu ‘berdarah-darah’ di partai diganti.
“Ini kan tak benar dan boleh tanya ke rekan-rekan, bahwa seperti yang kita ketahui bahwa sudah disepakati oleh kita bersama di DPD Nasdem MTB bahwa kader tak aktif dan yang meninggal diganti tapi malah keluarnya lain. Ini patut dipertanyakan. Sebagai kader partai, saya siap diganti kapanpun tetapi itu harus sesuai mekanisme partai dan bukan caranya seperti yang dilakukan itu kepada saya, apalagi salah saya apa?,” geramnya.
Selama ini menurut dia, pimpinan umum NasDem Surya Paloh punya slogan untuk merestorasi partai atau lainnya ke arah yang lebi baik untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara, namun di Kabupaten MTB ternyata terjadi lain, sebab dimainkan oleh oknum pimpinan DPW Partai Nasdem tersebut. Apalagi sesuai Peraturan Organisasi (PO) Partai nomor 01 dan PO 02 tahun 2016 sudah jelas mengisyaratkan berbagai hal terkait.
“Jangan hanya ada pikiran, di otak untuk manajemen jual beli selembar SK untuk urusan pilkada di MTB lalu oknum bersangkutan lecehkan pengurus dan kader terbaik di daerah dan partai Nasdem secara umum,” tandasnya.
Keliduan tegaskan, selama dirinya belum mendapatkan surat pemberhentian dari DPP Nasdem Pusat secara resmi maka dia menyatakan dirinya masih tetap menjabat Ketua DPD Partai Nasdem Kabupaten MTB, bukan yang lainnya.
Menjawab media ini, Keliduan katakan, sejak ada signal permainan jahat untuk mendapatkan keuntungan pribadi oknum pimpinan DPW Nasdem Maluku dan oknum di DPD Nasdem Kabupaten MTB, dirinya sudah melaporkan perihal tersebut kepada Plt.Sekjen DPP Partai Nasdem Pusat, Nining Indra Saleh tanggal 9 Agustus 2016 lalu, namun selanjutnya dirinya tak mengetahui tindaklanjutnya seperti apa, akan tetapi pada Jumat (9/9/2016) tanpa sepengetahuannya, statusnya sebagai Ketua DPD Nasdem sudah direngut secara sepihak tanpa mengikuti mekanisme yang sebenarnya.
“Untuk itu, dalam waktu dekat, kami akan langsung menghadap Ketua Umum Pak Surya Paloh di Jakarta untuk menanyakan langsung perihal tersebut,” ujar Keliduan.
Sementara itu, Ketua DPW Partai Nasdem Provinsi Maluku, Hamdani Laturua belum berhasil dikonfirmasi. (Ne)