Khatib Minta Umat Islam di Malut Bangkitkan Rasa Solidaritas
http://www.beritamalukuonline.com/2016/09/khatib-minta-umat-islam-di-malut.html
BERITA MALUKU. Khatib Shalat Idul Adha DR Makbul AH D Din meminta umat Islam di Maluku Utara memaknai Idul Adha untuk membangkitkan semangat solidaritas dan saling membantu antarumat manusia.
"Sikap Nabi Ibrahim dengan menyerahkan diri kepada Allah SWT melalui mimpinya, walaupun korbankan anak satu-satunya Ismail, memilih dan berusaha tunjukkan kepatuhan kepada Sang Pencipta, sehingga Idul Adha ini bangkitkan rasa solidaritas, sehingga perbedaan etnis, politik lahirkan fanatisme harus dihilangkan," kata Makbul AH Din saat menyampaikan khutbahnya di lapangan Gelora Kieraha Ternate, Senin (12/9/2016).
Oleh karena itu, umat Islam harus menunjukkan sikap kedermawan dan sosial dengan memberikan sebagian rezekinya, terutama bagi para janda dan anak yatim.
Sehingga, dengan adanya rasa solidaritas dengan kepekaan sosial itu, maka kekuasaan tidak akan disalahgunakan, karena Allah SWT akan cabut kenikmatan suatu bangsa karena mendustakan ayat-ayat Tuhan.
Dia juga berharap umat Ismal perbanyak sedekah kepada kaum dhuafa, sebagai manifestasi dalam meningkatkan budaya saling membantu antarsesama, karena agama Islam itu mengajarkan kepada umatnya untuk perbanyak sedekah, infaq dan ibadah dan pererat silaturahmi dan rasa persaudaraan. Ini semua harus diwujudkan pada momentum Idul Adha.
Makbul menyatakan semangat berkurban juga mengajak masyarakat mengutamakan semangat saling memberi, terutama bagi kaum yang mampu untuk berkurban dengan menyediakan hewan kurban bagi umat lainnya.
Selain itu, Islam sangat menentang umatnya yang tidak memiliki itikad yang baik, terutama tidak mengeluarkan rezekinya saat hari raya Idul Adha, karena orang yang berkurban tidak akan menjadi miskin, tetapi sang pencipta akan perbanyak rezeki dari spirit berkorban yang telah dilakukan bagi masyarakat luas.
Khatib juga berpesan kepada masyarakat Ternate dan daerah lainnya di Malut umumnya umat Muslim, oleh karena itu, umat Muslim menunjukkan sikap saling membantu dalam melestarikan semangat kebersamaan, sebagai inspirasi dalam menunjukkan semangat dan kepekaan sosial bagi masyarakat umum.
"Sikap Nabi Ibrahim dengan menyerahkan diri kepada Allah SWT melalui mimpinya, walaupun korbankan anak satu-satunya Ismail, memilih dan berusaha tunjukkan kepatuhan kepada Sang Pencipta, sehingga Idul Adha ini bangkitkan rasa solidaritas, sehingga perbedaan etnis, politik lahirkan fanatisme harus dihilangkan," kata Makbul AH Din saat menyampaikan khutbahnya di lapangan Gelora Kieraha Ternate, Senin (12/9/2016).
Oleh karena itu, umat Islam harus menunjukkan sikap kedermawan dan sosial dengan memberikan sebagian rezekinya, terutama bagi para janda dan anak yatim.
Sehingga, dengan adanya rasa solidaritas dengan kepekaan sosial itu, maka kekuasaan tidak akan disalahgunakan, karena Allah SWT akan cabut kenikmatan suatu bangsa karena mendustakan ayat-ayat Tuhan.
Dia juga berharap umat Ismal perbanyak sedekah kepada kaum dhuafa, sebagai manifestasi dalam meningkatkan budaya saling membantu antarsesama, karena agama Islam itu mengajarkan kepada umatnya untuk perbanyak sedekah, infaq dan ibadah dan pererat silaturahmi dan rasa persaudaraan. Ini semua harus diwujudkan pada momentum Idul Adha.
Makbul menyatakan semangat berkurban juga mengajak masyarakat mengutamakan semangat saling memberi, terutama bagi kaum yang mampu untuk berkurban dengan menyediakan hewan kurban bagi umat lainnya.
Selain itu, Islam sangat menentang umatnya yang tidak memiliki itikad yang baik, terutama tidak mengeluarkan rezekinya saat hari raya Idul Adha, karena orang yang berkurban tidak akan menjadi miskin, tetapi sang pencipta akan perbanyak rezeki dari spirit berkorban yang telah dilakukan bagi masyarakat luas.
Khatib juga berpesan kepada masyarakat Ternate dan daerah lainnya di Malut umumnya umat Muslim, oleh karena itu, umat Muslim menunjukkan sikap saling membantu dalam melestarikan semangat kebersamaan, sebagai inspirasi dalam menunjukkan semangat dan kepekaan sosial bagi masyarakat umum.