Gaspersz Pastikan Bantuan Tiga Kapal Perintis dan 10 Kapal Rede Bagi Maluku Aman
http://www.beritamalukuonline.com/2016/09/gaspersz-pastikan-bantuan-tiga-kapal.html
BERITA MALUKU. Kepala Dinas Perhubungan Maluku, Benny Gaspersz memastikan bantuan tiga kapal perintis berkapasitas 2000 Dwt yang dijanjikan Kementerian Perhubungan bagi Maluku Aman.
“Ketiga kapal tersebut masih dalam tahap pekerjaan, mudah-mudahan di tahun 2017 sudah bisa selesai dikerjakan,” kata Gaspersz, usai mengikuti peringatan hari perhubungan nasional yang berlangsung di pelabuha Yos Sudarso Ambon, Senin (19/9/2016).
Sementara itu kata Gaspersz, untuk bantuan 10 kapal rede sampai saat ini masih dalam proses pekerjaan dan diatargetkan selesai akhir tahun ini.
“Tahun ini pekerjaan kapal rede sudah selesai, mungkin Desember sudah diserahterimahkan,” ujarnya.
Dikatakan, bantuan tiga kapal perintis akan menjangkau daerah-daerah yang sampai saat ini masih kesulitan dalam akses transportasi laut terutama daerah Terpencil Tertinggal dan Terdepan (3T).
Sama halnya dengan bantuan kapal rede nantinya akan menjangkau desa-desa yang sampai saat ini belum memiliki dermaga.
Walaupun demikian, Kata Gaspersz, masih diperlukan koordinasi kembali dengan Kementerian Perhubungan terkait bantuan ini, mengingat telah terjadi pergantian jabatan Menteri.
“Karena adanya pergantian pimpinan, maka kita harus lobi lagi,” pungkasnya.
Dijelaskan, sampai saat ini sudah 18 kapal yang beroperasi di Maluku, dengan 8 pangkalan Ambon, 5 pangkalan Saumlaki dan 5 pangkalan Tual. Walaupun demikian, hal tersebut belum bisa menjawab persoalan transportasi laut di Maluku.
“Jika kapal yang ada, diatur secara baik, mungkin bisa menjawab persoalan transportasi saat ini, namun karena masing-masing operator sesuai kontrak, dan masalahnya Pelni tidak mempunyai kapal pengganti. Sehingga, jika kapal doking, maka kita harus menunggunya sampai selesai doking dan jangka waktunya tidak tahu sampai kapan,” ulasnya.
Untuk itu, dirinya optimis jika janji dari Kementerian Perhubungan terealisasi maka paling tidak dapat menjawab persoalan perhubungan laut di Maluku.
“Ketiga kapal tersebut masih dalam tahap pekerjaan, mudah-mudahan di tahun 2017 sudah bisa selesai dikerjakan,” kata Gaspersz, usai mengikuti peringatan hari perhubungan nasional yang berlangsung di pelabuha Yos Sudarso Ambon, Senin (19/9/2016).
Sementara itu kata Gaspersz, untuk bantuan 10 kapal rede sampai saat ini masih dalam proses pekerjaan dan diatargetkan selesai akhir tahun ini.
“Tahun ini pekerjaan kapal rede sudah selesai, mungkin Desember sudah diserahterimahkan,” ujarnya.
Dikatakan, bantuan tiga kapal perintis akan menjangkau daerah-daerah yang sampai saat ini masih kesulitan dalam akses transportasi laut terutama daerah Terpencil Tertinggal dan Terdepan (3T).
Sama halnya dengan bantuan kapal rede nantinya akan menjangkau desa-desa yang sampai saat ini belum memiliki dermaga.
Walaupun demikian, Kata Gaspersz, masih diperlukan koordinasi kembali dengan Kementerian Perhubungan terkait bantuan ini, mengingat telah terjadi pergantian jabatan Menteri.
“Karena adanya pergantian pimpinan, maka kita harus lobi lagi,” pungkasnya.
Dijelaskan, sampai saat ini sudah 18 kapal yang beroperasi di Maluku, dengan 8 pangkalan Ambon, 5 pangkalan Saumlaki dan 5 pangkalan Tual. Walaupun demikian, hal tersebut belum bisa menjawab persoalan transportasi laut di Maluku.
“Jika kapal yang ada, diatur secara baik, mungkin bisa menjawab persoalan transportasi saat ini, namun karena masing-masing operator sesuai kontrak, dan masalahnya Pelni tidak mempunyai kapal pengganti. Sehingga, jika kapal doking, maka kita harus menunggunya sampai selesai doking dan jangka waktunya tidak tahu sampai kapan,” ulasnya.
Untuk itu, dirinya optimis jika janji dari Kementerian Perhubungan terealisasi maka paling tidak dapat menjawab persoalan perhubungan laut di Maluku.