BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Hujan Lebat di Pulau Seram
http://www.beritamalukuonline.com/2016/09/bmkg-imbau-masyarakat-waspadai-hujan.html
BERITA MALUKU. BMKG Stasiun Pattimura Ambon mengimbau masyarakat mewaspadai potensi hujan lebat disertai petir di kabupaten Seram Bagian Timur(SBT) yang secara geografis dekat dengan provinsi tetangga Papua Barat.
"Peluang hujan lebat disertai petir ini karena adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut sehingga bisa menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang," kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon George Mahubessy, di Ambon, Minggu (11/9/2016).
Karena itu, masyarakat pesisir maupun nelayan di kabupaten SBT hendaknya memperhatikan peringatan dini tersebut guna mengantisipasi kemungkinan terjadi musibah laut yang tidak diinginkan.
"Kondisi cuaca tersebut menyulitkan aktivitas nelayan, apalagi hanya mengandalkan armada tradisional untuk menangkap ikan," ujarnya.
Tinggi gelombang di laut mencapai 2,5 M berpeluang terjadi dilaut Arafuru , perairan Tanimbar, perairan Kai hingga laut Aru yang secara geografis berbatasan dengan probvinsi Papua serta negara tetangga Ausralia dan Papua New Guine.
Hanya saja, kondisi cuaca di sebagian besar wilayah di Maluku adalah hujan ringan maupun sedang.
Kecepatan angin berkisar 30 KM/jam berpeluang terjadi di kota Tua dan kabupaten Maluku Tenggara, sedangkan tujuh kabupaten lainnya dan kota Ambon kecepatan angin bervariasi 20 - 25 KM/jam.
George mengemukakan, imbauan tersebut telah diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku maupun sembilan kabupaten dan dua kota.
Begitu pun, kepada para Bupati maupun Wali Kota se- Maluku agar mengingatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis agar memperhatikan peringatan dini dari BMKG.
Dia juga mengharapkan para Bupati dan Wali Kota agar mengimbau perusahan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrim sehingga tidak memaksakan diri berlayar.
"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," tandas George.
"Peluang hujan lebat disertai petir ini karena adanya awan gelap (Cumulonimbus) di lokasi tersebut sehingga bisa menimbulkan angin kencang dan menambah tinggi gelombang," kata Kepala BMKG Stasiun Pattimura Ambon George Mahubessy, di Ambon, Minggu (11/9/2016).
Karena itu, masyarakat pesisir maupun nelayan di kabupaten SBT hendaknya memperhatikan peringatan dini tersebut guna mengantisipasi kemungkinan terjadi musibah laut yang tidak diinginkan.
"Kondisi cuaca tersebut menyulitkan aktivitas nelayan, apalagi hanya mengandalkan armada tradisional untuk menangkap ikan," ujarnya.
Tinggi gelombang di laut mencapai 2,5 M berpeluang terjadi dilaut Arafuru , perairan Tanimbar, perairan Kai hingga laut Aru yang secara geografis berbatasan dengan probvinsi Papua serta negara tetangga Ausralia dan Papua New Guine.
Hanya saja, kondisi cuaca di sebagian besar wilayah di Maluku adalah hujan ringan maupun sedang.
Kecepatan angin berkisar 30 KM/jam berpeluang terjadi di kota Tua dan kabupaten Maluku Tenggara, sedangkan tujuh kabupaten lainnya dan kota Ambon kecepatan angin bervariasi 20 - 25 KM/jam.
George mengemukakan, imbauan tersebut telah diteruskan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku maupun sembilan kabupaten dan dua kota.
Begitu pun, kepada para Bupati maupun Wali Kota se- Maluku agar mengingatkan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) teknis agar memperhatikan peringatan dini dari BMKG.
Dia juga mengharapkan para Bupati dan Wali Kota agar mengimbau perusahan penyedia maupun pengguna jasa transportasi laut untuk memperhatikan perubahan cuaca secara ekstrim sehingga tidak memaksakan diri berlayar.
"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," tandas George.