Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki Dikembangkan Bertahap, Bisa Didarati Boeing 737
http://www.beritamalukuonline.com/2016/09/bandara-mathilda-batlayeri-saumlaki.html
BERITA MALUKU. Landasan pacu Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki, Kabupaten Maluku Tenggara Barat (MTB) akan dikembangkan secara bertahap dari 1.641 meter menjadi 2.500 meter agar bisa didarati pesawat jenis boing 737 seri 900.
"Program perpanjangan landasan pacu bandara sudah dimulai sekarang dan ditarget mencapai 2.000 meter pada akhir 2016, kemudian dilanjutkan lagi hingga mencapai 2.500 meter dengan lebar 45 meter," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten MTB, Edy Huwae yang dihubungi dari Ambon, Jumat (16/9/2016).
Menurut dia, pengembangan bandara Mathilda merupakan program pemerintah pusat cq Kementerian Perhubungan untuk mendukung rencana menjadikan bandara tersebut sebagai pintu gerbang penerbangan internasional.
Dari sisi geografis, letak MTB sangat berdekatan dengan Australia dan Pemprov juga sudah mewacanakan pembukaan jalur penerbangan internasional dari Darwin (Australia Barat) secara langsung ke Saumlaki.
Sehingga Kemenhub juga ikut mendorong wacana tersebut dengan menyiapkan program pengembangan infrsatruktur pendukung bandara Mathilda, baik dari sisi perpanjangan dan pelebaran landasan pacu maupun pengembangan apron dan taxy way bandaranya.
Termasuk didalamnya pelebaran ruang untuk terminal bandara yang saat ini mencapai 1.440 meter persegi ditingkatkan secara bertahap menjadi 7.000 meter persegi.
"Untuk pengembangan tahap awalnya dari 1.440 meter akan ditingkatkan menjadi 4.000 meter baru dilanjutkan hingga total luas arealnya 7.000 meter persegi," ujarnya.
Pemerintah daerah juga telah menyurati pihak Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM untuk membuka kantor cabangnya di bandara tersebut, membuka kantor karantina, serta menyurati Pertamina guna menyiapkan BPPU avtur untuk bahan bakar utama pesawat.
Edy Huwae mengatakan, saat ini Bandara Mathilda Batlayery masih disinggahi pesawat milik maskapai Garuda Indonesia (GIA) yang melayani penerbangan reguler dengan pesawat tipe ATR 72 seri 600 dan maskapai penerbangan Wings Air menggunakan pesawat tipe ATR 72 seri 500 dan 600.
"Program perpanjangan landasan pacu bandara sudah dimulai sekarang dan ditarget mencapai 2.000 meter pada akhir 2016, kemudian dilanjutkan lagi hingga mencapai 2.500 meter dengan lebar 45 meter," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten MTB, Edy Huwae yang dihubungi dari Ambon, Jumat (16/9/2016).
Menurut dia, pengembangan bandara Mathilda merupakan program pemerintah pusat cq Kementerian Perhubungan untuk mendukung rencana menjadikan bandara tersebut sebagai pintu gerbang penerbangan internasional.
Dari sisi geografis, letak MTB sangat berdekatan dengan Australia dan Pemprov juga sudah mewacanakan pembukaan jalur penerbangan internasional dari Darwin (Australia Barat) secara langsung ke Saumlaki.
Sehingga Kemenhub juga ikut mendorong wacana tersebut dengan menyiapkan program pengembangan infrsatruktur pendukung bandara Mathilda, baik dari sisi perpanjangan dan pelebaran landasan pacu maupun pengembangan apron dan taxy way bandaranya.
Termasuk didalamnya pelebaran ruang untuk terminal bandara yang saat ini mencapai 1.440 meter persegi ditingkatkan secara bertahap menjadi 7.000 meter persegi.
"Untuk pengembangan tahap awalnya dari 1.440 meter akan ditingkatkan menjadi 4.000 meter baru dilanjutkan hingga total luas arealnya 7.000 meter persegi," ujarnya.
Pemerintah daerah juga telah menyurati pihak Imigrasi, Kementerian Hukum dan HAM untuk membuka kantor cabangnya di bandara tersebut, membuka kantor karantina, serta menyurati Pertamina guna menyiapkan BPPU avtur untuk bahan bakar utama pesawat.
Edy Huwae mengatakan, saat ini Bandara Mathilda Batlayery masih disinggahi pesawat milik maskapai Garuda Indonesia (GIA) yang melayani penerbangan reguler dengan pesawat tipe ATR 72 seri 600 dan maskapai penerbangan Wings Air menggunakan pesawat tipe ATR 72 seri 500 dan 600.