Ambon dan Saumlaki Bakal Miliki Bandara Internasional
http://www.beritamalukuonline.com/2016/09/ambon-dan-saumlaki-bakal-miliki-bandara.html
BERITA MALUKU. Kapala Dinas Perhubungan Kabupaten Maluku Tenggara Barat, Edy Huwae mengatakan, Provinsi Maluku bakal memiliki dua bandar udara bertaraf internasional yang berkedudukan di Kota Ambon dan Saumlaki, Ibu Kota Kabupaten MTB.
"Jadi selain Bandara Internasional Pattimura Ambon, Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki juga sementara dikembangkan sebagai pintu gerbang penerbangan internasional," kata Edy Huwae, dihubungi dari Ambon, Sabtu (17/9/2016).
Pemerintah daerah telah mewacanakan bandara Saumlaki bakal melayani jalur penerbangan internasional secara lansung dari Darwin, Australia dan tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan ke Timor Leste atau Davao (Philipina).
Menurut Edy Huwae, Kabupten MTB yang akan menjadi sentral produksi gas bumi oleh INPEX Jepang ini secara geografis terletak di perbatasan negara tetangga Australia.
Sehingga di masa datang lalu lintas orang dan barang akan semakin ramai dan membutuhkan waktu perjalanan yang cepat menggunakan jasa penerbangan.
"Untuk kondisi sekarang, panjang landasan pacu bandara Saumlaki hanya 1.641 meter dan lebar 30 meter, tetapi Kementerian Perhubungan sementara melakukan perpanjangan landasan secara bertahap," ujarnya.
Perpanjangan landasan pacu tahap pertama dalam tahun ini akan mencapai 2.000 meter dan lebar 45 meter, dan tahap selanjutnya ditingkatkan menjadi 2.500 meter.
"Sarana infrastruktur penunjang lainnya di bandara juga sementara dibenahi agar bisa memenuhi persyaratan maksimal sebagai sebuah bandar udara bertaraf internasional," katanya.
"Jadi selain Bandara Internasional Pattimura Ambon, Bandara Mathilda Batlayeri Saumlaki juga sementara dikembangkan sebagai pintu gerbang penerbangan internasional," kata Edy Huwae, dihubungi dari Ambon, Sabtu (17/9/2016).
Pemerintah daerah telah mewacanakan bandara Saumlaki bakal melayani jalur penerbangan internasional secara lansung dari Darwin, Australia dan tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan ke Timor Leste atau Davao (Philipina).
Menurut Edy Huwae, Kabupten MTB yang akan menjadi sentral produksi gas bumi oleh INPEX Jepang ini secara geografis terletak di perbatasan negara tetangga Australia.
Sehingga di masa datang lalu lintas orang dan barang akan semakin ramai dan membutuhkan waktu perjalanan yang cepat menggunakan jasa penerbangan.
"Untuk kondisi sekarang, panjang landasan pacu bandara Saumlaki hanya 1.641 meter dan lebar 30 meter, tetapi Kementerian Perhubungan sementara melakukan perpanjangan landasan secara bertahap," ujarnya.
Perpanjangan landasan pacu tahap pertama dalam tahun ini akan mencapai 2.000 meter dan lebar 45 meter, dan tahap selanjutnya ditingkatkan menjadi 2.500 meter.
"Sarana infrastruktur penunjang lainnya di bandara juga sementara dibenahi agar bisa memenuhi persyaratan maksimal sebagai sebuah bandar udara bertaraf internasional," katanya.