Sikapi SK Palsu, Tagop Minta Pelaku Ditangkap

BERITA MALUKU. Menyikapi Surat Keputusan (SK) yang disebarkan orang tidak bertanggungjawab, Bupati Buru Selatan (Bursel) terpilih, Tagop Sudarsono Solissa meminta agar orang tersebut segera ditangkap dan diproses hukum.

“Penyebaran SK Palsu berarti sudah melakukan makar terhadap keputusan pemerintah dalam ini Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo, sehingga harus diproses hukum,” kata Sudarsono usai melaksanakan gladiresik di lantai VII kantor Gubernur Maluku, Selasa (21/6/2016).

Dirinya percaya, orang yang menyebarkan SK palsu bukan merupakan orang asli Bursel, kalaupun orang Bursel berarti sudah berhianat.

Bahkan setelah keputusan KPU, dirinya sudah menghimbau kepada masyarakat, sudah waktunya menyatukan presepsi untuk kembali bersama-sama membangun Bursel kedepan.

"Politik hanya menjadi jembatan untuk mendapatkan pemimpin, setelah proses politik selesai mari kita semua menyatukan pikirian, presepsi dalam membangun Bursel," kata Tagop.

Tagop menngatakan, bahwa capaian pembangunan yang dilakukan sebelumnya masih jauh dari ketertinggalan dengan daerah lain. Untuk itu, mudah-mudahan lima tahun akan lebih baik dari tahun sebelumnya.

Sementara itu, Ketua DPRD Bursel Arkilaus Solissa mengungkapkan pelantikan kedua pasangan Tagop-Buce, pada Rabu (22/6/2016), oleh Gubernur Maluku merupakan perpanjang tangan pemerintah pusat di daerah.

“Itu berarti isu beredarnya SK Palsu tidak betul. Gubernur tidak mungkin melantik tanpa ada SK dari Mendagri,” ucapnya.

Menurutnya, isu SK palsu bertujuan untuk membuat stabilitas keamanan di Bursel menjadi kacau. Untuk itu, Sebagai wakil rakyat, pihaknya sementara menelusuri siapa yang mengembangkan isu tersebut. Apabila terbukti ada orang sengaja mengajaukan kondisi yang ada di Bursel, pihaknya tidak segan-segan mengambil langkah hukum sesuai aturan yang berlaku.

Sementara itu, untuk mengantisipaasi gangguan stabilitas keamanan saat proses pelantikan di kota Ambon, Solissa mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak keamanan untuk menjaga jalannya proses pelantikan sampai selesai.

Begitu juga di Ibukota Kabupaten Bursel, Namrole, dengan menerjunkan 1 platon Brimob, ditambah anggota Polsek, 1 kompi Kabaresi.