Maluku Tengah Kebagian Jatah 10 Ton Gula Pasir Kristal Putih
http://www.beritamalukuonline.com/2016/06/maluku-tengah-kebagian-jatah-10-ton.html
BERITA MALUKU. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Maluku Tengah menyatakan kabupaten tersebut kebagian jatah gula pasir kristal putih yang dialokasikan Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) untuk kebutuhan masyarakat selama Ramadhan hingga Idul Fitri 1437 Hijriah.
"Stok 10 ton itu sesuai kebutuhan yang diusulkan ke PPI melalui Disperindag Maluku," kata Kepala Disperindag Maluku Tengah, Kace Pattiasina, dihubungi dari Ambon, Senin (27/6/2016).
Kebutuhan stok gula pasir kristal itu juga untuk menstabilkan harga jenis kebutuhan pokok masyarakat yang sejak awal pelaksanaan bulan suci Ramadhan dijual para pedagang, terutama di Masohi, ibu kota kabupaten Maluku Tengah Rp20.000/kg.
"Sebenarnya stok gula pasir ada. Namun, karena harga di Surabaya, Jawa Timur sebagai sentra produksi naik, makanya para pedagang khawatir merugi sehingga menjual Rp20.000/Kg agar bisa memasok dengan harga baru," ujar Kace.
Dia mengemukakan, stok gula pasir 10 ton itu diprogramkan dijual saat pelaksaan pasar murah Pemkab Maluku Tengah di Masohi pada 1 - 2 Juli 2016.
"Kami menjualnya seharga Rp13.500/Kg karena memperhitungkan biaya transportasi maupun buruh," kata Kace.
Dia mengemukakan, Disperindag Maluku Tengah juga telah melaksanakan operasi pasar (OP) di kecamatan Tehoru dengan menjual gula pasir biasa seharga Rp16.000/Kg.
"OP bekerja sama dengan para pedagang di kecamatan Tehoru itu disambut baik warga setempat karena membutuhkan gula pasir untuk kegiatan berbuka pusat dan persiapan perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah," ujarnya.
Disinggung tim pengawasan, dia menjelaskan, saat ini pihaknya intensif melakukan pemantauan agar para pedagang tidak melakukan manipulasi harga yang berlebihan sehingga meresahkan masyarakat, terutama basudara (saudara) Islam yang sedang menunaikan ibadah Puasa.
"Tim mengawasi, baik stok maupun harga gula agar tidak dimanfaatkan oknum pedagang dengan memanfaatkan kekurangan ketersediaan untuk menaikkan harga berlebihan," kata Kace Pattiasina.
"Stok 10 ton itu sesuai kebutuhan yang diusulkan ke PPI melalui Disperindag Maluku," kata Kepala Disperindag Maluku Tengah, Kace Pattiasina, dihubungi dari Ambon, Senin (27/6/2016).
Kebutuhan stok gula pasir kristal itu juga untuk menstabilkan harga jenis kebutuhan pokok masyarakat yang sejak awal pelaksanaan bulan suci Ramadhan dijual para pedagang, terutama di Masohi, ibu kota kabupaten Maluku Tengah Rp20.000/kg.
"Sebenarnya stok gula pasir ada. Namun, karena harga di Surabaya, Jawa Timur sebagai sentra produksi naik, makanya para pedagang khawatir merugi sehingga menjual Rp20.000/Kg agar bisa memasok dengan harga baru," ujar Kace.
Dia mengemukakan, stok gula pasir 10 ton itu diprogramkan dijual saat pelaksaan pasar murah Pemkab Maluku Tengah di Masohi pada 1 - 2 Juli 2016.
"Kami menjualnya seharga Rp13.500/Kg karena memperhitungkan biaya transportasi maupun buruh," kata Kace.
Dia mengemukakan, Disperindag Maluku Tengah juga telah melaksanakan operasi pasar (OP) di kecamatan Tehoru dengan menjual gula pasir biasa seharga Rp16.000/Kg.
"OP bekerja sama dengan para pedagang di kecamatan Tehoru itu disambut baik warga setempat karena membutuhkan gula pasir untuk kegiatan berbuka pusat dan persiapan perayaan Idul Fitri 1437 Hijriah," ujarnya.
Disinggung tim pengawasan, dia menjelaskan, saat ini pihaknya intensif melakukan pemantauan agar para pedagang tidak melakukan manipulasi harga yang berlebihan sehingga meresahkan masyarakat, terutama basudara (saudara) Islam yang sedang menunaikan ibadah Puasa.
"Tim mengawasi, baik stok maupun harga gula agar tidak dimanfaatkan oknum pedagang dengan memanfaatkan kekurangan ketersediaan untuk menaikkan harga berlebihan," kata Kace Pattiasina.