Kampung Multikultural Dialihkan de Desa Hattu
http://www.beritamalukuonline.com/2016/05/kampung-multikultural-dialihkan-de-desa.html
BERITA MALUKU. Selain mengalihkan pembangunan kantor Gubernur Maluku dari rencana di Batu Koneng ke desa rumah tiga, Pemerintah Provinsi Maluku juga mengalihkan pembangunan kampung multikultural yang sebelumnya direncanakan di desa Halong, Kecamatan Baguala, Ambon, ke desa hattu, kecamatan leihitu, kabupaten Maluku Tengah.
Hal ini dibenarkan Gubernur Maluku, Said Assagaff yang dikonfirmasi usai melantik Wali kota Tual, Adam Rahayaan, Senin (23/5/2016).
Dikatakan, pengalihan lokasi pembangunan kampung multikultural ke desa Hattu berdasarkan hasil penilitian yang membuktikan bahwa Hallong merupakan daerah resapan air.
“Jika pembangunan kampung multikultural tetap dilakukan maka kedepan warga Halong tidak akan lagi mendapatkan air bersih, sehingga kami mengalihkan ke desa Hattu, dan beberapa waktu lalu saya bersama pemerintah desa Hattu sudah meninjau lokasinya,” ujar Gubernur.
Menurutnya, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan Balai Wilayah Sungai Maluku di lokasi desa Hattu membuktikan lahan tersebut sangat bagus sekali. Dimana lokasinya berada dua kilo dari jalur lintas Hattu - Negeri Lima yang sementara ini lagi berproses.
Hal ini dibenarkan Gubernur Maluku, Said Assagaff yang dikonfirmasi usai melantik Wali kota Tual, Adam Rahayaan, Senin (23/5/2016).
Dikatakan, pengalihan lokasi pembangunan kampung multikultural ke desa Hattu berdasarkan hasil penilitian yang membuktikan bahwa Hallong merupakan daerah resapan air.
“Jika pembangunan kampung multikultural tetap dilakukan maka kedepan warga Halong tidak akan lagi mendapatkan air bersih, sehingga kami mengalihkan ke desa Hattu, dan beberapa waktu lalu saya bersama pemerintah desa Hattu sudah meninjau lokasinya,” ujar Gubernur.
Menurutnya, berdasarkan hasil kajian yang dilakukan Balai Wilayah Sungai Maluku di lokasi desa Hattu membuktikan lahan tersebut sangat bagus sekali. Dimana lokasinya berada dua kilo dari jalur lintas Hattu - Negeri Lima yang sementara ini lagi berproses.