Pengelolaan Blok Masela, Presiden Minta SDM Dari Maluku
http://www.beritamalukuonline.com/2016/04/pengelolaan-blok-masela-presiden-minta.html
Dalam kunjungannya di kota Ambon untuk meresmikan Jembatan Merah Putih (JMP), Senin (4/4/2016), Presiden mengintruksikan agar Sumber Daya Manusia (SDM) yang dipakai dalam pengelolaan Blok Masela harus berasal dari Maluku.
“Keputusan saya agar pengelolaan blok masela di darat sesuai keinginan dari masyarakat, dan keinginan tersebut harus didukung dengan SDM. Olehnya itu, SDM yang dipekerjakan nantinya harus berasal dari Maluku, bukan diambil dari luar,” ucapnya.
Menurutnya, pembangunan blok masela baru akan di bangun delapan tahun mendatang, dengan waktu cukup lama itu bagaimana mempersiapkan SDM yang ada di Maluku.
Untuk itu, saya sudah mengintruksikan kepada Menteri Pendidikan Tinggi untuk menyiapkan Politeknik Ambon dan Universitas Pattimura, untuk melahirkan SDM yang sesuai blok Masela.
“Kalau invetasi membutuhkan 1.000 orang, kita siapkan 2.000. Dengan cara-cara ini lah kita bisa memajukan SDM di Maluku,” ucapnya.
Presiden juga menjelaskan bahwa keputusan pengelolaan blok Masela merupakan keputusan sesuai keinginan masyarakat Maluku.
“Sebelum saya memutuskan blok masela di darat, saya sudah menurunkan intelejen untuk mendengarkan suara rakyat yang ada di Maluku, serta pertimbangan peristiwa yang terjadi di Loksomawe, Provinsi Aceh sehingga menimbulkan enklave,” tuturnya.
Menurutnya, kedua opsi tersebut memiliki dampak, yaitu kalau di darat tetapi kalau tidak di desain dan direncanakan dengan baik maka akan terjadi enklave, apalagi di laut akan super enklave. Jadi masyarakat hanya bisa dilihat dari jauh.
“Namun tidak dipungkiri dari sisi investor lebih memilih laut, tetapi saya melihat dari sisi pembangunan wilayah, yang lebih bagus dilakukan di darat,” pungkasnya.
