Ratusan Warga di Bula Terserang Malaria
http://www.beritamalukuonline.com/2016/03/ratusan-warga-di-bula-terserang-malaria.html
BERITA
MALUKU. Sebanyak ratusan warga Bula, Ibu Kota Kabupaten Seram
Bagian Timur (SBT), Maluku terserang penyakit malaria sejak Januari
2016, tetapi tidak ada penderita yang meninggal.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur, Mohammad Abas Rumatumerik, dihubungi dari Ambon, Selasa (15/3/2016) mengatakan, belum ada data resmi baik dari RSU Bula maupun Puskesmas setempat tentang malaria.
"Pastinya bila masuk RSU Bula, maka itu menjalani rawat nginap. Namun, bila datang di Puskesmas Bula, maka menjalani rawat jalan atau bisa saja mendapatkan rujukan ke RSU setempat ," ujarnya.
Dia mengakui terjadi peningkatan kasus malaria karena pengaruh peralihan musim panas ke hujan sehingga masa transisi ini memungkinkan terjadi penularan penyakit tersebut.
Apalagi, kabupaten itu merupakan daerah endemis penularan penyakit malaria.
Karena itu, upaya penanganan dilakukan dengan program kelambunisasi (menggunakan kelambu saat tidur) dan penyemprotan di sejumlah kawasan di Bula.
"Kami pun meminta bantuan obat-obatan dari Dinas Provinsi Maluku melalui program penanganan penyakit malaria," kata Mohammad.
Dia juga mengimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak memungkinan nyamuk hidup karena merupakan penular penyakit malaria.
"Kami intensif mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan menjelang peralihan musim panas ke hujan karena menyadari Seram Bagian Timur merupakan daerah endemis penyakit malaria yang ternyata kurang diperhatikan," ujar Mohammad.
Dia menambahkan, Dinas Kesehatan SBT bekerja sama dengan PT Pertamina Pusat akan menyelenggarakan pelatihan kepada masyarakat tentang gejala awal penularan penyakit malaria dan langkah-langkah antisipasinya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Seram Bagian Timur, Mohammad Abas Rumatumerik, dihubungi dari Ambon, Selasa (15/3/2016) mengatakan, belum ada data resmi baik dari RSU Bula maupun Puskesmas setempat tentang malaria.
"Pastinya bila masuk RSU Bula, maka itu menjalani rawat nginap. Namun, bila datang di Puskesmas Bula, maka menjalani rawat jalan atau bisa saja mendapatkan rujukan ke RSU setempat ," ujarnya.
Dia mengakui terjadi peningkatan kasus malaria karena pengaruh peralihan musim panas ke hujan sehingga masa transisi ini memungkinkan terjadi penularan penyakit tersebut.
Apalagi, kabupaten itu merupakan daerah endemis penularan penyakit malaria.
Karena itu, upaya penanganan dilakukan dengan program kelambunisasi (menggunakan kelambu saat tidur) dan penyemprotan di sejumlah kawasan di Bula.
"Kami pun meminta bantuan obat-obatan dari Dinas Provinsi Maluku melalui program penanganan penyakit malaria," kata Mohammad.
Dia juga mengimbau masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan sehingga tidak memungkinan nyamuk hidup karena merupakan penular penyakit malaria.
"Kami intensif mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan menjelang peralihan musim panas ke hujan karena menyadari Seram Bagian Timur merupakan daerah endemis penyakit malaria yang ternyata kurang diperhatikan," ujar Mohammad.
Dia menambahkan, Dinas Kesehatan SBT bekerja sama dengan PT Pertamina Pusat akan menyelenggarakan pelatihan kepada masyarakat tentang gejala awal penularan penyakit malaria dan langkah-langkah antisipasinya.