Produksi Padi Maluku Naik 14,63 Persen
http://www.beritamalukuonline.com/2016/03/produksi-padi-maluku-naik-1463-persen.html
BERITA MALUKU. Badan Pusat Statistik Maluku menyatakan produksi padi di daerah setempat pada 2015 berdasarkan angka sementara tercatat 117.791 ton gabah kering giling atau meningkat 14,63 persen dibandingkan dengan pada 2014 yang mencapai 102.761 ton.
"Kenaikan produksi terjadi karena adanya kenaikan produktifitas sebesar 8,20 kuintal/hektare atau 17,26 persen," kata Kepala BPS Maluku Diah Utami di Ambon, Rabu (2/3/2016).
Dia mengungkapkan kenaikan produksi tanaman padi selama 2015 di Maluku yang 15.030 ton (14,63 persen) terjadi pada subround Mei-Agustus sebesar 4.585 ton (20,26 persen) dan pada subround September-Desember sebesar 11.326 ton (65,24 persen).
Pada subround Januari-April mengalami penurunan produksi sebesar 881 ton (1,40 persen) dibandingkan dengan produksi padi pada subround yang sama tahun 2014 (year on year).
Diah mengatakan puncak panen padi di Maluku pada 2015 terjadi pada April dan September, berbeda dengan puncak panen padi pada 2014 yang terjadi pada Maret dan Agustus.
Perbedaan puncak panen padi pada 2014 dan 2015 karena pada 2015 penanaman padi sawah pelaksanaannya terlambat dibandingkan dengan pada 2014. Penanaman padi sawah pada 2015 terlambat (mundur) karena masih menunggu musim hujan.
Dia menjelaskan Provinsi Maluku bukan merupakan provinsi potensi padi, hal itu bisa dilihat pada sumbangsih produksi padi Provinsi Maluku terhadap nasional pada 2015 hanya 0,16 persen.
"Sumbangsih produksi padi tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,01 atau 7,59 persen dibanding sumbangsih produksi padi pada tahun 2014 sebesar 0,15 persen," ujarnya.
Diah mengatakan kenaikan produksi padi pada periode subround September-Desember 2015 disebabkan peningkatan luas panen subround Mei-Agustus sebesar 1.507 hektare atau 39,18 persen yang terjadi di Kabupaten Maluku Tengah dan Buru.
"Kenaikan produksi terjadi karena adanya kenaikan produktifitas sebesar 8,20 kuintal/hektare atau 17,26 persen," kata Kepala BPS Maluku Diah Utami di Ambon, Rabu (2/3/2016).
Dia mengungkapkan kenaikan produksi tanaman padi selama 2015 di Maluku yang 15.030 ton (14,63 persen) terjadi pada subround Mei-Agustus sebesar 4.585 ton (20,26 persen) dan pada subround September-Desember sebesar 11.326 ton (65,24 persen).
Pada subround Januari-April mengalami penurunan produksi sebesar 881 ton (1,40 persen) dibandingkan dengan produksi padi pada subround yang sama tahun 2014 (year on year).
Diah mengatakan puncak panen padi di Maluku pada 2015 terjadi pada April dan September, berbeda dengan puncak panen padi pada 2014 yang terjadi pada Maret dan Agustus.
Perbedaan puncak panen padi pada 2014 dan 2015 karena pada 2015 penanaman padi sawah pelaksanaannya terlambat dibandingkan dengan pada 2014. Penanaman padi sawah pada 2015 terlambat (mundur) karena masih menunggu musim hujan.
Dia menjelaskan Provinsi Maluku bukan merupakan provinsi potensi padi, hal itu bisa dilihat pada sumbangsih produksi padi Provinsi Maluku terhadap nasional pada 2015 hanya 0,16 persen.
"Sumbangsih produksi padi tahun 2015 mengalami kenaikan sebesar 0,01 atau 7,59 persen dibanding sumbangsih produksi padi pada tahun 2014 sebesar 0,15 persen," ujarnya.
Diah mengatakan kenaikan produksi padi pada periode subround September-Desember 2015 disebabkan peningkatan luas panen subround Mei-Agustus sebesar 1.507 hektare atau 39,18 persen yang terjadi di Kabupaten Maluku Tengah dan Buru.