Maret 2016, Spacecon Bangun The Victorian Park
http://www.beritamalukuonline.com/2016/03/maret-2016-spacecon-bangun-victorian.html
BERITA MALUKU. Manajemen Space Concorcium (Spacecon) berjanji membangun hotel "The Victorian Park" di kawasan pantai Mardika, Kota Ambon, Maluku pada Maret 2016.
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Maluku, Fauzan Chatib, di Ambon, Kamis (3/2/2016), mengatakan, manajemen Spacecon menjanjikannya saat bertemu dengan Wakil Gubernur Zeth Sahuburua pada akhir 2015.
"Jadi masih ditunggu realisasinya, menyusul manajemen Spacecon sudah tiga kali ditegur karena belum melakukan pembangunan setelah peletakan batu pertama pada 27 Januari 2012," ujarnya.
Dia mengemukakan, pembangunan hotel tersebut berdasarkan koordinasi dengan Gubernur Said Assagaff dan dikonsultasikan dengan Wagub Zeth Sahuburua.
"Saya belum mengkoordinasikannya lagi dengan Wagub, tetapi mudah-mudahan manajemen Spacecon menepati janji untuk membangun hotel itu mulai bulan ini," kata Fauzan.
Penandatanganan kontrak antara Pemprov Maluku dan manajemen Spacecon International di Ambon pada 29 September 2010, sedangkan kesepakatan kontrak Bangun Serah Guna (Build Operated Transfer - BOT) ditandatangani pada 23 November 2010.
Sebelumnya, Presiden Direktur Spacecon, Rafael Chin, mengatakan, hotel yang akan dibangun di atas lahan seluas 20 hektare itu terdiri atas 40 lantai dengan kapasitas kamar 2.000 unit.
Hotel tersebut juga dilengkapi sarana perbelanjaan dan restauran, sehingga memanjakan masyarakat dan para wisatawan yang berkunjung di kota Ambon.
Menurut Rafael, Spacecon juga menjajaki kerja sama dengan PT. Angkasa Pura untuk pengembangan penerbangan internasional dari Bandara Pattimura Ambon.
"Kerja sama dengan PT. Angkasa Pura sebagai pengelola bandara untuk peningkatan oprasional dan manajemen bertaraf internasional, termasuk perpanjangan landasan pacu (runway) sehingga dapat disinggahi pesawat berbadan lebar yang melayani penerbangan internasional ke kawasan ASEAN," ujarnya.
Ia menilai kedudukan Maluku secara geografis sangat strategis karena berbatasan dengan negara tetangga seperti Australia dan Timor Leste.
"Kami akan jadikan Maluku sebagai salah satu pintu masuk wisataan mancanegara karena letaknya sangat strategis, sehingga nantinya orang dari Jepang, Korea, China, Filipina dan sejumlah negara di Asia tidak perlu terbang langsung ke Jakarta tetapi cukup transit melalui Ambon," kata Rafael Chin.
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah (BPMD) Provinsi Maluku, Fauzan Chatib, di Ambon, Kamis (3/2/2016), mengatakan, manajemen Spacecon menjanjikannya saat bertemu dengan Wakil Gubernur Zeth Sahuburua pada akhir 2015.
"Jadi masih ditunggu realisasinya, menyusul manajemen Spacecon sudah tiga kali ditegur karena belum melakukan pembangunan setelah peletakan batu pertama pada 27 Januari 2012," ujarnya.
Dia mengemukakan, pembangunan hotel tersebut berdasarkan koordinasi dengan Gubernur Said Assagaff dan dikonsultasikan dengan Wagub Zeth Sahuburua.
"Saya belum mengkoordinasikannya lagi dengan Wagub, tetapi mudah-mudahan manajemen Spacecon menepati janji untuk membangun hotel itu mulai bulan ini," kata Fauzan.
Penandatanganan kontrak antara Pemprov Maluku dan manajemen Spacecon International di Ambon pada 29 September 2010, sedangkan kesepakatan kontrak Bangun Serah Guna (Build Operated Transfer - BOT) ditandatangani pada 23 November 2010.
Sebelumnya, Presiden Direktur Spacecon, Rafael Chin, mengatakan, hotel yang akan dibangun di atas lahan seluas 20 hektare itu terdiri atas 40 lantai dengan kapasitas kamar 2.000 unit.
Hotel tersebut juga dilengkapi sarana perbelanjaan dan restauran, sehingga memanjakan masyarakat dan para wisatawan yang berkunjung di kota Ambon.
Menurut Rafael, Spacecon juga menjajaki kerja sama dengan PT. Angkasa Pura untuk pengembangan penerbangan internasional dari Bandara Pattimura Ambon.
"Kerja sama dengan PT. Angkasa Pura sebagai pengelola bandara untuk peningkatan oprasional dan manajemen bertaraf internasional, termasuk perpanjangan landasan pacu (runway) sehingga dapat disinggahi pesawat berbadan lebar yang melayani penerbangan internasional ke kawasan ASEAN," ujarnya.
Ia menilai kedudukan Maluku secara geografis sangat strategis karena berbatasan dengan negara tetangga seperti Australia dan Timor Leste.
"Kami akan jadikan Maluku sebagai salah satu pintu masuk wisataan mancanegara karena letaknya sangat strategis, sehingga nantinya orang dari Jepang, Korea, China, Filipina dan sejumlah negara di Asia tidak perlu terbang langsung ke Jakarta tetapi cukup transit melalui Ambon," kata Rafael Chin.