Kecewa Janji Politik, Masyarakat Huamual Buka Akses Jalan Sendiri
http://www.beritamalukuonline.com/2016/03/kecewa-janji-politik-masyarakat-huamual.html
BERITA
MALUKU. Gerah karena infrastruktur jalan di daerhanya hanya
menjadi komoditas politik, yakni hanya menjadi ajang janji-janji saat
kampanye Kepala Daerah maupun pemilihan DPRD setempat, masyarakat
Huamual mulai ambil langkah.
Sudah
sebulan ini, masyarakat Huamual berbondong-bondong mulai
mengerjakannya jalan lintas desa secara manual, dengan peralatan
seadanya yakni lingis, cangkul, sekop serta kayu gelondongan yang
berfungsi memadatkan dan meratakan jalan tanah tersebut mereka
bergotong-royong.
Hal ini
sangat disayangkan, mengingat kecamatan Huamual, kabupaten SBB dihuni
oleh hampir 20 ribu pemilih, yang berdiam di desa Luhu, terdiri dari
19 dusun petuanan.
Semestinya
menjadi barometer pembangunan di kawasan tersebut, tetapi nyatanya
hingga kini infrastrukur jalan masih terisolasi, hal ini diungkapkan
oleh kepala dusun Nasiri, desa Luhu, Made Ishak kepada media ini di
kediamannya pekan kemarin.
Menurut
Made Isak, jalan lintas Huamual seringkali dijadikan komoditas
politik dan topik utama kampanye pada saat pemilihan Bupati dan DPR,
namun setelah mereka terpilih, jalan tersebut mereka abaikan dan
tidak diperhatikan.
“Kisah
pahit ini kita alami sampai saat ini sejak SBB Mekar dan terlepas
dari Maluku Tengah,” sesalnya.
Dijelaskan
Made Ishak,selain dihuni oleh jumlah penduduk yang banyak, daerah
Huamual juga memiliki kekayaan alam yang melimpah, sehingga harus
ditopang oleh sarana transportasi yang memadai, pasalnya kekayaan
alam tersebut harus dapat dipasarkan ke pusat–pusat kota yang
berimbas bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Hal
senada juga disampaikan Samhadi, Tokoh Masyarakat Dusun Nasiri. Ia
menyatakan sejak Pemilihan Kepala Daerah dan Pemilihan DPRD di SBB,
semua Caleg dan para kadindat calon Bupati dan DPRD menjanjikan
pembukaan jalan Huamual dalam kampanye, namun setelah terpilih,
janji- janji itu diabaikan.
“Kita
sudah bosan dengan janji pemerintah soal jalan tak kunjung tiba,”
ungkapnya.
Akhirnya
karena kecewa, maka masyarakat Huamual memilih mengambil jalan Pintas
dengan mengerjakan sendiri jalan mereka secara manual.
Terkait
progress pengerjaan jalan tersebut, Made Isak menjelaskan, pembukaan
jalan telah berjalan hampir satu bulan, dan direncanakan pekerjaan
jalan untuk tahap pertama, mulai menghubungkan Dusun Nasiri dan Dusun
Lirang sejauh 3 Km, dengan lebar jalan 3 meter.
Kini
masyarakat baru berhasil menggali jalan sejauh 1 Km karena
terbatasnya peralatan.
“Tenaga
pengerjaan jalan tersebut berasal dari tenaga sukarela dari Dusun
Nasiri, Talaga, Limboro, Mangge Mangge dan dusun-dusun lainnya yang
bertetangga. Untuk konsumsi mereka juga membawa makanan sendiri dari
rumah, pekerjaan ini dilakukan hari Jumat dan Minggu,“ rinci Ishak
Made.
Ishak
mengharapkan, dengan dibukanya jalan tersebut, akan mempermudah
masyarakat untuk bepergian menggunakan kenderaan roda dua, sekaligus
memperlancar akses perekonomian masyarakat dusun, desa maupun
kecamatan di Huamual. (NK)