Gubernur Resmikan Pelatda Maluku
http://www.beritamalukuonline.com/2016/03/gubernur-resmikan-pelatda-maluku.html
BERITA MALUKU. Gubernur Maluku Said Assagaff meresminkan Pemusatan Latihan Daerah (Pelatda) Maluku untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Provinsi Jawa Barat. Peresmian Pelatda Maluku bertempat di Dinas Pemuda dan Olahraga Maluku, Rabu (2/3/2016).
Gubernur Maluku dalam sambutannya mengatakan, Pelatda yang dilaksanakan oleh Komite olaharag Nasional Indonesia (KONI) Maluku sangat penting untuk mengintegrasikan program latihan yang lebih optimal, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas fisik, teknik, taktik, strategi dan mental para atlet yang akan berlaga di PON XIX Jawa Barat.
Momen ini diharapkan tidak saja membentuk dan memperkokoh karakter dan kepribadian atlet dan pelatih, tetapi juga dapat membangun fanatisme dan kebanggaan setiap anak negeri dalam membela panji-panji olahraga Provinsi Maluku.
Menurutnya, dalam Pelatda ada banyak komponen yang mesti dipersiapkan. Baik sikap disiplin, semangat dan daya juang yang tinggi dari setiap atlet dalam menjalani latihan, metode kepelatihan yang profesional dan berbasis ilmu pengetahuan telekomunikasi, sarana prasarana dan kelengkapan olahraga yang memadai, dukungan anggaran yang cukup, serta pemantauan dan pengukuran kondisi atlet secara periodik.
"Saya percaya, semua komponen ini sudah disiapkan dengan baik oleh KONI Provinsi Maluku," kata gubernur.
Pemerintah Daerah mencatat bahwa ada ketidakstabilan capaian prestasi kontingen Maluku selama mengikuti event PON.
Prestasi yang cukup menggembirakan hanya terjadi pada beberapa PON saja. Ini berarti perlu optimalisasi pembinaan melalui program yang representatif dan handal. Yaitu, program Maluku Bangun, Maluku Medali dan Maluku Prestasi adalah program pembinaan 4 (empat) tahunan yang dikumandangkan oleh KONI Maluku, dirasakan cukup efektif untuk meningkatkan prestasi olahraga Maluku.
Tentunya dengan memperhatikan pola pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi program kerja dan program pembinaan, sehingga pada waktunya dapat mencapai sasaran yang diharapkan.
Dirinya Juga berpesan kepada para atlet dan pelatih untuk tetap menjaga kesehatan dan keamanan diri masing-masing selama Pelatda berlangsung.
"Jaga keharmonisan dan bangun rasa persaudaraan diantara saudara-saudara sekalian, serta laksanakan semua program latihan dengan penuh kedisiplinan dan rasa percaya diri yang tinggi," pinyanya.
Sementara itu, Ketua KONI Maluku, Karela Ralahalu mengatakan, Pelatda yang dilakukan oleh KONI Maluku adalah upaya pembinaan maksimal sebagai implementasi dari program kerja KONI melalui bidang pembinaan prestasi yang mengemban misi antara lain meningkatkan seluruh potensi atlit, pelatih dan satgas melalui sistim kepelatihan yang handal sehingga dapat meningkatkan harkat, martabat serta citra Maluku PON.
“PON sudah di depan mata dan waktu pembinaan mencapai 243 hari, sedangkan waktu yang tersedia hanyalah 200 hari. Waktu pembinaan 243 tersebut bukanlah waktu yang panjang, karena sesuai strategis Pelatda Maluku akan diimplementasikan dalam bentuk periodisasi latihan, yang terdiri dari periode persiapan umum, persipan khusus, pra kompetisi, kompetisi dan masa transisi,” tuturnya.
Menurut Ralahalu, hal Ini merupakan fase-fase latihan yang perlu dilakoni oleh seluruh atlit, karena fase-fase latihan tersebut merupakan jembatan emas menuju pada capaian atlit.
Gubernur Maluku dalam sambutannya mengatakan, Pelatda yang dilaksanakan oleh Komite olaharag Nasional Indonesia (KONI) Maluku sangat penting untuk mengintegrasikan program latihan yang lebih optimal, sehingga diharapkan dapat meningkatkan kualitas fisik, teknik, taktik, strategi dan mental para atlet yang akan berlaga di PON XIX Jawa Barat.
Momen ini diharapkan tidak saja membentuk dan memperkokoh karakter dan kepribadian atlet dan pelatih, tetapi juga dapat membangun fanatisme dan kebanggaan setiap anak negeri dalam membela panji-panji olahraga Provinsi Maluku.
Menurutnya, dalam Pelatda ada banyak komponen yang mesti dipersiapkan. Baik sikap disiplin, semangat dan daya juang yang tinggi dari setiap atlet dalam menjalani latihan, metode kepelatihan yang profesional dan berbasis ilmu pengetahuan telekomunikasi, sarana prasarana dan kelengkapan olahraga yang memadai, dukungan anggaran yang cukup, serta pemantauan dan pengukuran kondisi atlet secara periodik.
"Saya percaya, semua komponen ini sudah disiapkan dengan baik oleh KONI Provinsi Maluku," kata gubernur.
Pemerintah Daerah mencatat bahwa ada ketidakstabilan capaian prestasi kontingen Maluku selama mengikuti event PON.
Prestasi yang cukup menggembirakan hanya terjadi pada beberapa PON saja. Ini berarti perlu optimalisasi pembinaan melalui program yang representatif dan handal. Yaitu, program Maluku Bangun, Maluku Medali dan Maluku Prestasi adalah program pembinaan 4 (empat) tahunan yang dikumandangkan oleh KONI Maluku, dirasakan cukup efektif untuk meningkatkan prestasi olahraga Maluku.
Tentunya dengan memperhatikan pola pembinaan, koordinasi dan sinkronisasi program kerja dan program pembinaan, sehingga pada waktunya dapat mencapai sasaran yang diharapkan.
Dirinya Juga berpesan kepada para atlet dan pelatih untuk tetap menjaga kesehatan dan keamanan diri masing-masing selama Pelatda berlangsung.
"Jaga keharmonisan dan bangun rasa persaudaraan diantara saudara-saudara sekalian, serta laksanakan semua program latihan dengan penuh kedisiplinan dan rasa percaya diri yang tinggi," pinyanya.
Sementara itu, Ketua KONI Maluku, Karela Ralahalu mengatakan, Pelatda yang dilakukan oleh KONI Maluku adalah upaya pembinaan maksimal sebagai implementasi dari program kerja KONI melalui bidang pembinaan prestasi yang mengemban misi antara lain meningkatkan seluruh potensi atlit, pelatih dan satgas melalui sistim kepelatihan yang handal sehingga dapat meningkatkan harkat, martabat serta citra Maluku PON.
“PON sudah di depan mata dan waktu pembinaan mencapai 243 hari, sedangkan waktu yang tersedia hanyalah 200 hari. Waktu pembinaan 243 tersebut bukanlah waktu yang panjang, karena sesuai strategis Pelatda Maluku akan diimplementasikan dalam bentuk periodisasi latihan, yang terdiri dari periode persiapan umum, persipan khusus, pra kompetisi, kompetisi dan masa transisi,” tuturnya.
Menurut Ralahalu, hal Ini merupakan fase-fase latihan yang perlu dilakoni oleh seluruh atlit, karena fase-fase latihan tersebut merupakan jembatan emas menuju pada capaian atlit.